Aprina Hartati : Galasibot Sebagai Aset Budaya Marga Sinaga Merupakan Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Samosir, 2009.
USU Repository © 2009
BAB IV
GALASIBOT SEBAGAI ASET BUDAYA MARGA SINAGA MERUPAKAN DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI KABUPATEN
SAMOSIR
4.1 Pengertian Galasibot
Galasibot adalah akronim dari ungkapan yang berbunyi: “Parninggala Siboal Tali.” Itu adalah ungkapan yang digali dari suatu mitologi dan ajaran hukum
kepamongan habatakon asli yang dijadikan sebagai simbol atau lambang dari Toga Sinaga, dimana ungkapan ini tertulis besar di Tugu Toga Sinaga. Pemikiran filosofi
dari ungkapan inilah yang menjadikannya unik dan sangat khas sehingga membuat banyak orang, tidak hanya keturunan Sinaga saja, tetapi marga lain bahkan suku lain
Aprina Hartati : Galasibot Sebagai Aset Budaya Marga Sinaga Merupakan Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Samosir, 2009.
USU Repository © 2009
tertaik untuk mengetahui arti dari filosofi yang tertulis pada Tugu Toga Sinaga GALASIBOT. Karena hanya Marga Sinaga satu-satunya marga dalam Suku Batak
yang mengambil Galasibot sebagai lambang tugunya. Ungkapan inilah yang menjadi ciri khas dari Tugu Toga Sinaga dan seluruh keluarga besar Marga Sinaga.
Seperti telah diberi tahu pada bab sebelumnya, bahwa pada puncak Tugu Toga Sinaga dibuat gambar timbngan Hatian, yang berarti kejujuran, keadilan.
Dimana kita juga bisa melihat bahwa pada semua pengadilan di seluruh dunia ini menggunakan gambar timbangan sebagai lambangnya. Itulah yang menjadi tujuan,
visi, dan misi dari Galasibot. Ungkapan Parniggala Sibola Tali GALASIBOT berasal dari Habatakon,
yang isinya sangat misterius dan ungakapan itu diambil dari Raja Patik Tampubolon yang diarahkan kepada Raja Malim Si Singa Mangaraja, yang secara lengkap
berbunyi: “Pangahitan di sangap, pangahutan dibadia; sihorus na gurgur, siambai na
longa. Paradat sijujung ni ninggor, paruhum sitingkos ni ari; sipalua na tarbeang, sitanggali na tartali … Sirungrungi na dapot bubu, sitanggali na dapot doton;
dirimbas do na geduk, parninggala sibola tali; marsolup siopat bale, parmesan
sisampulu dua, pargantang tarajuan; parhatian na so ra muba; pangiringring na so jadi lupa; partomu-tomu na so jadi ambaton. Parindahan ragia na so jadi mago;
parsangsing ni onan na so jadi muba.” Yang memiliki arti dalam Bahasa Indonesia, yaitu:
“Pelepas ikan dari bubu, pelepas ikan dari jala, pelurus sarwa yang bengkok,
pemilik bajak pembelah tali ; pemilik solup berukuran empat bale takar, parmasan
12 bale, pemilik takar menakar padi, pemilik kati yang tak jerah berubah asli,
Aprina Hartati : Galasibot Sebagai Aset Budaya Marga Sinaga Merupakan Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Samosir, 2009.
USU Repository © 2009
pemapah anak yang tak pernah lupa, penyambut tamu tak jerah terhalang. Pemilik tumpak-penatang sajian tak pernah habis, pemegang tata pasar tak pernah berubah.”
Makna filosofi dari ungkapan Galasibot akan dibahas pada Bagian selanjutnya.
4.2 Makna Galasibot A. Makna Etimologis