pembelajaran tersebut siap disusun dilanjutkan dengan pengadaan atau persiapan media  pembelajarannya  sebagai  sumber  belajar  dan  alat  bantu  dalam  proses
pembelajaran. Hal tersebut dapat diaplikasikan dalam proses pengajaran dimana media  tiga  dimensi  yang  digunakan  haruslah  sesuai  dan  terintegrasi  dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran.
23
Kedudukan media pembelajaran dalam komponen metode mengajar sebagai salah  satu  upaya  untuk  memperbaiki  proses  interaksi  guru-siswa,  dan  interaksi
siswa  dengan  lingkungan  belajarnya.  Oleh  sebab  itu,  fungsi  utama  dari  media pembelajaran  adalah  sebagai  alat  bantu  mengajar  yakni  sebagai  penunjang
penggunaan metode mengajar yang dipergunakan oleh guru.
G. Hasil Belajar Matematika
Matematika  merupakan  salah  satu  bidang  studi  yang  diajarkan  di  sekolah dasar.  Seorang  guru  sekolah  dasar  yang  akan  mengajarkan  matematika  kepada
siswanya hendaklah mengetahui dan memahami objek yang akan diajarkannya. Matematika  terbentuk  dari  pengalaman  manusia  dalam  dunianya  secara
empiris.  Kemudian  pengalaman  itu  diproses  dalam  dunia  rasio,  diolah  secara analisis  dengan  penalaran  di  dalam  struktur  kognitif  sehingga  sampai  terbentuk
konsep-konsep  matematika.  Supaya  konsep-konsep  matematika  yang  terbentuk itu  mudah  dipahami  oleh  orang  lain  dan  dapat  dimanipulasi  secara  tepat,  maka
digunakan  bahasa  matematika  atau  notasi  matematika  yang  bernilai  global universal. Konsep matematika didapat karena proses berpikir, karena itu logika
adalah dasar terbentuknya matematika. Kata  matematika  berasal  dari  perkataan  Latin  mathematika  yang  mulanya
diambil  dari  perkataan  Yunani  mathematike  yang  berarti  mempelajari.
24
Russefendi dalam buku model pembelajaran matematika karya Erna Suwangsih,
23
Ibid, h. 94
24
Erna Suwangsih, S.Pd., M.Pd. Model Pembelajaran Matematika. UPI PRESS: Bandung, 2006 , h. 3
mengatakan  bahwa  matematika  terorganisasikan  dari  unsur-unsur  yang  tidak didefinisikan,  definisi-definisi,  aksioma-aksioma,  dan  dalil-dalil  dimana  dalil-
dalil  setelah  dibuktikan  kebenarannya  berlaku  secara  umum,  karena  itulah matematika disebut ilmu deduktif.
25
Menurut  Bourne,  matematika  merupakan  konstruktivisme  sosial  dengan penekanannya pada knowing how, yaitu siswa dipandang sebagai makhluk yang
aktif  dalam  mengkonstruksi  ilmu  pengetahuan  dengan  cara  berinteraksi  dengan lingkungannya.
26
Secara umum definisi matematika dapat dideskripsikan sebagai berikut:
27
1 Matematika struktur yang terorganisasi
Matematika  merupakan  suatu  bangunan  terstruktur  yang  terorganisasi. Sebagai  sebuah  struktur,  ia  terdiri  atas  beberapa  komponen,  yang  meliputi
aksiomapostulat, pengertian pangkalprimitif, dan dalilteorema. 2
Matematika  sebagai  alat  tool,  artinya  matematika  dipandang  sebagai alat dalam mencari solusi pelbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
3 Matematika  sebagai  pola  pikir  deduktif,  artinya  sutu  teori  atau  pernyataan
dalam  matematika  dapat  diterima  kebenarannya  apabila  telah  dibuktikan secara deduktif umum.
4 Matematika  sebagai  cara  bernalar,  karena  matematika  memuat  cara
pembuktian  yang  sahih,  rumus-rumus  atau  aturan  yang  umum,  atau  sifat penalaran matematika yang sistematis.
5 Matematika  sebagai  bahasa  yang  atifisial,  artinya  bahasa  matematika  baru
memiliki arti bila dikenakan pada suatu konteks. 6
Matematika  sebagai  seni  yang  kreatif.  Karena  penalaran  yang  logis  dan efisien  serta  perbendaharaan  ide-ide  dan  pola-pola  yang  kreatif  dan
25
Ibid, h. 4
26
Abdul Halim Fathani, Matematika Hakikat dan Logika, Ar-Ruzz Media: Yogyakarta, 2008,  h. 19
27
Ibid, h. 23
menakjubkan, maka matematika sering pula disebut sebagai seni, khususnya seni berpikir yang kreatif.
Ciri-ciri pembelajaran matematika di SD:
28
1 Pembelajaran matematika mengunakan metode spiral. Dimana pembelajaran
matematika  atau  suatu  topik  matematika  selalu  mengaitkan  atau menghubungkan dengan topik sebelumnya.
2 Pembelajaran  matematika  bertahap. Materi  pelajaran  matematika  diajarkan
secara  bertahap  yaitu  dimulai  dari  konsep-konsep  yang  sederhana,  menuju konsep yang lebih sulit.
3 Pembelajaran  matematika  menggunakan  metode  induktif.  Misalnya  dalam
pengenalan bangun-bangun ruang tidak dimulai dari definisi, tetapi dimulai dengan  memperhatikan  contoh-contoh  dari  bangun  ruang  tersebut  dan
mengenal  namanya  serta  menentukan  sifat-sifat  yang  terdapat  pada  bangun ruang  tersebut  sehingga  didapat  pemahaman  konsep  bangun-bangun  ruang
itu. 4
Pembelajaran  matematika  menganut  kebenaran  konsistensi.  Artinya  tidak ada  pertentangan  antara  kebenaran  yang  satu  dengan  kebenaran  yang
lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan pada pernyataan- pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya.
5 Pembelajaran matematika hendaknya bermakna. Konsep-konsep matematika
tidak  dapat  diajarkan  melalui  definisi,  tetapi  melalui  contoh-contoh  yang relevan. Guru hendaknya dapat membantu pemahaman suatu konsep dengan
pemberian contoh-contoh yang dapat diterima kebenarannya secara intuitif. Artinya siswa dapat menerima kebenaran itu dengan pemikiran yang sejalan
dengan pengalaman yang sudah dimilikinya. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil
28
Erna Suwangsih. Op,Cit, h. 25-26