Media Tiga Dimensi KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI

Penggunaan media tiga dimensi merupakan salah satu metode guru dalam menyampaikan materi atau bahan pembelajaran. Siswa akan lebih mudah menyerap informasi yang diberikan guru karena dengan menggunakan media tiga dimensi siswa dapat melihat langsung benda-benda yang dimaskud. 20 Dalam penerapannya pada mata pelajaran matematika, penggunaan media tiga dimensi haruslah berkaitan dengan bahan ajar yang akan disampaikan. Penggunaan media tiga dimensi yang sesuai dengan bahan ajar ketika pembehasan materi bangun ruang. Hal tersebut digunakan agar siswa mengetahui secara detail segala hal yang berkaitan dengan bangun ruang. Seperti sifat-sifat bangun ruang, jaring-jaring dari benda-benda bangun ruang serta penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun ruang yang akan dibahas. Benda tiga dimensi yang akan difungsikan sebagai media pembelajaran dibawa langsung ke dalam kelas sesuai dengan fungsinya dalam hal pemanfaatan media bangun ruang, selain kreatifitas guru, pertimbangan instruksional juga menjadi salah satu faktor yang menentukan. Dalam hal ini guru dituntut berperan aktif untuk mampu menjelaskan komponen-komponen yang menyangkut tentang bangun ruang. Matematika erat kaitannya dengan konteks kehidupan nyata. Dengan demikian sebagai tenaga pengajar, guru harus mampu menstransfer ilmu dengan menggunakan berbagai macam cara agar materi yang diajarkan kepada siswa dapat diterima dengan mudah dan tujuan pembelajaranpun dapat tercapai. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru dalam proses pembelajaran matematika adalah dengan menggunakan media pembelajaran sebagai alat sarana penghubung untuk mencapai pesan yang harus dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajar. Media yang dimaksudkan disini adalah media tiga dimensi, yaitu sebuah media yang dapat dilihat dari segi mana saja. Media yang digunakan dalam proses pembelajaran dibuat sesederhana mungkin, dengan tujuan agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam memahami materi yang akan disampaikan. Walaupun demikian media tiga dimensi sebagai 20 H. Rayandra Asyhar, M.Si. Kreatif mengembangkan Media Pembelajaran. Referensi Jakarta: Jakarta, 2012, h. 93 alat dan sumber pengajaran tidak dapat menggantikan guru sepenuhnya yang artinya media tersebut tetap memerlukan guru sebagai fasilitator dalam penyampainnya agar dapat meningkatkan kualitas pengajaran dari mata pelajaran matematika. 21

2. Desain pengembangan pembelajaran dengan menggunakan media tiga

dimensi Ketersediaan media pembelajaran di berbagai sekolah bisa dikatakan belum merata, hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya; kondisi lingkungan, kemampuan pengelolaan sekolah dan wilayah keberadaan sekolah dapat mempengaruhi ketersediaan media pembelajaran. Hal ini menyebabkan banyak ragam media pembelajaran yang digunakan guru sebagai alat untuk menyampaikan materinya. Pada kondisi dimana ragam dan jumlah media pembelajaran yang tersedia masih sangat kurang, maka perlu dilakukan pengembangan dan produksi media pembelajaran secara bertahap oleh guru, baik secara berkelompok, sendiri, atau melibatkan pihak lain siswa, guru, masyarakat. Pengembangan media pembelajaran sangat penting artinya untuk mengatasi kekurangan dan keterbatasan media persediaan media yang ada. Disamping itu media yang dikembangkan sendiri oleh guru atau pendidik dapat menghindari ketidaktepatan mis match karena dirancang sesuai kebutuhan, potensi sumber daya dan kondisi lingkungan masing-masing. Lebih dari itu, juga dapat meningkatkan kreatifitas dan kemampuan inovasi para guru sehingga lahirlah profesionalitas pendidik. 22 Pengembangan media pembelajaran merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan penyusunan dokumen pembelajaran lainnya seperti; kurikulum, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan lain-lainnya. Yang artinya setelah dokumen 21 Dr. Nana Sudjana. Media Pengajaran, Sinar Baru Algensindo: Bandung, 2010, h. 7 22 H. Rayandra Asyhar, M.Si. Kreatif mengembangkan Media Pembelajaran. Referensi Jakarta: Jakarta, 2012, h. 93