Sejarah dan Perkembangan PT. Asuransi Jasaraharja Putera

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Asuransi Jasaraharja Putera

Sejak awal mulanya bisnis surety ship di Indonesia pada tahun 1980, PT. Asuransi Jasa Raharja persero adalah satu-satunya perusahaan asuransi yang diberi izin oleh pemerintah untuk mengeluarkan surat jaminan proyek berupa surety bond.Tetapi seiring berjalannya waktu, pada tahun 1993 akhir, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yaitu perusahaan Jasa Raharja persero harus memisahkan diri dari asuransi kerugian menjadi asuransi sosial murni. Maka sejak 1 Januari 1994, PT. Jasa Raharja Putera JP-Insurance menjadi anak perusahaan Jasa Raharja persero, dan mulai beroperasi sebagai perusahaan asuransi kerugian. Sejak saat itu PT. Asuransi Jasaraharja Putera hingga saat ini terus berupaya untuk tetap eksis dengan menambah produk selain surety bond yang dapat dijadikan sebagai tambahan pendapatan perusahaan. Dengan didukung 26 kantor cabang dan 80 kantor Pemasaran yang tersebar di seluruh Indonesia PT. Asuransi Jasaraharja Putera bertekad untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan. Orientasi kepada pelanggan didasarkan pada adanya kesadaran bahwa karena pelanggan-lah maka PT. Asuransi Jasaraharja Putera ada. Oleh karenanya, pelayanan terbaik berupa kemudahan, kualitas produk dan harga yang kompetitif merupakan sasaran mutu yang akan terus dikembangkan. Untuk mewujudkan hal tersebut, perusahaan akan Universitas Sumatera Utara mengelola bisnis dengan praktek-praktek terbaik serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara timbal balik dan saling mendukung secara sinergis. Perolehan rating perusahaan dengan peringkat A Single A Stable Outlook dan sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 untuk empat produk unggulan perusahaan merupakan salah satu bukti komitmen JP-Insurance dalam mengartikan kepercayaan yang telah diberikan oleh seluruh customer. Kunci sukses yang menopang keberhasilan perusahaan selama ini adalah fondasi yang kokoh dari sisi sumber daya manusia yang tidak semata mengandalkan kekuatan kompetensi tetapi juga integritas yang berbasis pada nilai-nilai yang disepakati bersama sebagai budaya perusahaan yang terdiri dari jujur, disiplin, tanggap, cermat dan santun.

5.2 Visi dan Misi Perusahaan