2 Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilakukan pada hari selasa, tanggal 18 Februari 2014 pukul 12.30 sampai pukul 13.40 WIB. Seperti pertemuan sebelumnya
Gurupeneliti mengkondisikan kelas terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan pembelajaran, kemudian memimpin doa dan mengabsen kehadiran siswa.
Kemudian guru melakukan appersepsi dengan menggali ingatan siswa terkait materi pada pertemuan sebelumnya dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
Kegiatan selanjutnya guru menampilkan media bentuk bangun ruang balok dan meminta siswa menyebutkan sifat-sifat serta ciri-ciri yang dimiliki balok
tersebut. Kemudian guru melakukan demonstrasi dengan menggunting secara bebas media tiga dimensi bentuk balok tersebut untuk mengetahui jaring-
jaringnya. Kemudian guru meminta siswa membentuk 7 kelompok yang berbeda
dengan pertemuan sebelumnya untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru yaitu mengidentifikasi sifat-sifat balok dan membuat jaring-jaring balok.
Namun siswa meminta kelompoknya tidak dirubah sesuai dengan kelompok yang sudah dibuatnya pada pertemuan sebelumnya, dari hal tersebut dapat
diketahui bahwa siswa belum mampu berinteraksi dengan temannya. Selain itu dari gambar 4.2 juga terlihat bahwa pada saat diskusi kelompok siswa belum
mampu bekerjasama dengan baik, mereka masih saling mengandalkan teman satu kelompoknya dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Selama
kegiatan diskusi berlangsung, guru bertindak sebagai fasilitator motivator.
Gambar 4.2 Aktivitas Siswa Pada Saat Diskusi Kelompok Siklus I
Setelah selesai kegiatan diskusi, guru meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan memotivasi kelompok lainnya untuk
menanggapi hasil presentasi kelompok yang sudah maju ke depan kelas. Pada saat presentasi siswa masih terlihat malu-malu dan saling menunjuk temannya
untuk mewakili kelompoknya mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa juga belum berani bertanya, menanggapi pertanyaan serta menanggapi hasil
presentasi kelomppok lain. Sebagai kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memberikan PR serta
memimpin doa dan mengucap salam.
3 Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Rabu, 19 Februari 2014 dimulai pada pukul 07.30 sampai pukul 08.40 WIB. Gurupeneliti menjelaskan tujuan
pembelajaran dan mengingatkan siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya. kemudian gurupeneliti meminta siswa mengidentifikasi sifat-sifat
kubus dari media tiga dimensi dan melakukan demonstrasi untuk mengetahui jaring-jaring kubus. Tahap selanjutnya gurupeneliti menginstruksikan siswa
untuk duduk sesuai dengan kelompok masing-masing dan membagikan bahan ajar serta media tiga dimensi yang digunakan untuk membantu siswa dalam
melakukan diskusi kelompok. Pada saat pembagian alat dan bahan ajar perwakilan kelompok saling berebut memilih warna sesuai yang diinginkan.
Selama kegiatan diskusi berlangsung gurupeneliti berperan sebagai fasilitator yang mengamati jalannya kegiatan diskusi siswa. Kegiatan diskusi berjalan
lancer meskipun masih terlihat beberapa kelompok yang belum mampu bekerjasama dengan baik. Setelah kegiatan diskusi berakhir, guru meminta
perwakilan kelompok maju ke depan kelas mempresentasikan hasil diskusinya dan memberikan reward untuk memotivasi siswa serta meluruskan kesalahan-
kesalahan yang dialami siswa. Pada pertemuan ini siswa mulai berani mengajukan diri untuk mempresentasikan hasil diskusinya tanpa harus ditunjuk
terlebih dahulu. Selain itu juga terdapat beberapa siswa yang berani menanggapi hasil presentasi kelompok lain.
Sebagai kegiatan penutup gurupeneliti membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang sudah dipelajari serta memberi tugas PR dan
mengakhiri kegiatan dengan memimpin doa dan mengucap salam.
4 Pertemuan Keempat
Pertemuan ke empat, yaitu kamis 20 Februari 2014. Kegiatain ini dimulai dari pukul 12.30 sampai pukul 13.40 WIB. Gurupeneliti melakukan appersepsi
dan memotivasi siswa serta menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan yang dilakukan sama dengan pertemuan-pertemuan
sebelumnya yaitu mengkondisikan kelas, memimpin doa, dan mengabsen kehadiran siswa. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini yaitu
mengidentifikasi sifat-sifat prisma tegak segitiga dan membuat jaring- jaringnya. Sebelum meminta siswa untuk berdiskusi kelompok dalam kegiatan
belajar mengajar guru menampilkan sebuah media tiga dimensi prisma tegak segitiga yang terbuat dari bahan dasar kertas karton. Pada saat gurupeneliti
menampilkan media tiga dimensi bentuk prisma tegak segitiga muncul sebuah pertanyaan dari salah satu siswa yang menanyakan apa bedanya prisma dengan
limas. Gurupeneliti tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut melainkan melontarkan pertanyaan tersebut kepada siswa yang lainnya. Namun tidak ada
satupun siswa yang berani mengungkapkan pendapatnya, sehingga gruu menuntun siswa untuk mencari perbedaan antara prisma dengan limas.
Gurupeneliti meminta siswa menyebutkan sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun tersebut serta melakukan demonstrasi untuk mengetahui jaring-jaring
prisma tegak segitiga. Selanjutnya guru membagi siswa secara acak dalam membentuk 7
kelompok untuk mendiskusikan tugas yang diberikan guru yaitu membuat jaring-jaring prisma tegak segitiga dan mengerjakan LKS. Namun masih ada
beberapa siswa yang benar-benar tidak mau duduk dengan kelompok yang sudah ditentukan, akhirnya guru mengikuti keinginan siswa tersebut demi
mempersingkat waktu dan kelancaran proses pembelajaran. Kegiatan kelompok berjalan dengan baik, dari 7 kelompok terlihat 3 kelompok yang mampu
bekerjasama dengan baik. Setelah kegiatan diskusi berakhir, gurupeneliti
meminta perwakilan kelompok maju ke depan kelas mengambil kertas undian untuk mengetahui kelompok mana yang harus mempresentasikan hasil
diskusinya. selama kegiatan berlangsung gruupeneliti mencatat nama-nama siswa yang aktif bertanya, meneguarkan pendapat serta menanggapi hasil
presentasi kelompok lain. Pada kegiatan akhir gurupeneliti bersama siswa menyimpulkan hasil
kegiatan dan memberikan reward kepada siswa yang aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Kemudian guru memberikan pesan kepada siswa
untuk mempelajari materi yang sudah dipelajari dari pertemuan pertama hingga pertemuan ke empat guna untuk persiapan melakukan tes akhir siklus 1. Untuk
mengakhiri kegiatan pada hari ini, guru membagikan PR dan memimpin doa serta mengucap salam.
5 Pertemuan Kelima
Pertemuan kelima, Senin 24 Februari 2014. Kegiatan ini dimulai dari pukul 12.30 sampai pukul 13.40 WIB. Gurupeneliti memimpin kegiatan dengan
membaca doa dan menjelaskan kepada siswa tujuan dilakukannya tes akhir pada pertemuan hari ini. Kemudian gurupeneliti memberikan soal tes akhir
siklus yang berjumlah 6 butir soal untuk mengukur kemampuan hasil belajar siswa. Kegiatan ini berlangsung dengan baik meskipun ada beberapa siswa
yang mengalami kesulitan dan bertanya pada teman sebangkunya dalam mengerjakan soal. hal ini terlihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Foto aktivitas siswa pada saat tes akhir siklus I
c. Tahap Obsevasi
Tahap observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Guru kelas yang bertindak sebagai observer mengamati seluruh aktifitas yang terjadi di
kelas dan memberikan penilaian pada lembar observasi kegiatan belajar siswa dan lembar observasi kegiatan mengajar guru yang masing-masing berjumlah 12 butir
indikator penilaian. Adapun hasil observasi yang dilakukan guru kelasobserver dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
No Indikator aspek yang dinilai
Skor Jum
lah Rata-
rata Pert
1 Pert
2 Pert
3 Pert
4 1.
Menanggapi pertanyaan yang diajukan guru
3 3
3 3
12 75
2. Menggunakan media tiga dimensi
dalam mengerjakan
LKS yang
diberikan guru 3
3 3
3 12
75
3. Berdiskusi
dengan teman
satu kelompok dalam mengerjakan tugas
yang diberikan guru 3
3 3
3 12
75
4. Antusias
mengikuti proses
pembelajaran 3
3 4
4 14
87.5 5.
Bertanya pada
saat proses
pembelajaran 1
1 2
3 7
43.75 6.
Menanggapi pertanyaan dari siswa lain 2
2 2
2 8
50 7.
Berani mengemukakan pendapat 1
1 2
2 6
37.5 8.
Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
2 2
3 3
10 62.5
9. Menanggapi hasil presentasi kelompok
lain 2
2 2
3 9
56.25 10. Memperhatikan penjelasan guru
3 3
3 3
12 75
11. Bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari
3 3
3 3
12 75
12. Mengerjakan tugaslatihan
yang diberikan guru
3 3
4 4
14 87.5
Jumlah 29
29 34
36 128
800
Rata-rata 60,4
60,4 70,8
75
Rata-rata keseluruhan 66,7
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika yang dilakukan dengan menggunakan media tiga
dimensi masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase beberapa indikator aktivitas siswa yang masih di bawah 51 yaitu terlihat dengan
kurangnya siswa yang bertanya pada saat proses belajar mengajar juga kurang adanya keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan menanggapi
pertanyaan dari siswa lain dalam sebuah presentasi. Maka hal tersebut yang peneliti jadikan sebagai indikator dalam menentukan berhasil atau tidaknya
penggunaan media tiga dimensi pada siklus ini.
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I
No Indikator aspek yang dinilai
Skor Jumlah
Rata- rata
Pert 1 Pert 2
Pert 3 Pert 4
1. Melakukan appersepsi
2 2
2 3
9 56.25
2. Menyampaikan
kompetensitujuan pembelajaran yang hendak dicapai
2 2
3 3
10 62.5
3. Mengarahkan
siswa untuk
mendiskusikan tugas yang diberikan guru
2 2
3 3
10 62.5
4. Memfasilitasi
siswa untuk
mendiskusikan tugas yang diberikan guru
3 3
3 3
12 75
5. Melaksanakan
pembelajaran yang
mengaktifkan siswa 2
2 3
3 10
62.5 6.
Memfasilitasi adanya interaksi antara siswa dengan siswa
2 2
2 3
9 56.25
7. Memfasilitasi adanya interaksi antara
siswa dengan guru 2
2 2
2 8
50 8.
Memotivasi siswa untuk bertanya 2
3 3
3 11
68.75 9.
Menggunakan mediaalat peraga yang menunjang proses pembelajaran
2 3
3 4
12 75
10. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media pembelajaran 2
2 3
3 10
62.5 11.
Melakukan refleksi
kegiatan pembelajaran bersama siswa
2 3
3 2
10 62.5
12. Melakukan penilaian sesuai dengan
kompetensi yang hendak dicapai 3
3 3
3 12
75
Jumlah 26
29 33
35 123
768.75
Rata-rata 56.2
60.4 68.75
72.9
Rata-rata keseluruhan 64.1
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa aktivitas mengajar guru juga terlihat masih belum optimal yaitu pada aktivitas guru dalam memfasilitasi adanya
interaksi antara siswa dengan guru. Selain itu nilai persentase keseluruhan juga belum mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan dalam penelitian
ini sehingga dalam aktivitas mengajar guru masih memerlukan perbaikan- perbaikan.
Dalam menentukan
persentase keberhasilan
pembelajaran dengan
menggunakan media tiga dimensi, peneliti memberikan standar persentase yang mengacu pada pedoman konversi persentase rata-rata hasil observasi aktivitas
siswa dan aktivitas guru dikatakan baik apabila hasil aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru dengan menggunakan media tiga dimensi pada tiap
indikator memperoleh nilai persentase di atas 51. Oleh karena masih ada beberapa indikator yang nilai persentasenya belum mencapai standar yang
ditentukan, maka aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru masih memerlukan perbaikan.
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Dengan Media Tiga Dimensi Siklus I
Statistik Nilai
Nilai tertinggi 91,7
Nilai terendah 37,5
Rata-rata nilai siswa 65,7
Jumlah siswa yang tuntas 63,3
Jumlah siswa yang belum tuntas 37,7
Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah dan masih perlu ditingkatkan. Dari 30 siswa hanya 63,3 atau sebanyak 19 siswa yang
memperoleh nilai di atas KKM yang ditentukan yaitu 60, sedangkan 37,7 atau 11 siswa yang lain masih memperoleh nilai di bawah KKM. Hasil di atas
dianggap belum optimal dikarenakan target yang ditentukan dalam penelitian ini
yaitu sebanyak 80 siswa yang diharapkan memperoleh nilai di atas KKM belum tercapai.
d. Tahap Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan setelah tahap perencanaan, pelaksananaan tindakan, dan pengamatan atau observasi sudah dilaksanakan. Refleksi juga sering
disebut dengan istilah “memantul”. Dalam hal ini peneliti seolah memantulkan
pengalamannya ke cermin sehingga tampak jelas penglihatannya, baik kelemahan dan kekurangannya.
1
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi secara menyeluruh proses pembelajaran yang sudah dilakukan berdasarkan data yang
sudah terkumpul. Pada tahap ini, peneliti bekerjasama dengan guru kelas mengevaluasi seluruh hasil data yang diperoleh. Kerjasama tersebut dilakukan
agar refleksi dari proses penelitian lebih efektif karena guru yang melakukan tindakan berhadapan langsung dengan pengamat atau kolaborator.
2
berdasarkan hasil evaluasi, proses pembelajaran dengan menggunakan media tiga dimensi
masih mengalami banyak kekurangan, sehingga ada beberapa hal yang masih perlu diperbaiki guna memperoleh peningkatan hasil belajar pada tindakan
selanjutnya. Berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa kendala yang dialami
siswa terlihat pada kurangnya keberanian siswa dalam bertanya, menanggapi pertanyaan dari siswa lain, mengemukakan pendapat, mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain. Selain itu aktivitas mengajar guru juga harus diperbaiki yaitu pada kegiatan melakukan
appersepsi, memfasilitasi adanya interaksi antara siswa dengan siswa, dan memfasilitasi adanya interaksi antara siswa dengan guru dengan tujuan agar target
yang telah ditetapkan dalam penelitian tercapai. Adapun hasil refleksi siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4.4.
1
Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, DIVA Press: Yogyakarta, 2010, h. 64
2
Ibid, h. 65
Tabel 4.4 Hasil Refleksi Siklus I
No Refleksi
Sebab Solusi
1 Siswa masih belum berani
bertanya pada saat proses pembelajaran
Dalam tahap awal penggunaan media tiga
dimensi belum efektif dan masih memerlukan tahap
penyesuain terhadap sistem belajar mengajar yang telah
ada sebelumnya. Selain itu siswa juga belum mampu
menyesuaikan diri dengan guru peneliti sehingga siswa
masih merasa enggan untuk bertanya serta
mengungkapkan pendapatnya selama proses
pembelajaran berlangsung Guru lebih memotivasi siswa dalam
proses pembelajaran agar lebih aktif serta memberikan reward kepada
siswa yang berani bertanya, menanggapi pertanyaan,
mengungkapkan pendapatnya, mempresentasikan hasil diskusi dan
menanggapi hasil diskusi kelompok lain dengan tujuan agar siswa mampu
berinteraksi baik dengan guru peneliti maupun dengan temannya sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai dan materi yang diajarkan guru dapat
diterima oleh siswa secara menyeluruh.
2 Siswa belum aktif dalam
menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh siswa lainnya
3 Siswa belum berani
mengungkapkan pendapatnya saat proses pembelajaran
4 Siswa masih malu-malu
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
5 Siswa belum aktif menanggapi
hasil presentasi yang disampaikan kelompok lain
6 Guru dalam melakukan
appersepsi masih kurang Karena guru dalam
melakukan appersepsi hanya memanfaatkan media yang
ada di dalam ruang kelas saja
Mengubah metode penyampaian appersepsi, misalnya dengan
memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar siswa.
7 Guru kurang memfasilitasi
adanya interaksi antara siswa dengan siswa
Guru peneliti membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk dapat mengoptimalkan proses pembelajaran karena
dalam prosesnya masih banyak siswa yang bingung
ketika dihadapkan dengan tugas serta media tiga
dimensi karena siswa belum mampu membagi tugas
dalam bekerjasama Guru membimbing siswa dalam
melakukan diskusi kelompok serta Mengacak siswa dalam menentukan
kelompok serta memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam setiap kegiatan
diskusi dan membantu membagi tugas kepada setiap anggota kelompok
dengan tujuan agar semua siswa ikut berperan aktif dalam kegiatan belajar,
sehingga siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Selain itu guru dalam
menyampaikan materi juga lebih pelan menyesuaikan kemampuan anak.
8 Guru kurang memfasilitasi
adanya interaksi antara siswa dengan guru
9 63.3 siswa atau 19 orang
siswa mencapai KKM Siswa belum memahami
materi yang diajarkan secara optimal, karena pada
prosesnya dalam bekerjasama siswa masih
belum mampu membagi tugas yang diberikan guru,
sehingga hanya sebagian anggota dalam kelompok
yang benar-benar memahami materi yang diajarkan
10 37.7 siswa atau 11 orang
siswa belum mencapai KKM
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media tiga dimensi pada siklus II akan diperbaiki proses pembelajaran yang masih kurang berdasarkan
perencanaan yang telah dikembangkan setelah melakukan refleksi di siklus I. Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus II ini, peneliti bersama guru kelas
bekerjasama membuat perencanaan terlebih dahulu. Dalam hal ini perencanaan yang disiapkan adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, bahan
ajar, lembar evaluasi belajar, serta membuat lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar aktivitas mengajar guru dan membuat media pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan, dimana 4 pertemuan pemberian tindakan dan 1 pertemuan pelaksanaan tes akhir
siklus.
1 Pertemuan Pertama
Hari pertama pada siklus II dilakukan pada hari kamis 27 februari 2014 dimulai dari pukul 12.30 sampai pukul 13.40 WIB. Kegiatan dimulai dengan
mengucapkan salam dan mengabsen kehadiran siswa. Selanjutnya peneliti mela
kukan appersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa “ perhatikan benda yang ibu pegang, pernahkah kalian melihat benda di sekeliling kalian yang
bentuknya sama dengan benda yang ibu pegang? Ada yang tahu tidak apa nama benda ini?? Setelah siswa menjawab guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan akan memberikan reward kepada siswa aktif dan berani bertanya. Langkah selanjutnya guru meminta siswa menyebutkan sifat-sifat dari media
yang ditampilkan, serta mendemonstrasikan cara membuat jaring-jaring prisma tegak segilima. Kemudian guru membagi siswa ke dalam 7 kelompok dengan cara
meminta siswa mengambil kertas lipatan secara bergantian yang berisi tulisan nama-nama buah yang terdiri dari mangga, apel, jeruk, nanas, strawberry, alpukat,
dan melon. Setelah semua siswa mendapat kertas undian tersebut, guru menginstruksikan siswa untuk duduk sesuai nama buah yang mereka peroleh.
Kemudian membagikan LKS serta media yang akan digunakan untuk menunjang
proses pembelajaran. Guru meminta perwakilan kelompok membagi tugas kepada anggotanya dengan tujuan agar siswa berpartisi aktif dalam kegiatan diskusi.
Kemudian guru menjelaskan tugas yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok yaitu mengidentifikasi sifat-sifat prisma tegak segilima dan membuat jaring-
jaringnya. Selama siswa mengamati, guru memfasilitasi dengan berkeliling ke setiap kelompok. Dari 7 kelompok terlihat 4 kelompok yang bekerjasama dengan
baik dengan membagi tugas pada setiap anggotanya sedang 3 kelompok yang lainnya masih terlihat kurang bekerjasama dalam menyelesaikan tugas.
Setelah selesai
diskusi kelompok
guru meminta
siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusinya secara acak dengan melempar bola kertas, bagi kelompok yang mendapat bola maka harus maju mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas. Pada pertemuan ini kreatifitas siswa mulai terlihat. Siswa mampu membuat berbagai macam bentuk jaring-jaring prisma tegak
segilima. Setelah 3 kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusinya, guru melakukan tanya jawab kepada kelompok lain dan meluruskan kesalahan-
kesalahan pemahaman siswa terkait hasil diskusi. Kemudian guru memberikan tugas rumah kepada setiap siswa untuk
mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi yang telah disampaikan. Selanjutnya, guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran hari ini, dan ada beberapa siswa yang berani bertanya mengenai materi yang belum dipahaminya, tetapi guru tidak langsung menjawabnya
melainkan melemparkan pertanyaan tersebut kepada siswa lain. Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan salam.
2 Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilakukan pada hari Jumat, 28 februari 2014 pukul 07.30 sampai pukul 08.40. Kegiatan dimulai dengan mengkondisikan kelas, memimpin
doa dan mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru melakukan appersepsi dengan menggunakan media tiga dimensi bentuk tabung dan mengajukan
pertanyaan kepada siswa“ siapa yang pernah melihat benda ini?, apa nama benda ini? Apa ciri-ciri benda ini? Coba amati kelas kalian, adakah benda yang
bentuknya menyerupai bangun ruang ini?
Pada pertemuan ini siswa terlihat aktif dan berani mengemukakan pendapatnya tanpa merasa takut salah. Setelah siswa menjawab guru
menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini. Selanjutnya guru melakukan demonstrasi dengan membongkar bangun ruang tebung untuk
mengetahui bentuk jaring-jaringnya. Kemudian guru meminta siswa berhitung dari 1 sampai 7 untuk membentuk kelompok. Setiap siswa duduk sesuai dengan
siswa-siswa yang menyebutkan angka sama. Selanjutnya guru membagikan media pembelajaran, alat-alat yang digunakan untuk kegatan diskusi dan bahan ajar.
Sama halnya dengan pertemuan sebelumnya, sebelum memulai diskusi kelompok guru meminta perwakilan kelompok membagi tugas kepada setiap anggotanya.
Pada saat siswa berdiskusi, guru bertindak sebagai fasilitator dengan berkeliling ke setiap kelompok untuk melihat aktivitas siswa dalam bekerjasama.
Gambar 4.4 Aktivitas siswa pada saat diskusi kelompok
Dari gambar 4.4 siswa terlihat sudah mampu bekerjasama dengan baik dan kreativitasnya dalam membuat jaring-jaring bangun ruang mulai terbangun.
Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugas kelompoknya, guru mengocok nomor undian untuk menentukan kelompok mana saja yang harus maju
ke depan kelas mempresentasikan hasil diskusinya. Pada pertemuan ini siswa sudah berani maju mempresentasikan hasil diskusinya meskipun masih terlihat
malu-malu dalam menyampaikan hasil diskusinya. hal ini terlihat pada gambar 4.5. Setelah 3 kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusinya, guru
melakukan tanya jawab kepada kelompok lain serta meluruskan kesalahan- kesalahan siswa dalam mempresentasikan hasil diskusinya.
Gambar 4.5 Aktivitas Siswa Pada Saat Presentasi
Selanjutnya guru memberikan tugas rumah, guna untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terkait materi yang telah diajarkan dan memberikan reward
berupa gantungan tas kepada siswa yang aktif menanggapi pertanyaan-pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru menutup kegiatan pembelajaran
dengan membaca hamdalah dan mengucap salam.
3 Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga, Senin 03 maret 2014 pukul 12.30 sampai pukul 14.40. kegiatan dimulai dengan membaca doa dan mengabsen kehadiran siswa.
Selanjutnya guru melakukan appersepsi dengan menampilkan benda yang berbentuk limas segitiga dan mengajukan pertanyaan kepada siswa “siapa yang
pernah melihat benda ini? Apa nama benda ini? Setelah siswa menjawab pertanyaan, guru meminta siswa secara serempak untuk menyebutkan sifat-sifat
yang dimiliki oleh limas segitiga. Kegiatan guru selanjutnya yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengingatkan siswa akan ada reward diakhir
pembelajaran bagi siswa yang bertanya, mengajukan pendapat, dan menanggapi pertanyaanpesentasi siswa lain. Selanjutnya guru melakukan demonstrasi dengan
membongkar limas segitiga untuk mengetahui jaring-jaring bangun tersebut. Langkah berikutnya guru membentuk siswa menjadi 7 kelompok dengan cara
mengurutkan nomor absen dan memberikan tugas serta bahan-bahan yang