Dengan demikian metode pelayanan sosial terhadap anak cacat mental atau tuna grahita perlu disusun secara baik dan dilaksanakan secara terorganisasi sehingga
memungkinkan anak cacat mental atau tuna grahita dapat terpenuhi kebutuhan- kebutuhannya.
Dalam undang-undang No. 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak, pasal 2 dinyatakan :
1. Anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan berdasarkan kasih sayang baik dalam keluarga maupun dalam asuhan khusus untuk tumbuh dan
berkembang secara wajar. 2. Anak berhak atas pelayanan untuk mengembangkan kemampuan dan kehidupan
sosialnya, sesuai dengan kebudayaan dan kepribadian bangsa untuk menjadi warga negara yang baik dan berguna.
3. Anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan,baik semasa dalam kandungan maupun setelah dilahirkan.
4. Anak berhak atas perlindungan terhadap yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan dengan wajar.
Pernyataan tersebut di atas menegaskan bahwa anak berhak untuk mendapatkan pelayanan kesejahteraan sosial. Pelayanan kesejahteraan sosial anak tuna grahita dapat
dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat Nurdin,1989 : 123.
2.5. Defenisi dan Ruang Lingkup Pelayanan Sosial
Menurut Muhidin Perlu dibedakan dua macam pelayanan sosial, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Pelayanan sosial dalam arti luas adalah pelayanan sosial yang mencakup fungsi pengembangan termasuk pelayanan sosial dalam bidang pendidikan, kesehatan,
perumahan, tenaga kerja dan sebagainya. 2. Pelayanan sosial dalam arti sempit atau disebut juga pelayanan kesejahteraan sosial
mencakup program pertolongan dan perlindungan kepada golongan yang tidak beruntung seperti pelayanan sosial bagi anak terlantar, keluarga miskin, cacat, tuna
sosial dan sebagainya.
2.6. Fungsi-Fungsi Pelayanan Sosial
Pelayanan sosial telah dan mungkin akan diklasifikasikan dalam berbagai cara, tergantung dari tujuan klasifikasi. Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB mengemukakan
fingsi pelayanan sosial sebagai berikut: 1. Peningkatan kondisi kehidupan masyarakat.
2. Pengembangan sumber-sumber manusiawi. 3. Organisasi masyarakat terhadap perubahan-perubahan sosial dan penyesuaian sosial.
4. Mobilisasi dan pencipta sumber-sumber masyarakat. Untuk tujuan pembangunan . 5. Penyediaan dan Penyelenggaraan struktur kelembagaan untuk tujuan agar pelayanan-
pelayanan yang terorganisasi dapat berfungsi. Ricard M. Titmuss mengemukakan fungsi pelayanan sosial ditinjau dari
perspektif masyarakat sebagai berikut: 1. Pelayanan-pelayanan atau keuntungan-keuntungan yang diciptakan untuk lebih
meningkatkan kesejahteraan individu, kelompok dan masyarakat untuk masa sekarang untuk masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
2. Pelayanan-pelayanan atau keuntungan-keuntungan yang diciptakan sebagai suatu investasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan sosial suatu program tenaga
kerja. 3. Pelayanan-pelayanan atau keuntungan-keuntungan yang diciptakan untuk melindungi
masyarakat. 4. Pelayanan-pelayanan atau keuntungan-keuntungan yang diciptakan sebagai program
kompensasi bagi orang-orang yang tidak mendapat pelayanan sosial misalnya kompensasi kecelakaan industri dan sebagainya.
Alfred J. Khan menyatakan bahwa fungsi utama pelayanan sosial adalah: 1. Pelayanan Sosial untuk Sosialisasi dan pengembangan.
2. Pelayanan Sosial untuk penyembuhan, perlindungan dan rehabilitasi. 3. Pelayanan akses.
Pelayanan sosial untuk sosialisasi dan pengembangan dimaksudkan untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam diri anak dan pemuda melalui program-
program pemeliharaan, pendidikan non formal dan pengembangan. Tujuannya yaitu untuk menanamkan nilai-nilai masyarakat dalam usaha pengembangan kepribadian anak.
Pelayanan Sosial untuk penyembuhan, perlindungan dan rehabilitasi mempunyai tujuan untuk melaksanakan pertolongan kepada seseorang, baik secara individual maupun
di dalam kelompokkeluarga dan masyarakat agar mampu mengatasi masalah- masalahnya.
Kebutuhan akan program pelayanan sosial akses disebabkan oleh karena: a. Adanya birokrasi modern.
Universitas Sumatera Utara
b. Perbedaan tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap hal-hal dan kewajibantanggung jawabnya.
c. Diskriminasi. d. Jarak geografi antara lembaga-lembaga pelayanan dari orang-orang yang
memerlukan pelayanan sosial. Dengan adanya berbagai kesenjangan tersebut, maka pelayanan sosial disini
mempunyai fungsi sebagai akses untuk menciptakan hubungan bimbingan yang sehat antara berbagai program, sehingga program-program tersebut dapat berfungsi dan
dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkannya. Pelayanan akses bukanlah semata-mata memberikan informasi, tetapi juga termasuk menghubungkan seseorang
dengan sumber-sumber yang diperlukan dengan melaksanakan program-program referal. Fungsi tambahan dari pelayanan sosial ialah menciptakan partisipasi anggota
masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah sosial. Tujuannya dapat berupa : Terapi individual dan sosial untuk memberikan kepercayaan pada diri individu dan masyarakat
dan untuk mengatasi hambatan-hambatan sosial dalam pembagian politis, yaitu untuk mendistribusikan sumber-sumber dan kekuasaan Muhidin, 1992 : 41.
2.7. Metode Pelayanan Sosial