tidur. Jarang sekali stasiun tv yang menempatkan program acara dakwah pada waktu prime time pukul 17:00-20:00.
Di sinilah peran televisi komunitas Palmerah sebagai televisi komunitas yang memberikan program-program dakwah untuk warga
komunitasnya. Tujuan dari program dakwah untuk penyeimbang balancing dari tayangan-tayangan televisi yang dianggap berkualitas
rendah oleh norma agama. Hampir 80 tayangan PAL TV bernuansa Islami yang ditayangkan sebelum dan sesudah magrib, dengan harapan
warga di komunitasnya tidak terlena dengan tontonan sinetron atau yang dianggap kurang layak setelah magrib. Karena Rasul mencontohkan
kepada umatnya untuk banyak berdzikir dan mengaji sebelum dan setelah magrib.
Selain itu, pada wawancara pribadi kepada Firman, ia menambahkan tujuan dari program dakwah di PAL TV:
“tujuannya untuk pembelajaran dakwah supaya masyarakat kita ini saling mempererat silaturrahmi, tidak ada timbul kericuhan di
antara warga.”
10
Silaturrahmi memang sangat penting, terjadinya konflik antar warga, perang antar suku merupakan dampak dari kurangnya pembelajaran
dakwah untuk meningkatkan silaturrahmi. Program-program dakwah di PAL TV bisa meningkatkan silaturrahmi antar warga, karena jika ada
kegiatan islam di suatu mejelis atau salah satu RT lalu diliput dan ditayangkan kembali melalui PAL TV, banyak majelis atau RT lain yang
10
Wawancara pribadi dengan Firmansyah, ketua dewan penyiaran PAL TV, Rabu 4 Mei 2011 di Studio PAL TV
minta diliput dan ditayangkan juga, dari situlah warga di kecamatan Palmerah Jakarta Barat dari tingkat RW sampai RT bisa saling mengenal
dan berinteraksi.
F. Faktor Pendukung dan Kendala Program Dakwah di PAL TV
Dalam memproduksi suatu program televisi tentu tidak semudah yang dibayangkan. Tentu banyak kendala yang dihadapi oleh seorang
produser atau tim pelaksana produksi lainnya. Namun, ada pula faktor pendukung yang membuat acara tersebut menjadi semakin baik dan
menarik. Faktor pendukung dari program dakwah di PAL TV ini datang dari
alim ulama atau juru dakwah dari komunitas itu sendiri. Mereka sangat antusias dengan adanya PAL TV ini, karena mereka bisa berdakwah
melalui media televisi komunitas sehingga sasaran dakwah mereka lebih luas dibanding berdakwah tanpa media televisi komunitas.
Selain itu banyak instansi-intsansi pemerintah seperti kelurahan, kecamatan yang juga antusias dengan adanya televisi komunitas Palmerah,
para intansi pemerintah banyak yang melakukan kerja sama secara suka rela untuk mempertahankan dan mengembangkan PAL TV ini. Karena
warga di wilayah Palmerah Jakarta Barat ini sangat bangga di komunitasnya memiliki stasiun televisi.
Selain faktor pendukung di atas, ada juga kendala yang dihadapi PAL TV dalam memproduksi atau berdakwah melalui program acara.
Sebagaimana yang diungkapkan Firman:
“kendalanya mungkin jika tidak ada moment, contohnya jika bukan bulan maulid itu pasti sepi, mungkin ketemu lagi pas isra mi’raj
atau bulan puasa. Jadi untuk sehari-hari kita mensiasati dengan membeli kaset-
kaset bernuansa Islam.”
11
Dari ungkapan Firman, kendala yang dihadapi PAL TV untuk menayangkan program dakwah kepada pemirsa komunitasnya jika dalam
wilayah Palmerah tidak ada yang mengadakan acara-acara Islam seperti maulid, santunan yatim, dan lain-lain. Memang tidak selamanya kegiatan-
kegiatan Islam di wilayah Palmerah akan selalu ada. akan tetapi hal tersebut bisa disiasati dengan menayangkan kaset-kaset dvd yang
bernuansa Islam seperti perjalanan Rasul atau kisah-kisah Rasul. Selain itu kendala yang diahadapi yaitu masalah keuangan dan
peralatan. Kita ketahui bahwasannya televisi komunitas bersifat non- komersil atau tidak menerima iklan demi mengejar keuntungan. Jadi dana
yang masuk hanya dari sumbangan warga atau intansi pemerintah seperti kecamatan dan kelurahan.
Karena keterbatasan keuangan crew yang ada di televisi komunitas Palmerah juga tidak terikat, dalam artian crew tidak mendapatkan gaji,
crew-crew yang ada bekerja dengan suka rela. Untuk pengisi acarapun memanggil ulamada;I yang ada di komunitas Palmerah, karena para da’i
bisa dibayar dengan cost yang rendah bahakan kebanyakan para da’i mengisi acara di televisi komunitas Palmerah dengan suka rela.
11
Wawancara pribadi dengan Firmansyah, ketua dewan penyiaran PAL TV, Rabu 4 Mei 2011 di Studio PAL TV