Jenis Kelamin. Tabel 5. Jenis Kelamin Responden Agama Tabel 5. Agama Responden Suku Tabel 5. Suku Responden
sebesar 16,67 atau 3 orang dan usia 25 tahun sebesar 11,11 atau 2 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden di YPAC Medan didominasi pada usia 21-
23 tahun dan berdasarkan usia responden tersebut dapat juga diketahui bahwa tingkat intelektual mereka benar-benar terbelakang bila dibandingkan dengan anak normal
seharusnya usia responden tidak lagi berada dibangku sekolah.
2. Jenis Kelamin. Tabel 5.2. Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase Laki-Laki
12 66,67
Perempuan 6
33,33 Jumlah
18 100
Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2009. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 18 responden mayoritas adalah responden
laki-laki sebesar 72,22 atau 13 orang sedangkan responden perempuan sebanyak 27,78 atau 5 orang. Pada pengamatan peneliti sewaktu mengadakan penelitian, penyandang
tuna grahita yang bersekolah di YPAC juga lebih banyak siswa yang berjenis kelamin laki-laki dari pda perempuan.
3. Agama Tabel 5.3. Agama Responden
Agama Frekuensi
Presentase Islam
15 83,33
Universitas Sumatera Utara
Kristen 2
11,11 Budha
1 5,56
Jumlah 18
100 Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2009.
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah beragama Islam sebesar 83,33 atau 15 orang, agama Kristen sebesar 11,11 atau 2 orang dan agama
Budha sebesar 5,56 atau 1 orang. YPAC merupakan Yayasan umum dan tidak terfokus pada satu agama saja. Beraneka ragam agama siswa yang bersekolah di YPAC.
Agama yang mendominasi adalah agama Islam. Hal ini didukung karena karena para pengurus Yayasan beragama yang sama. Tetapi YPAC tidak menolak apabila ada murid
yang berasal dari agama lain. Pihak YPAC juga tidak membeda-bedakan dalam proses pemberian pelayanan maupun usaha-usaha untuk meningkatkan keterampilan tuna
grahita.
4. Suku Tabel 5.4. Suku Responden
Suku Frekuensi
Presentase Batak
9 50
Jawa 5
27,78 Minang
3 16,67
Tionghoa 1
5,56 Jumlah
18 100
Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah suku Batak sebesar 50 atau 9 orang, sisanya adalah suku Jawa sebesar 27,78 atau 5 orang, suku Minang
16,67 atau 3 orang dan suku Tionghoa sebesar 5,56 atau 1 orang. Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa siswa yang bersekolah di YPAC berasal dari berbagai suku
bangsa, dengan adanya kemajmukan itu proses saling menghargai dan saling menghormati terjalin erat diantara para siswa yang berbeda. Pihak YPAC juga
memperlakukan mereka secara sama dan tidak adanya perlakuan istimewa terhadap satu suku bangsa tertentu dan merendahkan suku yang lain. Hal ini tampak dari pola interaksi
yang terjalin antara guru dengan siswa dan sesama siswa.
5. Tahun Masuk YPAC. Tabel 5.5. Tahun Masuk YPAC