Klasifikasi Tuna Grahita Faktor-faktor Penyebab Tuna Grahita

manajemen menjadi keluaran output berupa barang atau jasa dalam mencapai tujuan suatu organisasi Tulus, 1995 : 2. 5. Belajar keterampilan Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot. Tujuannya adalah memperoleh dan mnguasai keterampilan jasmaniah tertentu. Dalam belajar jenis ini latihan-latihan intensif dan teratur amat diperlukan. Termasuk belajar jenis ini misalnya belajar olah raga, musik, menari, melukis, memperbaiki benda-benda elektronik, dan juga sebagian materi pelajaran agama Syah, 1995 : 122.

2.2. Klasifikasi Tuna Grahita

Klasifikasi tuna grahita berdasarkan kemampuan pendidikan menurut Rumini adalah sebagai berikut : 1. Anak lambat belajar slow learnes dengan I.Q. 7075 – 95 Ciri-ciri khas anak yang tergolong lambat belajar : a. Lambat dalam hal membaca. b. Kesulitan dalam berhitung. c. Kesulitan dalam menulis. d. Kesulitan dalam sesuatu yang mengandung latar belakang sosial psikologis. 2. Anak mampu didik debil dengan I.Q. 5055 – 7075 Ciri-ciri khas anak yang tergolong mampu didik debil a. Cara berfikirnya konkrit. b. Daya pengamatannya kurang. Universitas Sumatera Utara c. Pengolahan dari apa yang diamatinya kurang. d. Kurang kesanggupannya untuk mengatur rangsangan-rangsangan dari luar. e. Daya konsentrasinya kurang dan sering terganggu. f. Daya ingatannya kurang. g. Sukar dalam mengendalikan perasaan. h. Mudah dipengaruhi. i. Pengertian tentang moral sukar dipahami. 3. Anak mampu latih imbesil dengan I.Q. 2025 – 5055 Ciri-ciri khas yang tergolong mampu latih imbesil a. Wajah mirip dengan orang-orang bangsa Mongol. b. Bentuk kepalanya khusus, yaitu agak kecil dengan bagian belakang rata ke bawah. c. Anggota badannya pendek, demikian juga jari-jarinya. d. Garis-garis di tangan kurang jelas dan seringkali tampak satu garis yang sangat jelas yang melintangi seluruh telapak tangannya. e. Ototnya lemah dan mengakibatkan sikap yang lemah. f. Mulutnya sering terbuka dan terlihat lidahnya yang kasar dan agak panjang. g. Kulitnya kering, sering berkeringat dingin dan rambutnya kaku. 4. Anak tidak mampu didik dan tidak mampu latih idiot dengan I.Q. antara 0 – 25. Ciri-ciri khas anak tak mampu didik dan tak mampu latih idiot a. Hidupnya pada taraf vegetatif. b. Karena perasaan sakit terganggu, maka ia sering menyakiti badannya sendiri tanpa ia merasa sakit. Universitas Sumatera Utara

2.3. Faktor-faktor Penyebab Tuna Grahita

Rumini menyatakan bahwa faktor penyebab tuna grahita atau cacat mental menurut waktu terjadinya di bagi atas : 1. Masa pranatal artinya sebelum anak dilahirkan, jadi selama dalam kandungan Sebabnya antara lain : a. Bermacam-macam penyakit yang diderita ibu ketika mengandung misalnya penyakit syphilis penyakit kelamin. b. Ibu pada waktu mengandung, minum obat-obat tanpa sepengetahuan dokter, sehingga kemungkinan sekali si ibu minum obat yang merusak janin. c. Keracunan selama mengandung. d. Ibu waktu mengandung jatuh, atau kecelakaan sedemikian rupa sehingga janin menderita luka otak. e. Ibu selama mengandung menderita kurang vitamin, gizi kurang baik sehingga mempengaruhi janin. f. Ibu selama mengandung banyak minum alkohol. g. Penyinaran dengan sinar rontgen dan radiasi atom. 2. Masa natal, artinya ketika bayi dilahirkan. Sebabnya antara lain : a. Kekurangan zat asam dapat mangakibatkan kerusakan pada sel-sel otak. b. Pendarahan pada otak yang terjadi pada proses kelahiran bayi yang sulit, anatara lain dengan penggunaan yang untuk membantu kelahiran si bayi. Universitas Sumatera Utara c. Kelahiran sebelum bayi cukup umur prematur, sebab tulang-tulang yang masih sangat lunak mudah mengalami perubahan bentuk. 3. Masa pasca natal segera setelah lahir Sebabnya antara lain : a. Penyakit yang lama pada masa anak-anak, misalnya; campak, batuk kering, demam, cacar dan lainnya sebagainya. b. Adanya tumor dalam otak. c. Kecelakaan sehingga menyebabkan kerusakan otak. Rumini, 1981 : 4 – 12

2.4. Tinjauan Tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosial Tuna Grahita.

Dokumen yang terkait

Pola Asuh Keluarga yag Memiliki Anak Tunagrahita di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan

7 95 103

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelayanan Sosial Terhadap Penyandang Tuna Daksa Oleh Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan.

17 80 89

Pengaruh dukungan sosial dan bimbingan agama islam terhadap kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan

0 15 145

Dinamika penerimaan ibu terhadap anak tuna grahita

0 8 99

PEMBELAJARAN INSTRUMEN KEYBOARD PADA SISWA PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG

4 29 129

PENERAPAN MUSIK SEBAGAI MEDIA TERAPI FISIK MOTORIK BAGI ANAK PENYANDANG CEREBRAL PALSY DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG

3 40 131

TINJAUAN TUNA GRAHITA DAN PUSAT REHABILITASI LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT REHABILITASI DAN PENGEMBANGAN PSIKOLOGIS ANAK-ANAK TUNA GRAHITA DI YOGYAKARTA.

0 3 21

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 13

Pola Asuh Keluarga yag Memiliki Anak Tunagrahita di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan

0 0 10