3.1.1 Lokasi Penelitian
Pada dasarnya penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau library research, maka tempat penelitiannya adalah perpustakaan. Perpustakaan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah, Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Daerah, dan perpustakaan Departemen Sastra Indonesia Universitas
Sumatera Utara. Untuk penyebaran angket penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini penelitian lapangan juga diaplikasikan .
3.1.2 Waktu Penelitian Peneliti melakukan penelitian mulai tanggal 29 Juli sampai dengan 20 Oktober
2009. Adapun waktu dan proses yang dilakukan dalam penelitian ini dapat
diperhatikan lewat tahapan–tahapan penentuan data, pengumpulan data, penganalisisan, dan menuliskannya menjadi bahan penelitian.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembacaan heuristik membaca dari awal sampai akhir dan hermeneutik
membaca berulang serta teknik catat pada kartu data. Menurut Riffaterre Jabrohim, 2001:96. Metode pembacaan heuristik adalah
metode pembacaan “tata bahasa” ceritanya, yaitu pembacaan dari awal sampai akhir cerita secara berurutan. Untuk mempermudah pembacaan ini dapat membuat
sinopsis cerita yang dibaca secara berurutan. Metode pembacaan hermeneutik adalah pembacaan berulang retroaktif
sesudah pembacaan heuristik dengan memberi konvensi sastranya. Menurut Riffatere dalam Jabrohim 2001:97 pembacaan hermeneutik adalah ” Pembacaan
Universitas Sumatera Utara
yang pembacaannya di dasarkan pada konvensi sastra yang memberikan makana secara tidak langsung, melalui ekspresi, penggantian arti, penyimpangan arti, dan
penciptaan arti”. Lebih lanjut oleh Jhon Peck dan Martin Coyle 1984:134 menjelaskan bahwa hermeneutik adalah ” Hermeneutics by contrast, refers to
general theory of interpretation the prodecures and principles involved in getting at meaning text”, bahwa hermeneutik sebagai pembanding, yang mengacu pada
teori penafsiran umum sesuai dengan aturan dan prinsip yang melibatkan dalam mengusahakan arti pada teks.
Menurut Nasution 2003:312, hermeniutik adalah metode yang lebih menekankan keterlibatan seorang penafsir terhadap objek yang diteliti.
Pemahaman, pengamatan dan penafsiran terhadap objek merupakan ciri khas metode ini. Oleh metode ini penafsir tidak boleh bersikap pasif dan diharapkan
untuk melihat aspek yang membentuk karya itu baik dari dalam maupun dari luar, yang tersurat maupun yang tersirat.
Data yang dikumpulkan dan dianalisis berasal dari buku yaitu: Judul
: Pustaha Batak, Tarombo dohot Turiturian Penyusun
: W.M. Hutagalung Penerbit
: Tulus Jaya Kota
: Medan Tebal Buku
: 371 Halaman Cetakan
: Pertama Tahun
:1991 Warna Sampul Depan
: Merah lembayung, putih, dan hitam Gambar Sampul Depan : Rumah adat Batak Toba
Universitas Sumatera Utara
Desain Sampul : Gopas Sirait
Pada dasarnya penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau library research dengan menggunakan data sekunder dalam hal ini adalah buku.
Pengumpulan data dimulai dengan menentukan cerita rakyat Batak Toba yang diteliti, setelah ditentukan yang merupakan jenis mite, legenda, dan dongeng
maka dilanjutkan lagi dengan pengumpulan data. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan metode baca dan teknik catat. Baca mempunyai maksud
pembacaan dilakukan secara cermat dan berulang-ulang. Hal ini betujuan untuk mendapatkan dokumen yang berisi data verbal. Teknik catat adalah pencatatan
dari hasil pengamatan yaitu indikator-indikator yang menunjukkan aspek- aspek struktural yang ada dalam cerita rakyat Batak Toba. Setelah pencatatan, data yang
dikumpulkan tersebut diklasifikasikan sesuai dengan hal- hal yang melekat dalam aspek fungsi dan selanjutnya data tersebut diberi kode dengan penomoran
menggunakan huruf dan angka, misalnya F 01, F 02, dan seterusnya. Data primer yang dihadirkan peneliti dalam penelitian ini didapatkan lewat
penyebaran angket atau kuisioner kepada masyarakat awam untuk menemukan apakah fungsi cerita rakyat itu memang seperti yang dinyatakan oleh William R.
Bascom lewat teorinya tersebut. Hal ini peneliti lakukan untuk melegitimasi dan melihat fungsi dari cerita rakyat itu secara valid di tengah-tengah masyarakat.
Melihat hal tersebut, peneliti membuat suatu angket bersifat terikat untuk disebarkan pada masyarakat yang bersuku bangsa Batak Toba berusia antara 18-
22 tahun dengan secara acak. Hal yang ditanyakan masih berkaitan dengan penelitian ini. Angket ini memiliki pertanyaan yang terikat dan jawabanya juga
tersedia. Populasi yang diambil oleh peneliti adalah 50 orang dengan sampel
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 33 orang. Diharapkan sampel ini memberikan gambaran sedikit banyak bagaimana kelangsungan cerita rakyat Batak Toba di tengah kemajuan zaman ini.
Adapun isi pertanyaan yang ada dalam angket penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Apakah Anda mengerti apa itu cerita rakyat? a.
Mengerti dan memahami. b.
Hanya sebatas mengerti. c.
Tidak tahu sama sekali 2. Dari manakah Anda mengetahui cerita rakyat?
a. Buku. b. Penuturan orang tua atau orang lain.
c. Lainnya televisi, internet, koran, bulletin, dll. 3. Di antara jenis cerita rakyat berikut manakah yang akrab dengan Anda?
a. Mite. b.Legenda.
c Dongeng. 4. Dapatkah Anda menemukan nilai atau pesan ketika membaca cerita rakyat
tersebut? a. Ada dan memahami pesan yang ada di dalamnya.
b. Hanya sebatas ingin membaca saja tanpa ingin mengetahuinya lebih lanjut.
c. Tidak sama sekali. 5. Apakah cerita yang berkembang di daerah Anda memiliki fungsi dalam
perkembangan masyarakat?
Universitas Sumatera Utara
a. Ada. b. Ada tetapi tidak tahu.
c. Tidak tahu sama sekali. 6. Manakah dari cerita berikut yang Anda ketahui?
a. Mulajadi Nabolon. b. Datu Parngongo.
c. Bulan dan Angkalau. d. Lainnya.
7. Menurut Anda, cerita rakyat yang diketahui atau yang berkembang di daerah Anda memiliki fungsi apa?
a. Projective Projective system. b.Pengesahan pranata dan lembaga dalam masyarakat.
c. Pendidikan anak pedagogical device. d. Pemaksa dan pengatur masyarakat.
e. Lainnya. Setelah peneliti melakukan penyebaran angket yang disebutkan tersebut,
maka untuk mendapatkan suatu hasil yang mengarah pada kesimpulan yang bersifat hipotesis maka peneliti mengolahnya dengan apa yang diketahui penulis
tentang metode penelitian.
3.3. Teknik Analisis Data