Pekerjaan Informan Tabel 5.10. Pekerjaan Informan Suku Informan. Tabel 5.11. Suku Informan Agama Informan Tabel 5.12. Agama Informan

41-50 tahun 1 10 51 tahun 5 50 Jumlah 10 100 Sumber : Hasil penelitian tahun 2009 Tabel 5.9 menunjukkan bahwa usia informan mayoritas diatas 51 tahun yaitu 5 orang atau sebesar 50 , antara 31-40 tahun 3 orang atau sebesar 30 , usia dibawah 30 tahun 1 orang atau sebesar 10 , dan usia antara 41-50 tahun 1 orang atau sebesar 10 .

2. Pekerjaan Informan Tabel 5.10. Pekerjaan Informan

Pekerjaan Frekuensi Presentase IRT 6 60 Pegawai Swasta 2 20 Pensiun TNI AD 1 10 Travel 1 10 Jumlah 10 100 Sumber: Hasil penelitian tahun 2009 Tabel 5.10 menunjukkan bahwa mayoritas pekerjaan informan adalah ibu rumah tangga sebayak 6 orang atau sebesar 60 , pegawai swasta 2 orang atau sebesar 20 , pensiunan TNI AD 1 orang atau 10 , dan 1 orang atau 10 mempunyai usaha travel. Dapat dilihat walaupun ada beberapa penghasilan orang tua yang berpenghasilan rendah, pihak sekolah mengeluarkan keringanan dalam biaya pendidikan. Pihak sekolah juga memberikan beasiswa kepada siswa yang kurang mampu. Universitas Sumatera Utara

3. Suku Informan. Tabel 5.11. Suku Informan

Suku Bangsa Frekuensi Persentase Batak 5 50 Jawa 4 40 Minang 1 10 Jumlah 10 100 Sumber: Hasil penelitian tahun 2009 Tabel 5.11 menunjukkan bahwa mayoritas suku bangsa informan adalah Batak yaitu 5 orang atau sebesar 50 , Jawa 4 orang atau sebesar 40 , dan Minang 1 orang atau sebesar 10 . Sama seperti suku bangsa resonden suku bangsa informan juga terdiri dari beberapa suku bangsa yang dapat membuat lahirnya rasa Bineka Tunggal Ika yang memperkaya budaya bangsa Indonesia. Yang diharapkan dengan adanya kemajmukan suku tersebut dapat saling menghargai dan saling menghormati.

4. Agama Informan Tabel 5.12. Agama Informan

Agama Frekuensi Persentase Islam 8 80 Kristen 2 20 Jumlah 10 100 Sumber: Hasil penelitian tahun 2009 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12 menunjukkan bahwa mayoritas agama informan adalah Islam yaitu 8 orang atau sebesar 80 , dan sisanya Kristen yaitu 2 orang atau 20 . Walaupun agama Islam yang mendominasi tetapi di YPAC tidak pernah membeda-bedakan. 5.1.4. Jawaban Kuesioner Informan Tabel 5.13. Distribusi jawaban informan tentang pelayanan dan keterampilan. Item Pertanyaan SS 5 S 4 RG 3 TS 2 STS 1 Jumlah F F F F F F 1 2 20 6 60 2 20 - - - - 10 100 2 2 20 5 50 3 30 - - - - 10 100 3 1 10 6 60 3 30 - - - - 10 100 4 - - 8 80 2 20 - - - - 10 100 5 - - 6 60 1 10 3 30 - - 10 100 6 - - 5 50 1 10 4 40 - - 10 100 7 - - 3 30 3 30 4 40 - - 10 100 8 - - 6 60 1 10 3 30 - - 10 100 Sumber : Hasil penelitian tahun 2009 1. Pada pertanyaan “BapakIbu merasa puas dengan pelayanan yang diberikan YPAC”, dapat digambarkan informan yang menyatakan sangat setuju 2 orang atau sebesar 20 , informan yang menyatakan setuju 6 orang atau sebesar 60 , informan yang menyatakan ragu-ragu 2 orang atau 20 , tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini berarti pelayanan yang diberikan YPAC sangat baik sehingga para orang tua merasa puas dengan menyekolahkan anak Universitas Sumatera Utara mereka di YPAC, pada saat penelitian dilakukan peneliti juga melakukan wawancara dengan orang tua siswa dan mereka menyatakan YPAC adalah salah satu SLB yang menyediakan pelayanan yang sangat baik, hal tersebut dibuktikan oleh perkembangan anak mereka dalam segala aspek. 2. Pada pertanyaan “YPAC menyediakan sarana yang lengkap untuk meningkatkan keterampilan anak”, dapat digambarkan bahwa informan yang menyatakan sangat setuju 2 orang atau sebesar 20 , informan yang menyatakan setuju 5 orang atau sebesar 50 , informan yang menyatakan ragu-ragu 3 orang atau sebesar 30 . Tidak ada informan yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini dapat dilihat dari tersedianya kelas keterampilan yaitu kelas pravokasional dan kelas seltered workshop yaitu kelas yang khusus dibuka untuk mengembangkan keterampilan yang dimiliki dan diminati oleh penyandang tuna grahita. 3. Pada pertanyaan “Guru yang ada di YPAC memiliki pengetahuan tentang pelayanan keterampilan bagi penyandang tuna grahita”, dapat digambarkan bahwa informan yang menyatakan sangat setuju 1 orang atau sebesar 10 , informan yang menyatakan setuju 6 orang atau sebesar 60 , informan yang menyatakan ragu-ragu 3 orang atau sebesar 30 dan tidak ada informan yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini diperkuat karena guru yang mengajar dikelas keterampilan memang guru yang berasal dari lulusan FKIP dengan jurusan pendidikan luar sekolah dan ada sebagian guru dari lulusan SGPLB. Selain itu guru-guru tersebut juga sering ikut pada pelatihan-pelatihan keterampilan anak berkebutuhan khusus. 4. Pada pertanyaan “Pelayanan YPAC membantu mengembangkan keterampilan anak BapakIbu”, dapat digambarkan bahwa informan yang menyatakan sangat setuju tidak Universitas Sumatera Utara ada, informan yang menyatakan setuju 8 orang atu sebesar 80 , informan yang menyatakan ragu-ragu 2 orang atau 20 dan tidak ada informan yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dengan menyekolahkan anak mereka di YPAC orang tua merasakan banyak perkembangan keterampilan walaupun keterampilan yang mereka hasilkan tidak sempurna. 5. Pada pertanyaan “Banyak keterampilan yang didapat anak BapakIbu setelah bersekolah di YPAC”, dapat digambarkan bahwa informan yang menyatakan sangat setuju tidak ada, informan yang menyatakan setuju 6 orang atau 60 , informan yang menyatakan ragu-ragu 1 orang atau sebesar 10 , informan yang menyatakan tidak setuju 3 orang atau 30 dan informan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dari item pertanyaan tersebut peneliti juga melakukan wawancara pada orang tua dan menanyakan hal yang sama, banyak jawaban orang tua yang menyatakan bahwa setelah bersekolah di YPAC banyak keterampilan yang didapati oleh anak mereka, misalnya dapat membuat keset kaki, bingkai foto, bunga dari pipet dan lain sebanginya. 6. Pada pertanyaan “Setelah bersekolah di YPAC anak BapakIbu dapat mandiri mengurus dirinya sendiri”, dapat digambarkan bahwa informan yang menyatakan sangat setuju tidak ada, informan yang menyatakan setuju 5 orang atau 50 , informan yang menyatakan ragu-ragu 1 orang atau sebesar 10 , informan yang menyatakan tidak setuju 4 orang atau sebesar 40 informan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. 7. Pada pertanyaan “Selain mengurus diri sendiri, anak BapakIbu juga dapat mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari”, dapat digambarkan bahwa informan yang Universitas Sumatera Utara menyatakan sangat setuju tidak ada, informan yang menyatakan setuju 3 orang atau sebesar 30 , informan yang menyatakan ragu-ragu 3 orang atau sebesar 30 , informan yang menyatakan tidak setuju 4 orang atau sebesar 40 orang dan informan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. 8. Pada pertanyaan “Dengan menyekolahkan anak BapakIbu di YPAC, anak dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dengan baik”, dapat digambarkan bahwa informan yang menjawab sangat setuju tidak ada, informan yang menyatakan setuju 6 orang atau 60 , informan yang menyatakan ragu-ragu 1 orang atau 10 , informan yang menyatakan tidak setuju 3 orang atau sebesar 30 dan tidak ada informan yang menyatakan sangat tidak setuju. Orang tua merasa terbantu dengan menyekolahkan anak mereka di YPAC karena anak mereka dapat bersosialisasi dengan lingkungan sosial mereka seperti bermain dengan anak normal, bahkan ada orang tua ada yang sudah mengizinkan anaknya pergi kesekolah sendiri dengan angkutan umum.

5.2. Analisis Kuantitatif

Berdasarkan data pengolahan angket pada lampiran III terlihat masing-masing nilai variabel sebagai berikut: ∑X = 751 ∑Y = 711 ∑X² = 31.431 ∑Y² = 28.203 ∑XY = 29.738 N = 18 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pola Asuh Keluarga yag Memiliki Anak Tunagrahita di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan

7 95 103

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelayanan Sosial Terhadap Penyandang Tuna Daksa Oleh Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan.

17 80 89

Pengaruh dukungan sosial dan bimbingan agama islam terhadap kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan

0 15 145

Dinamika penerimaan ibu terhadap anak tuna grahita

0 8 99

PEMBELAJARAN INSTRUMEN KEYBOARD PADA SISWA PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG

4 29 129

PENERAPAN MUSIK SEBAGAI MEDIA TERAPI FISIK MOTORIK BAGI ANAK PENYANDANG CEREBRAL PALSY DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG

3 40 131

TINJAUAN TUNA GRAHITA DAN PUSAT REHABILITASI LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT REHABILITASI DAN PENGEMBANGAN PSIKOLOGIS ANAK-ANAK TUNA GRAHITA DI YOGYAKARTA.

0 3 21

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 13

Pola Asuh Keluarga yag Memiliki Anak Tunagrahita di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan

0 0 10