Pengujian Heterokedastisitas Pengujian Multikolinieritas

Tabel 4.6 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 87 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .85400723 Most Extreme Differences Absolute .061 Positive .041 Negative -.061 Kolmogorov-Smirnov Z .565 Asymp. Sig. 2-tailed .907 a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2010 Pengambilan keputusan: Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,907 dan diatas nilai signifikan 5 0,05, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

2. Pengujian Heterokedastisitas

Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heterokedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varians yang konstan. Pemeriksaan terhadap gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar yaitu grafik yang merupakan diagram pencar residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi. a. Model grafik Hipotesis: Universitas Sumatera Utara 1 Jika diagram pencar yang ada membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regrasi mengalami gangguan heterokedastisitas. 2 Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regrasi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. Gambar 4. 3 Scatterplot Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2009 Pada Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa diagram pencar tidak membentuk pola tertentu karena itu tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. b. Model Glejser Menentukan kriteria keputusan: 1. Jika nilai signifikan 0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. 2. Jika nilai signifikan 0,05, maka mengalami gangguan heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.029 .889 -.032 .974 Fasilitas -.044 .050 -.118 -.872 .386 Keamanan .044 .041 .150 1.087 .280 Keramahan .003 .057 .008 .050 .960 KetepatanWaktu .074 .061 .165 1.219 .227 Tarif -.052 .061 -.115 -.852 .397 Image -.041 .077 -.073 -.535 .594 Kenyamanan .059 .064 .127 .928 .356 a. Dependent Variable: Absut Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010 Pada Tabel 4.7 tampak bahwa signifikasi variabel bebas lebih besar dari 0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

3. Pengujian Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut: Hasil pengujian: Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan melihat Variance Inflation Factor VIF 5 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinieritas. Jika Tolerance 0,1 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika Tolerance 0,1 maka variabel tidak terdapat masalah multikolinieritas Pada Tabel 4.8 dapat dilihat Universitas Sumatera Utara bahwa nilai VIF 5 dan Tolerance 0,1 maka tidak ditemukan masalah multikolinieritas dalam penelitian ini. Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1Constant 4.529 1.565 2.893 .005 Fasilitas .050 .088 .069 .572 .569 .643 1.556 Keamanan .084 .071 .146 1.179 .242 .615 1.626 Keramahan -.096 .100 -.130 -.959 .341 .510 1.962 KetepatanWaktu -.036 .107 -.041 -.338 .737 .642 1.556 Tarif .284 .108 .318 2.626 .010 .644 1.553 Image .187 .136 .168 1.379 .172 .634 1.578 Kenyamanan .093 .113 .101 .823 .413 .630 1.587 a. Dependent Variable: KeputusanKonsumen Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2010

C. Analisis Data