potensi ekonomi yang akan diteliti terkait dengan usaha pengolahan sampah organik pasar menjadi produk pupuk kompos.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui untuk menganalisa suatu pengolahan kompos, yaitu:
1. Pengukuran tentang timbulan sampah organic yang ada di pasar setiap harinya, agar didapat jumlah rata-rata sampah harian yang kemudian bisa
diolah menjadi kompos. 2. Analisa kelayakan usaha pengolahan kompos, untuk mengetahui nilai
untung rugi suatu produksi kompos. 3. Peluang usaha dan pemasaran kompos.
4.12.1 Pengukuran Timbulan Sampah
Pengukuran timbulan sampah adalah pengamatan langsung yang dilakukan ke lokasi pasar untuk mendapatkan data sampah berupa,
volume, berat, densitas dan komposisi sampah. 4.12.1.1
Menghitung Volume sampah harian. Untuk mendapatkan data volume harian dapat diukur dengan
menggunakan rumus: V = Volume wadah pengumpul x Ritasi pengumpulan ………4.1
Maka, menggunakan rumus tersebut, didapat: Volum wadah pengumpul menggunakan keranjang
= ?Ðr
2
x t ……………………………………………………… 4.2 = 3.14 x 0.5
2
x 0.5 m = 0.392699082 m
3
Maka Volume maksimum sampah harian=
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Universitas Sumatera Utara
0.393 m
3
x 12 ritasi = 4.716 m
3
Untuk mendapatkan volume harian rata-rata, maka volume total sampah selama pengamatan dilapangan dibagi dengan jumlah hari
pengamatan, yaitu: V rata2 harian =
……… 4.3
=
=
4.2489 m
3
Maka, jumlah volume harian rata-rata adalah 4.2489 m
3
4.12.1.2 Menghitung Berat Sampah Harian Rata-Rata Nilai berat sampah harian adalah berat rata-rata dari sampel
sampah yang
diambil selama
periode sampling.
nilai ini
menunjukkan rata-rata berat sampah untuk lokasi tinjauan dengan ukuran sampel 500 l. nilai ini diperlukan untuk mencari rata-rata
berat jenis sampah yang dihasilkan pasar. umumnya, untuk pengukuran non-rt, berat sampel minimum adalah 100 kg yang
diletakkan ke dalam wadah 500 L.
4.12.1.3 Menghitung Berat Jenis Densitas Sampah
Berat jenis adalah nilai perbandingan antara massa dengan volume. Nilai ini diperlukan untuk menentukan kepadatan dari
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Universitas Sumatera Utara
suatu sampel. Pada penelitian kali ini, digunakan wadah sampel bervolume 500 L. Berta jenis sampel dicari dengan persamaan:
Berat Jenis =
……………
4.4
Berdasarkan pengukuran dengan metode sampling menggunakan wadah 500 L selama 8 hari berturut-turut, didapat berat jenis rata-
rata sampah pasar adalah sebesar 122.8871 kgm
3
. 4.12.1.4 Berat Total Sampah
Berat total sampah dapat diketahui dengan mengkalikan berat jenis rata-rata sampah pasar dengan rata-rata volume total
sampah yang dihasilkan. Berdasarkan data volume dan berat jenis yang ada, maka
didapat berat rata-rata sampah yang dihasilkan pasar per harinya
sebesar 521.6525 kg.
4.12.1.5 Komposisi Sampah Komposisi sampah adalah komponen sampah dalam yang
terdapat pada suatu pasar. Pada kasus kali ini komosisi sampah dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu sampah organik yang mencakup
sayuran, buah, serta ikan, daging dan lain sebagainya, sedangkan bagian lain adalah sampah anorganik berupa kaca, kertas karet,
kayu dan lain-lain. Pembedaan sampah ini dimaksudkan untuk membedakan mana sampah organik yang baik digunakan sebagai
bahan baku kompos dan mana yang tidak.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui komposisi sampah organik yang dihasilkan pasar adalah 68.90 dan sampah
anorganik sebesar 31.10 Tabel 4.2. Maka secara keseluruhan komposisi sampah pasar setia budi medan adalah:
•
Total Berat sampah harian rata-rata = 521.6525 kg
•
Total Berat sampah organic sebanyak 359.4169 kg 68.9
•
Total Berat sampah organic sebanyak 162.2356 kg 31.1. 4.12.1.6 Pengomposan Sampah Organik
Pada dasarnya semua bahan organik dapat dikomposkan, seperti: sampah organik pasar, limbah organik rumah tangga,
kotoranlimbah peternakan, limbah pertanian, limbah agroindustri, limbah pabrik gula, dll yang bersifat fibrous berserat. Sedangkan
bahan organik yang perlu dihindari sebagai bahan baku kompos ialah bahan organik yang memiliki kadar air tinggi seperti :
semangka, melon,
mentimun, tomat,
dll karena
akan mempertinggi kadar air pada kompos.
Oleh karena itu, bahan sampah yang dikomposkan disini adalah sampah organik yang merupakan sampah sisa sayur-
sayuran. Sementara untuk sampah organi jenis buah-buahan tidak diikutsertakan karena jenis sampah tersebut mengandung banyak
air yang tidak bagus digunakan sebagai bahan kompos. Umumnya, dari sekali produksi pengomposan, sampah
organik akan tereduksi sebesar 40-60. Jika merujuk pada percobaan yang pernah dilakukan oleh Compost Center USU
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Universitas Sumatera Utara
dengan sampel Pasar Setia Budi, dapat dihasilkan sekitar 40- 50 kompos
dari sampah organic di pasar tersebut. Maka dalam penelitian kali ini, diambil estimasi bahwa
kompos yang dihasilkan sebesar 50 dari sampah organik yang dihasilkan. Maka, banyaknya pupuk kompos yang bisa dihasilkan
dari 203,7565 kg per harinya adalah 101,8783 kg ? 102 kg atau sekitar 36.720 kgtahun.
4.12.2 Analisa Ekonomi Produksi Kompos Sampah Organik Pasar