Tahapan Kegiatan Program Pemberdayaan Ekonomi

rusak atau ketika mereka tinggal di barak. Tak cukup hanya bantuan rumah, masyarakat akan kembali ke kehidupan semula. Mereka akan kembali bekerja sebagai nelayan, karena sebagian masyarakat di Kecamatan Blang Mangat dan sebagian besar Gampong di Kemukiman Blang Mangat berprofesi sebagai nelayan. Areal pertambakan di Kemukiman tersebut mengalami kerusakan yang parah, karenanya mereka memerlukan modal yang besar untuk dapat melanjutkan kembali usaha mereka. Masyarakat harus membersihkan areal tambak dari sampah-sampah yang dibawa oleh Tsunami, membuat kembali tambak yang telah dangkal dan tanggul yang telah rusak. Masyarakat akan memulai kembali usahanya. Begitu juga peralatan nelayan untuk ke laut mencari ikan juga hancur karena tsunami tersebut. Perlu adanya keberlanjutan program pemberdayaan yaitu pemberdayaan ekonomi. Untuk membangkitkan kembali perekonomian masyarakat dengan memberikan bantuan modal usaha. Selama ini memang sudah ada bantuan yang diberikan kepada masyarakat untuk membersihkan dan mengolah tambaknya kembali dan juga bantuan bibit ikan dan udang kepada para petambak oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe.

4.10.1. Tahapan Kegiatan Program Pemberdayaan Ekonomi

Tahapan kegiatan program pemberdayaan ekonomi adalah sebagai berikut: 1. Sosialisasi Program Pemberdayaan Ekonomi Pentingnya sosialisasi program pemberdayaan ekonomi agar masyarakat mengetahui bahwa ada bantuan untuk modal untuk mereka guna memulai kembali M. Irsyadi: Pemberdayaan Masyarakat Dalam Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rumah Korban Tsunami di Kemukiman Meuraksa Kecamatan Blang USU e-Repository © 2008. usahanya sebagai nelayan dan petambak sebagai mata pencaharian utama masyarakat yang berada di sepanjang bibir pantai Meuraksa, disamping ada usaha sampingan lainnya baik sebagai pengrajin, tukang, pembuat kue dan jualan maupun usaha lainnya. Sosialisasi juga berguna untuk mendorong partisipasi masyarakat, jika masyarakat sudah mengetahui bahwa mereka akan mendapatkan modal usaha, tentunya mereka akan terdorong untuk ikut serta dalam program ini, tentunya mereka akan bersemangat karena mereka mendapatkan bantuan modal usaha, ini adalah suatu awal yang baik bagi program pemberdayaan ekonomi. 2. Mendorong Munculnya Fasilitator Lokal Pendampingan yang dilakukan oleh LSM atau pemerintah tidak akan selamanya, pada akhimya masyarakat sandiri yang harus memberdayakan dirinya sendiri dengan kata lain masyarakat diharapkan untuk dapat mandiri dalam menjalani kehidupannya. Penting untuk didorong adanya partisipasi dari masyarakat yaitu dengan cara mendorong munculnya fasilitator lokal yang berasal dari masyarakat Gampong. Masyarakat Gampong yang mempunyai potensi sebagai fasilitator lokal diberi pendidikan dan pelatihan sebagai calon fasulitator lokal. Pelatihan yang diberikan tidak hanya sekedar teori saja tapi juga disertai dengan praktek langsung dimasyarakat. Fasilitator lokal akan didampingi oleh LSM atau pemerintah atau pihak terkait selama 6 bulan, mereka didorong untuk memfasilitasi pertemuan masyarakat dalam rangka program pemberdayaan ekonomi ini. Karenanya calon fasilitator lokal ini memerlukan kriteria, kriteria ini M. Irsyadi: Pemberdayaan Masyarakat Dalam Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rumah Korban Tsunami di Kemukiman Meuraksa Kecamatan Blang USU e-Repository © 2008. akan dibangun oleh masyarakat sendiri. 3. Pendampingan Masyarakat Terkait Pemberdayaan Ekonomi Saat ini bantuan modal usaha yang diberikan ada yang langsung ke perseorangan dan ada yang melalui kelompok. Kebanyakan bantuan diberikan melalui kelompok, jadi diperlukan pendampingan kelompok, bagaimana cara membuat proposal usaha. Dalam pendampingan perlu diperhatikan bahwa pendamping sebaiknya adalah masyarakat setempat, LSM atau pemerintah hanyalah pendamping sementara. Untuk itu diperlukan pengembangan kapasitas pendamping lokal, adanya pelatihan untuk menjadi yang ditunjukkan kepada masyarakat setempat untuk keberlanjutan program pemberdayaan masyarakat setempat. Pemerintah atau NGO tidak mungkin selamanya mendampingi masyarakat. Sudah saatnya masyarakat berpartisipasi dalam program pemberdayaan masyarakat, hal ini akan mendorong partisipasi masyarakat untuk keberlanjutan program pemberdayaan yang tujuannya menjadikannya masyarakat berdaya. 4. Penyaluran Bantuan Modal Penyaluran bantuan modal dilakukan oleh pihak pendamping lokal atau dari LSMpemerintahpihak terkait melalui kesepakatan yang dibangun oleh masyarakat dan pihak pemberi dana. apakah bantuan tersebut bersifat hibah atau berupa pinjaman, bagaimana cara pembayarannya dan sanksi apa yang disepakati jika tidak sesuai kesepakatan. M. Irsyadi: Pemberdayaan Masyarakat Dalam Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rumah Korban Tsunami di Kemukiman Meuraksa Kecamatan Blang USU e-Repository © 2008. 5. Monitoring dan Evaluasi Program Pemberdayaan Ekonomi Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan program pemberdayaan ekonomi, diperlukan adanya monitoring dan evaluasi. Mengetahui apa saja kendala-kendala mencari solusi dari kendala tersebut dan mengevaluasi apakah program pemberdayaan ekonomi ini sudah berjalan sesuai dengan yang harapan. Monitoring program pemberdayaan dapat dilakukan dengan melihat indikator dari program pemberdayaan tersebut.

4.10.2. Indikator Program Pemberdayaan Ekonomi