Penggusuran demi Pembangunan Kondisi Sosial Indonesia 1990-1998

telah menciptakan sistem yang korup sehingga implikasi dari semua ini adalah sebuah sistem tanpa pengawasan. 75

C. Kondisi Sosial Indonesia 1990-1998

1. Penggusuran demi Pembangunan

Pemerintah Orde Baru menyusun suatu strategi pembangunan yang pada hakikatnya tidak menempatkan masalah “Reforma Agraria” sebagai dasar pembangunan. Alasan- alasan itu antara lain: 1 Demi kelangsungan suatu pemerintahan yang baru lahir, maka stabilitas merupakan prioritas utama dan secara politis masalah kecukupan pangan merupakan faktor strategis untuk menangkal keresahan. 2 Orde Baru pada saat yang kurang lebih bersamaan dengan mulainya Revolusi Hijau di Asia. Bisa dipahami bahwa jalan pragmatis menjadi pilihan. Peningkatan produksi pangan melalui Revolusi Hijau kemudian menjadi titik sentral pembangunan selama lima Pelita, dan selama itu pula masalah pertanahan seolah-olah menjadi hilang dari ingatan. 76 Pemerintahan Orde Baru dalam hal kebijaksanaan agraria, mengambil jalan apa yang sekarang dikenal sebagai by-pass approach, atau pendekatan jalan pintas. by-pass approach itu diabdikan untuk menjalankan strategi pembangunan yang 75 Alexander Irwan, op.cit., hlm 200 76 Tim Lapera, Prinsip-prinsip Reforma Agraria Jogjakarta: Lapera Utama Pustaka, 2001. ditandai oleh ciri pokok; mengandalkan bantuan asing, hutang dan investasi dari luar negeri, serta bertumpu pada yang kuat. 77 Permasalahan penggusuran tanah pada awal tahun 1990 menjadi sebuah permasalahn yang menjadi perhatian masyarakat. Paling tidak terdapat sembilan kasus penggusuran tanah besar-besaran yang terjadi di Jawa dan Sumatera. 78 Kemunculan kasus-kasus penggusuran tanah telah menstimulan mahaiswa untuk bergerak membela hak rakyat yang terampas serta mulai mengorganisir aksi bersama rakyat dengan mengusung isu kasus-kasus penggusuran tanah. Kasus pembangunan waduk Kedung Ombo merupakan salah satu kasus pertanahan yang cukup menyita perhatian publik pada awal dekade 90-an. Penggusuran yang dilakukan pemerintah , dengan bantuan dana dari Bank Dunia, atas lahan rakyat disekitar waduk Kedung Ombo mendapatkan perhatian dari kalangan mahasiswa dengan melakukan aksi-aksi pembelaan hak rakyat yang hilang akibat pembangunan waduk ini. Kelompok aksi mahasiswa yang intens melakukan pembelaan ini adalah Kelompok Solidaritas Korban Pembangunan Kedung Ombo KSKPKO yang merupakan sebuah jaringan koordinasi aktivis gerakan antar kota diantaranya dari Semarang, Salatiga, Solo, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta. Aksi- 77 Ibid., hlm 78 Dam Koto Panjang Riau, perkebunan kopi Pulau Panggung Lampung selatan, lapangan golf Cimacan, perkebunan teh Badega Garut, pangkalan udara Jatiwangi Majalengka, Dam Kedungombo Jawa Tengah, pabrik Petrokimia Jawa Tengah, pangkalan marinir Belangguan Jatim dan pembangnan kawasan Urip Sumohardjo Jawa Timur. Anton Lucas, Land Disputes in Indonesia. dalam Indonesia edisi April no 23 tahun 1992, hlm 81. aksi yang pernah dilakukan KSKPKO ini diantaranya dilakukan di Depdagri Jakarta dan Kodim Boyolali Jawa Tengah. 79

2. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme