Struktur Fungsi Folklore Menurut Jhon Harlod Brunvard dalam Danandjaja 1986:2, folklore adalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep

Menurut Poerwadarminta 2003:558, konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain, oleh karena itu konsep penelitian ini adalah mengenai:

2.1.1 Struktur

Menurut Abrams Pradopo, 2002:21, karya sastra itu adalah sesuatu yang mandiri, bebas dari pengaruh sekitarnya, baik pengarang dan pembaca. Dari pengertian ini konsep struktur dalam karya sastra mengutamakan totalitas. Pengertian ini diperkuat oleh Teuw Pradopo, 2002: 72, 276 bahwa struktur itu murni untuk membongkar apa yang membentuk karya sastra. Hubungan pengertian para ahli ini dengan konsep struktur yang diaplikasikan dalam penelitian cerita rakyat Batak Toba adalah, ke-31 teori dari Vladimir Propp yang oleh Alan Dundes disederhanakan menjadi 6 motifeme, pembongkaran dengan konsep totalitas terhadap apa yang membentuk cerita rakyat Batak Toba adalah konsep dasar dari teori struktur ini.

2.1.2 Fungsi

Fungsi adalah suatu kegunaan atau faal yang dapat diambil dalam melakukan sesuatu. Demikian juga dengan karya sastra, memiliki fungsi dalam masyarakat, apakah itu fungsi langsung atau tidak langsung. Bila dilihat secara langsung, Universitas Sumatera Utara fungsi karya sastra itu pada dasarnya adalah media penyampaian isi hati pengarang atas apa yang dirasakan atau yang dialami oleh pengarang itu sendiri atas apa yang terjadi pada masyarakat. Karya sastra dapat dikatakan merupakan gambaran tentang apa yang terjadi dalam masyarakat dengankata lain hal yang disampaikan dalam karya sastra adalah cerminan masyarakat .

2.1.3 Folklore Menurut Jhon Harlod Brunvard dalam Danandjaja 1986:2, folklore adalah

”Sebagian hasil kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan diwariskan secara turun temurun oleh anggota kolektif macam apa saja yang dimiliki secara tradisonal dalam versi berbeda baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai oleh alat gerak atau alat pembantu pengingat mnemonic device.” Menurut Iing Suniarti dkk, dalam Sudjiman 16:1990 foklore adalah ” Kisahan anonim yang tidak terikat ruang dan waktu yang beredar secara lisan di tengah masyarakat”.

2.1.4 Batak Toba