Ragam Program Televisi Program Televisi

Program siaran tengah hari. Program tengah hari sangat cocok untuk acara pemberitaan dan keagamaan. Alasannya: pemberitaan ditunggu pemirsa karena mereka ingin tahu berbagai peristiwa sampai tengah hari. Program siaran sore hari. Program berita dapat dimunculkan lagi pada sore hari, disamping acara-acara pendidikan informal dalam format kuis, selain sinetron serial, dan acara olahraga. Program siaran malam hari. Program acara malam hari dapat dikonsentrasikan pada acara-acara yang di-prime-time-kan. Waktu prime- time di Indonesia antara pukul 19.00 sampai 21.00 WIB. Program prime- time ini bisa variatif. Bisa berisi sinetron cerita, film cerita, atau variety show. Program acara siaran larut malam. Program acara larut malam dapat diisi dengan acara-acara yang tenang dan sasarannya penonton usia dewasa, tengah baya, dan manusia lanjut usia manula. Program siaran berita. Penamaan program yang didasarkan isinya, antara lain adalah program siaran berita. Ciri-ciri program siaran berita adalah: aktual, disusun menurut kaidah jurnalistik, beritanya disampaikan berimbang, dan disiarkan dalam kesempatan pertama. Program siaran infotainment. Program siaran infotainment dari: infotainment – gabungan antara „information’ dan „entertainment’ termasuk program siaran format baru yang berisi informasi promosi dagang dunia hiburan, yang dibuat sangat ringan, menghibur, dan menarik. Program siaran drama. Program siaran drama berisi cerita fiksi. Sinetron drama dapat ditempatkan pada pagi hari, sore hari, atau malam hari – tergantung pada tema cerita untuk sasaran siapa. Program siaran nondramatik. Acara nondramatik merupakan bentuk acara yang tidak disertai bumbu cerita. Acara nondramatik diolah seperti apa adanya. Acara nondramatik dapat ditempatkan pada pagi atau sore hari. Program siaran olahraga. Program siaran olahraga terdiri dari format, yaitu: pertandingan olahraga langsung, komentar olahraga, instruksional cabang olahraga, dan olahraga yang bersifat hiburan. Penempatan acara olahraga sangat cocok untuk sore hari. Program siaran musik atau klips video. Program siaran musik adalah salah satu acara yang luwes dan fleksibel. Dapat ditempatkan di mana saja. Bisa pagi, sore, bisa pula malam hari. Program reality show. Dalam acara ini mengharapkan pengungkapan perasaan nyata seseorang, yang tidak dibuat-buat dalam menghadapi suatu peristiwa. Program siaran penunjang atau filler. Program siaran penunjang atau filler ditempatkan sebagai program pengisi waktu. Program ini sengaja diplot untuk menjelang acara yang ditunggu-tunggu. Program filler berdurasi pendek, antara 30 detik sampai satu-dua menit. Biasanya berupa sebuah lagu atau iklan layanan masyarakat. Program siaran film cerita. Yang dimaksud film cerita adalah film yang dibuat untuk diputar di gedung bioskop. Pemutaran film cerita yang kemudian disiarkan televisi banyak disenangi penonton, meskipun ceritanya sudah pernah dilihat di bioskop. Jadwal penempatan film cerita bisa dilakukan agak menjelang larut malam, namun bisa juga pada tengah hari atau siang untuk segmentasi penonton tertentu. Prime-time. Adalah waktu terbaik untuk menyuguhkan program siaran yang top, mengingat waktu tersebut ditonton oleh sebagian besar penonton. Menurut hasil survey, waktu prime-time di Indonesia adalah antara pukul 19.00 sampai 21.00 WIB. Pada jam-jam tersebut setiap keluarga biasanya berkumpul dan menonton acara televisi. Program akhir pekan. Isi program weekend dipilihkan program-program ringan dan menghibur.

b. Produksi Program Televisi

Produksi Program Merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser professional akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, yaitu materi produksi, sarana produksi equipment, biaya produksi financial, organisasi pelaksana produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi. 30 Berpikir tentang produksi program televisi bagi seorang produser professional, berarti mengembangkan gagasan bagaimana materi produksi itu, selain menghibur, dapat menjadi suatu sajian yang bernilai, dan memiliki makna. Produksi yang bernilai atau berbobot hanya dapat diciptakan oleh seorang produser yang memiliki visi. Namun, apakah visi itu tumbuh dari suatu acuan mendalam yang bermuara pada orientasi, ideology, religi, dan 30 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007, cet. I, h. 23. pemikiran-pemikiran kritis atas sarana yang dipakai untuk menampilkan materi produksi. Atau, visi itu sekedar mengikuti arus yang mengalir. Bertolak dari dorongan kreativitas, seorang produser yang menghadapi materi produksi akan membuat seleksi. Dalam seleksi ini intelektualitas dan spiritualitas secara kritis menentukan materi mana yang diperlukan dan mana yang tidak. Kemudian akan lahir ide atau gagasan. Dilengkapi dengan materi atau bahan lain yang menunjang ide ini, akan tercipta konsep berupa naskah untuk produksi. Naskah ini merupakan bahan dasar yang perlu dipirkan oleh seorang produser ketika ia akan mulai berproduksi. 1. Materi Produksi Bagi seorang produser, materi produksi dapat berupa apa saja. Kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang, dan manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu. Suatu kejadian yang istimewa biasanya merupakan materi produksi yang baik untuk program-program dokumenter atau sinetron. Tentu saja kejadian itu masih harus dilengkapi dengan latar belakang kejadian dan hal-hal lain yang perlu untuk menjadikan program itu sebuah program yang utuh. Untuk itu, masih diperlukan riset yang lebih mendalam agar semua data yang bersangkut-paut dengan materi hasil produksi itu lengkap. Dari hasil riset materi produksi, muncul gagasan atau ide yang kemudian akan diubah menjadi tema untuk program dokumenter atau sinetron film televisi. Mungkin juga gagasan itu langsung menjadi