Krisis Ekonomi 1997 Kondisi Ekonomi Indonesia 1990-1998

mewah. 71 Putri paling bungsu yaitu Siti Hutami Endang Adiningsih mamik juga memiliki bisnis propertis walaupun tidak sebesar kakak-kakaknya.

3. Krisis Ekonomi 1997

Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 bermula dari jatuhnya nilai tukar mata uang Thailand baht dan kemudian meluas ke seluruh kawasan Asia tak terkecuali Indonesia. Penurunan nilai tukar mata uang Indonesia rupiah terhadap dollar Amerika memaksa pemerintah Indonesia di bawah Presiden Soeharto untuk menerima bantuan ekonomi bersyarat dari International Monetery Fund IMF. 72 Krisis ekonomi - yang dipicu oleh krisis moneter - telah memberikan indikasi yang kuat terhadap tiga hal. Pertama, kredibilitas pemerintah telah sampai pada titik nadir. Penyebab utamanya adalah karena langkah-langkah yang ditempuh pemerintah dalam merespon krisis selama ini lebih bersifat tambal-sulam. 73 71 Zaim Saidi, op.cit., hlm 117-123 72 Sebelum bulan Juli 1997 nilai mata uang Dollar terhadap rupiah adalah Rp. 2.900 per 1, kemudian terus menurun hingga pada kisaran Rp. 14.000 per 1. Syarat-syarat yang diajukan oleh IMF dan harus diterima Indonesia adalah pencabutan semua bantuan subsidi terhadap semua barang kebutuhan pokok, listrik dan bahan bakar minyak BBM. Setelah semua syarat ini diterima pemerintah Soeharto, harga BBM rata-rata naik 47 persen dan harga listrik naik sebesar 60 persen. Secara tidak proporsional beban berat ini adalah diterima oleh lapisan terbawah dari masyarakat. Allan Wood dan Ted Grant, Indonesia: Revolusi di AsiaTelahDimulai. Http:www.geocities.comfrontnasional marxisme_dan_perjuanga n_melawan.htm dikunjungi pada 7 Desember 2007. 73 Kwik Kian Gie, Praktek Bisnis dan Orientasi Ekonomi Indonesia. Jakarta: Gramedia., 1998. Kedua, rezim Orde Baru yang selalu mengedepankan pertumbuhan growth ekonomi telah menghasilkan crony capitalism yang telah membuat struktur perekonomian menjadi sangat rapuh terhadap gejolak-gejolak eksternal. 74 Ketiga, rezim yang sangat korup telah membuat sendi-sendi perekonomian mengalami kerapuhan. Secara umum, segala bentuk korupsi akan mengakibatkan arah alokasi sumber daya perekonomian menjurus pada kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan tidak memberikan hasil optimum. Dalam kondisi seperti ini pertumbuhan ekonomi memang dapat terus berlangsung, bahkan pada intensitas yang relatif tinggi. Namun demikian, sampai pada batas tertentu pasti akan mengakibatkan melemahnya basis pertumbuhan. Perekonomian Indonesia adalah yang paling parah akibat krisis ekonomi ini, sementara pada bulan Maret 1998 perekonomian di Thailand dan Korea Selatan sudah mulai menunjukkan titik balik kearah pemulihan recovery. Krisis ekonomi yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan jatuhnya kekuasaan Presiden Soeharto ini disebabkan pembangunan ekonomi Indonesia yang terlalu bergantung pada luar negeri, kegiatan ekonomi didominasi oleh segelintir orang yang dekat dengan lingkaran kekuasaan, kemudian kekuasaan Presiden Soeharto yang sedemikian lama 74 Industri manufaktur yang sempat dibanggakan ternyata sangat bergantung pada bahan baku impor dan tak memiliki daya tahan. Sementara itu, sektor pertanian pun juga tak kunjung muncul sebagai penopang laju industrialisasi. Sistem politik yang dibangun Soeharto selama tiga puluh tahun ternyata telah merusak dan merapuhkan tatanan perekonomian. Memang disatu sisi pertumbuhan ekonomi yang telah dihasilkan cukup tinggi, namun mengakibatkan ekses yang akibatnya justru tidak mendukung bagi pertumbuhan yang berkelanjutan. Indra Ismawan, Dimensi Krisis Ekonomi Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1998 telah menciptakan sistem yang korup sehingga implikasi dari semua ini adalah sebuah sistem tanpa pengawasan. 75

C. Kondisi Sosial Indonesia 1990-1998