2.5.2 Karakteristik Sampah
Selain komposisi,
maka karakteristik
lain yang
biasa ditampilkan dalam penanganan sampah adalah karakteritik fisika dan
kimia. Karakteristik
tersebut sangat
bervariasi, tergantung
pada komponen-komponen
sampah. Kekhasan
sampah dari
berbagai tempatdaerah serta jenisnya yang berbeda-beda memungkinkan sifat-sifat
yang berbeda pula. Sampah kota di negara-negara yang sedang berkembang akan berbeda susunannya dengan sampah kota di negara-negara maju.
Karakteristik sampah dapat dikelompokkan menurut sifat-sifatnya, seperti:
1. Karakteristik fisika: yang paling penting adalah densitas, kadar air, kadar volatil, kadar abu, nilai kalor, distribusi ukuran Gambar 2.1
merupakan skematis berat bahan. 2. Karakteristik kimia: khususnya
yang menggambarkan susunan kimia sampah tersebut yang terdiri dari unsur C, N, O, P, H, S, dsb.
2.5.3 Timbulan Sampah
Semua orang
setiap hari
menghasilkan sampah.
Rata-rata sampah
yang dihasilkan oleh
setiap orang
dalam sehari
disebut timbulan sampah, yang dinyatakan dalam satuan volume maupun dalam
satuan berat. Istilah timbulan sampah pasar dapat diartikan sebagai banyaknya sampah total yang dihasilkan perhari dalam satu pasar,
dinyatakan dalam satuan volume atau satuan berat.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Universitas Sumatera Utara
Dalam pengambilan data di lapangan, frekuensi pengambilan sebaiknya dilakukan selama 8 hari berturut-turut, guna menggambarkan
fluktuasi harian yang ada. Dilanjutkan dengan kegiatan bulanan guna menggambarkan fluktuasi dalam satu tahun. Namun, penerapan yang
dilaksanakan di Indonesia biasanya telah disederhanakan, seperti:
•
Hanya dilakukan 1 hari saja
•
Dilakukan dalam seminggu, tetapi pengambilan sampel setiap 2 atau 3 hari.
•
Dilakukan dalam 8 hari berturut-turut. Data timbulan sampah dalam penelitian ini dibutuhkan untuk menentukan
wadah sampah yang sesuai dengan kondisi pasar, serta untuk menentukan potensi daur ulang, maka perlu diupayakan untuk pengukuran langsung di sumbernya.
Penentuan jumlah sampel yang biasa digunakan dalam analisis timbulan sampah adalah adalah dengan pendekatan statistika, yaitu:
a. Metode stratified random sampling: yang biasanya didasarkan pada komposisi pendapatan penduduk setempat, dengan anggapan bahwa
kuantitas dan kualitas sampah dipengaruhi oleh tingkat kehidupan masyarakat.
b. Jumlah sampel minimum: ditaksir berdasarkan berapa perbedaan yang bisa diterima antara yang ditaksir dengan penaksir, berapa derajat kepercayaan
yang diinginkan, dan berapa derajat kepercayaan yang bisa diterima. c. Pendekatan praktis: dapat dilakukan dengan pengambilan sampel sampah
berdasarkan atas jumlah minimum sampel yang dibutuhkan untuk penentuan komposisi sampah, yaitu minimum 500 liter atau sekitar 200 kg.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Universitas Sumatera Utara
Biasanya sampling dilakukan di TPS atau pada gerobak yang diketahui sumber sampahnya.
2.6 TEKNIK PENGAMBILAN DATA SAMPLING