Ketrampilan Perawat Komponen Pencitraan Perawat

48 Empati merupakan kemampuan untuk memahami dan memperhatikan kondisi psikologis pasien, yang dalam hal ini diperlukan upaya untuk memberikan kenyamanan kepada pasien Hadjam, 2001. Kemampuan empati terkadang memang tidak dapat langsung muncul dari diri seorang perawat begitu saja, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan empati, yaitu: 1. Peduli, perhatian dari perawat kepada pasiennya, sejauh mana komunikasi dapat terbentuk sehingga pasien dapat merasa nyaman karena diperhatikan. 2. Berguru, dengan belajar kepada mereka yang telah nyata dianggap memiliki kemampuan empati yang tinggi, misalnya seorang rohaniawan, psikolog, maupun dokter di rumah sakit perawat tersebut mengabdi. 3. Berlatih, sepandai dan sepintar apapun kalau tidak pernah berlatih maka akan kalah dengan mereka yang masih pemula tetapi rutin untuk rajin berlatih mengasah kemampuan empatinya. 4. Berbagi pengalaman, ingatlah bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik dan melalui pengalaman kita dapat menjadi bijaksana, dengan berbagi pengalaman dengan sesama rekan sekerja maka diharapkan perawat akan lebih tangguh dan hebat Kuswahyudi, 2008.

4.2 Ketrampilan Perawat

Ketrampilan adalah kemampuan praktis untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis dalam situasi khusus Merril, 1994. Dalam kamus Oxford 2003 ketrampilan Skills didefinisikan sebagai kemampuan melakukan sesuatu dengan baik. Menurut Widyarini 2005 bahwa Universitas Sumatera Utara 49 ketrampilan yang dilakukan oleh seorang perawat yaitu dalam hal pengkajian dan intervensi, komunikasi, berpikir kritis, manajemen, kepemimpinan dan pengajaran. Pengkajian dan intervensi yaitu pengkajian yang meliputi pemeriksaan dasar dan memantau hasil rekam medik klien dan ketrampilan dalam melakukan tindakan keperawatan dengan perlindungan dan keamanan terhadap klien, maksudnya yaitu usaha untuk memberikan rasa aman dan bebas pada pelanggan dari adanya bahaya, resiko dan keragu-raguan. Jaminan keamanan yang perlu kita berikan berupa keamanan fisik, finansial dan kepercayaan pada diri sendiri Ikhsan Yogi, 2007. Ketrampilan komunikasi yang dimaksud terbagi tiga yaitu ketrampilan oral, ketrampilan menulis dan ketrampilan menghitungpemprosesan informasi. Adapun kompetensi dalam ketrampilan oral yaitu ketrampilan berbicara dan mendengarkan pasien sehingga tercipta interaksi yang baik antara perawat dengan klien, penjelasan treatment dan memberikan informasi hasil pemeriksaan dasar klien oleh perawat, dan sedangkan ketrampilan menulis yang dilakukan perawat yaitu ketrampilan membuat laporan klinik yang baik dan rencana perawatan yang sesuai dengan prosedur. Ketrampilan menghitungpemprosesan informasi yaitu menghitung obat secara tepat dan mencari informasi yang dibutuhkan pasien Widyarini, 2005. Ketrampilan berpikir kritis yaitu ketrampilan perawat dalam hal evaluasi dengan mengintegrasikan data pasien dari berbagai sumber, pemecahan masalah misalnya mengenali kesalahan resep dan memberi alternatif mengatasi kesulitan pasien dan pengambilan keputusan yang tepat Universitas Sumatera Utara 50 sesuai dengan prioritas. Ketrampilan manajemen yaitu ketrampilan dalam menggunakan sumber daya secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya Muninjaya, 2004. Manajemen yang dilakukan oleh perawat puskesmas meliputi administrasi, koordinasi, perencanaan, pendelegasian dan supervisi. Pelayanan administrasi yang dilakukan perawat seperti membuat catatan medik klien yang tepat dan jelas dan keberadaan perawat dan petugas administrasi di puskesmas saat dibutuhkan pasien juga prosedur administrasi yang tidak rumit dan berbelit-belit Putri, 2009. Koordinasi dengan berbagi tugas dengan rekan kerja yang teratur, perencanaan dalam hal pembagian shift kerja sesuai dengan waktu yang ditentukan, pendelegasian tugas yang dilakukan antara perawat dengan baik sehingga tidak menggangu pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien, sedangkan supervisi yaitu pengawasan utama atau pengontrolan oleh perawat generalis terhadap pelaksanaan tugas rutin perawat Widyarini, 2005. Ketrampilan dari sudut kepemimpinan seorang perawat yaitu dalam hal kolaborasi dengan dokter dan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas yang tujuannya memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menggabungkan keahlian unik profesional. Assertiveness yaitu tampil dengan ramah namun tetap tegas dengan disiplin tinggi, pengambilan resiko sebagai pemimpin terhadap pengambilan keputusan, kreativitas ketika berhadapan dengan pasien misalnya membujuk pasien yang bandel dengan sabar atau dapat juga dengan bercerita pengalaman unutk menghibur pasien, Universitas Sumatera Utara 51 akuntabilitas professional diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan keputusan itu konsekuensi- konsekuensinya dan perawat hendaknya memiliki tanggung gugat artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan berani menghadapinya, terutama yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan profesinya. Peran-peran behavioral dan penampilan yaitu kesesuaian antara prilaku perawat dan kinerja sehingga klien merasakan kepuasan menerima pelayanan kesehatan yang diberikan. Selain itu ketrampilan dalam pengajaran yang dapat dirasakan oleh klien adalah pengajaran dalam hal-hal petunjuk-petunjuk praktis dan promosi kesehatan dan pemulihan kesehatan, hal ini dapat dilakukan dengan mengajarkan kepada pasien atau keluarga pasien untuk dapat menggunakan alat-alat tertentu di rumah dalam rangka pemulihan kesehatan dan pencegahan traumatik pasien serta menjelaskan cara perawatan di rumah oleh anggota keluarga pasien Widyarini, 2005.

5. Harapan Masyarakat terhadap Perawat Puskesmas