Ekonomi Penduduk Jakarta Sistem Ekonomi Penduduk Jakarta .1 Penduduk Jakarta

mana terjadi perubahan vokal “a” menjadi huruf “ah” pada akhir setiap kata. Misalnya, kata “gua” menjadi “guah”. Adapun kelompok suku lainnya yang mendiami kota Jakarta yaitu suku Jawa, Sunda, Minangkabau, Batak, Ambon, dll. 20

2.3.2 Ekonomi Penduduk Jakarta

Status Jakarta sebagai ibukota Indonesia sungguh berdampak positif bagi perekonomian provinsi tersebut. Bisa dikatakan pusat perekonomian bisnis nasional banyak ditentukan dari Jakarta. Peredaran uang secara nasional pun terkonsentrasikan di sini. Adapun lapangan pekerjaan umumnya terbagi atas tiga sektor. Sektor pertama meliputi pertanian. Kedua, terdiri dari pertambangan, industri, bangunan, listrik, air, dan gas. Terakhir, perdagangan, angkutan atau komunikasi, keuangan dan jasa masuk ke sektor ketiga. 21 20 Tim Peneliti atau Penulis, Tito Adonis ed., Pola Pengasuhan Anak Secara Tradisional di Kelurahan Kebagusan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya, 1989, hal., 13-15 21 Edi Sedyawati, dkk., Op., Cit., hal., 51-53 Universitas Sumatera Utara Pada periode ini lahan pertanian masih bisa dijumpai di Jakarta. Umumnya berseberangan dengan gedung-gedung bertingkat. Seperti perkantoran, perumahan maupun bangunan untuk industri. Mereka yang bekerja di sektor pertanian kebanyakan berpendidikan rendah sehingga sangat menyulitkan bagi mereka untuk mendapatkan akses pekerjaan di sektor lainnya. Di kota Jakarta banyak juga dijumpai pedagang, baik itu pedagang kecil, pedagang keliling maupun pedagang kaki lima. Barang dagangannya bisa berupa makanan, sayur-sayuran, buah-buahan, dll. Untuk profesi buruh juga mudah dijumpai di kota besar seperti Jakarta. Sektor ini termasuk kelompok yang mempunyai pekerjaan tidak menentu. Karena sifat pekerjaannya tergantung kepada ada tidaknya proyek pembangunan. Oleh karenanya untuk menyiasati kelangsungan hidup ketika tidak ada pekerjaan, mereka beralih ke pekerjaan yang lainnya. Seperti menjadi kuli sawah atau tukang becak. Selain penduduk dengan spesifikasi pekerjaan menengah ke bawah, ada juga golongan pekerjaan menengah ke atas. Mereka adalah pegawai atau karyawan. Baik itu pegawai di lingkungan instansi pemerintah maupun yang bekerja di perusahaan swasta. Demikian juga hanya dengan kelompok masyarakat yang termasuk ke dalam high class. Mereka Universitas Sumatera Utara adalah pemilik akses atau penyedia lahan pekerjaan. Harus diakui, faktor pendidikan ternyata sangat mempengaruhi tingkat perekonomian status masyarakat Jakarta. Semakin tinggi jenjang pendidikan, maka semakin tinggi pula status sosial yang dimilikinya. Dan juga berlaku sebaliknya.

2.4 Sistem Kekerabatan