Kelompok Studi Diskusi Formaci

logistik. Ini terbukti juga ketika LSI sering mengadakan diskusi di hotel. LSI sendiri berdiri pada tahun 1989.

3.3.2.3 Kelompok Studi Diskusi Formaci

Kelompok Studi ini adalah sempalan atau pecahan dari KSP. Dibandingkan KS sebelumnya, KS Formaci termasuk KS yang “pas-pasan” dalam hal pendanaan. Ini terlihat ketika mereka hanya mampu mengadakan diskusi di rumah-rumah kontrakan mereka sendiri. Dan untuk pembicara atau pemateri juga lebih banyak berasal dari kalangan internal mereka saja. Namun, kondisi ini bukan berarti mengakibatkan mereka tidak serius dalam menjalankan kegiatannya. Bahkan KS ini termasuk golongan KS yang “radikal” dalam hal pemikiran. Ini bisa dimaklumi karena pola pikir mereka kebanyakan diserap dari ide-ide “kiri”. Buku-buku tentang Marxisme menjadi bacaan “wajib” bagi KS Formaci. Keradikalan mereka juga ditunjukkan dalam kuantitas diskusi yang intensitasnya cukup tinggi, yaitu sebanyak empat kali dalam seminggu. 57 57 Ibid., hal., 31-53. Dan juga lihat Muridan S. Widjojo, Op., Cit., hal., 77-80. Universitas Sumatera Utara Dari beberapa contoh KS di atas kiranya cukuplah jelas bahwa fokus utama berdirinya KS adalah sebagai media penyadaran. Mereka hadir sebagai sebuah counter product terhadap isu-isu politik yang ada. Dan pada akhirnya berharap kegiatan mereka dapat memberikan pengaruh kepada mahasiswa lainnya, bahkan juga kepada masyarakat sekitarnya. Di lain pihak, ada juga yang menyebutkan pembentukan KS merupakan sebuah gerakan intelektual mahasiswa. Tentunya intelektual yang menekankan pada banyaknya kegiatan diskusi. Sisi positif KS adalah adanya bukti dari mahasiswa untuk tetap bisa berkreatifitas di tengah-tengah himpitan pihak penguasa. Memang dari segi penciptaan momentum, gerakan kelompok studi belum bisa mengimbangi para pendahulunya. Dengan kata lain, KS tidak berhasil merombak srtuktur atau sistem politik otoriter ketika itu. Keberadaan kelompok studi dan LSM ternyata bukan satu-satunya media “pelarian” mahasiswa ketika itu. Memang kedua lembaga ini bisa dikatakan lebih dominan. Baik dari segi jumlah kuantitas organisasi dan anggota maupun dari segi kegiatannya. Tetapi, gerakan mahasiswa periode 1980-an juga menghadirkan beberapa elemen perjuangan lainnya. Yaitu, pers mahasiswa Persmawa dan Komite Rakyat. Universitas Sumatera Utara

3.3.3 Pembentukan Pers Mahasiswa