Makna Galasibot A. Makna Etimologis

Aprina Hartati : Galasibot Sebagai Aset Budaya Marga Sinaga Merupakan Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Samosir, 2009. USU Repository © 2009 pemapah anak yang tak pernah lupa, penyambut tamu tak jerah terhalang. Pemilik tumpak-penatang sajian tak pernah habis, pemegang tata pasar tak pernah berubah.” Makna filosofi dari ungkapan Galasibot akan dibahas pada Bagian selanjutnya.

4.2 Makna Galasibot A. Makna Etimologis

Parninggala sibola tali, berasal dari tiga akara kata, yakni tinggala bajak, sibola pembelah, dan tali tali. Kesan yang pertama muncul jika diperhatikan secara cermat yaitu kontras kecermatan, Kontrasnya yaitu: koq bajak dijadikan pembelah tali. Falsafahnya yaitu: koq begitu ajaib sehingga tinggala sanggup dan teliti membelah tali. Justru kontras- teliti inilah yang menjadikannya adagium sangat kreatif dan mendalam.

B. Makna dalam Weltanschauung Batak

Tinggala bajak adalah sarana pertanian yang menjadi landasan Weltanschauung pertanian batak. Dalam hal ini, seluruh dunia vegetatif batak dilambangkan sebagai pars pro toto. Segala kesejahteraan, berkat, kebahagiaan bersumber dari alam vegetatif ini. Termasuk 3H hagabeon, hamoraon, dan hasangapon, sebagai puncak cita-cita kebahagiaan batak, berasal dari sanggaan dunia vegetatif batak: sinur ma na pinahan, gabe na niula; imbur magodang angka na metmet, saurmatua natuatua; mardangka ma ubanna limutlimuton tanggurungna, Aprina Hartati : Galasibot Sebagai Aset Budaya Marga Sinaga Merupakan Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Samosir, 2009. USU Repository © 2009 horas pardalandalan songon I na tading di huta, tumpakon ni Tuhanta Debatanta Namartua. Sejatinya, dalam mengolah tanah, bajak memisahkan tanah ke kanan-kiri, sambil menggemburkan dan menyuburkan. Hikmah yang ditangkap sukma batak adalah pemisahan, pembedaaan, dan pemberian distingsi. Hampir seluruh nalar logika barat dibentuk dari paham ini, dalam pribahasa inteletktualnya yang berbunyi: bene distinguit, bene intelligit, dan bene vincit. “Membedakan dengan baik, memahami lebih baik, dan menguasai lebih baik.” Nuansa yang terkandung didalamnya adalah judikatif-okupatif, yaitu: mencoba memahami dengan cermat, menimbang dan menilai untuk menaklukkan. Bahasa rangsa dekoratif batak mengasosiasikan tinggala dengan hudali tajak. Dalam dunia kesuburan vegetatif, hudali ini dilambangkan dengan simbol alat kelamin laki-laki penis, yang dipasangkan dengan vagina perempuan: “na dai ninna itak niduda ni anak boru; beha hinadaina, ibana dingkan toru; sada hudalina mangariar, mangarosu; pamurnang ni bagotna nunga dipasupasu; pangonjar ni aekna manarunsar sian toru. Dengan demikian, tinggala mengandung multi makna simbolis, yaitu: alat pertanian, pemberi distingsi, penakluk, dan penyubur. Tujuannya itu semua ialah untuk mencapai kesejahteraan, kebahagiaan, dan kesempurnaan, sebagaimana dimaksud dalam penciptaan. Tali pun mengandung makna yang konkret dan simbolis. Secara konkret, arti tali dalam Bahasa Batak ialah identik dengan tali dalam Bahasa Indonesia. Jadi, tidak ada perbedaan alam kata ini. Namun, dalam arti simbolis, tali dalam Bahasa Batak mengandung arti tipologis dan mitologis yang mendalam. Pertama sekali batak mengenal tali dikaitkan Aprina Hartati : Galasibot Sebagai Aset Budaya Marga Sinaga Merupakan Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Samosir, 2009. USU Repository © 2009 dengan kisah mitologi pada penciptaan bumi, yaitu: Untuk menciptakan bumi, Si Boru Deang Parujar, ibunda umat manusia, melemparkan tali benangnya dari khayangan Banua Ginjang, lantas menyusulnya untuk turun ke Lautan Khaos Purba Laut Lapaslapas. Disanalah ia menempa bumi ini, benua tengah Banua Tonga. Ia, dan juga dewa-dewi turun-naik memanjat tali ini sampai bumi penuh dengan pepohonan, hutan, dan tanaman, binatang liar dan ternak, dan akhirnya dengan manusia, yang dilahirkannya lah Si Raja Batak. Para Dewata pun, pencipta Mula Jadi Na Bolon, Dewata Batara Guru, Soripada, Mangalabulan, dan Dewata Asiasi, turut turun dan naik dari Banua Ginjang ke Banua Tonga dengan menggunakan tali ini. Dengan demikian, tali perdana dalam dunia batak berarti “tali pusat penciptaan, penyelengaraan, dan berkat.” Makna sangat mendalam, karena sampai eksistensi manusia dihubungkan dengan peranan tali. Pengembangan lanjut dari makna tali ialah selalu dihubungkan dengan tali benang bonang manalubonang manolu. Jenis tali ini sangat dikenal sakti, mujarab, ampuh, dan sacral dalam dunia hadatuon Batak. Wujudnya adalah benang tri-warna dan berbelit sitiga bolit, sitiga borna, warnanya yaitu: hitam, merah, dan putih. Ini merupakan hasil dari tiga utas benang yang berwarna. Tentang kemujarabannya, yaitu: kalau ada orang sakit, cukup dibelitkan benang ajaib ini,maka penyakitnya akan hilang. Ketiga warna benang ini ialah lambang dari Dewata Trimurti Batak Debata Natolu, yakni: Batara Guru, Soripada, dan Mangalabulan. Ketiga Dewata ini dititiskan oleh Allah Penjadi, Mulajadi Nabolon, untuk menyandang kuasa mutlakNya. Benang warna hitam adalah lambang kuasa dari Batara Guru sebagai pencipta, warna merah adalah lambang kuasa dari Soripada sebagai penyelenggara, Aprina Hartati : Galasibot Sebagai Aset Budaya Marga Sinaga Merupakan Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Samosir, 2009. USU Repository © 2009 dan benang warna putih adalah lambang kuasa dari Mangalabulan sebagai kebijaksanaan. Begitu juga dalam struktur masyarakat batak, Dewata Trimurti Batak ini pun dijadikan sebagai landasan struktur kemasyarakatan, yang dikenal dengan sebutan Dalihan Natolu, yang terdiri atas Hulahula, Dongan Sabutuha, dan Boru. Dimana hulahula disandang oleh Batara Guru, dongan sabutuha disandang oleh Soripada, dan boru disandang oleh Mangalabulan. Sampai saat ini, parninggala sibola tali mengandung implikasi makna dalam Weltanschauung Batak: tali pusat penciptaan, penyelenggaraan, dan berkat ilahi, penentu hidup-mati manusia, dan pengikat adat Dalihan Natolu. Dari situlah Marga Sinaga menempatkan diri dalam disposisi dan keterampilan, sebagai penyandang ilmu hukum kepamongan lewat pilah muasal secara cermat-arif, untuk disusun baru secara distingtif-integtral.

4.3 Letak Kekhususan Warisan Batak Galasibot