Pengetahuan Petugas Laboratorium Puskesmas Kota Medan

Tabel 4.1 Distribusi Identitas Responden Puskesmas Kota Medan No Identitas Jumlah Persentase 1. Umur tahun 25 – 35 21 32,3 36 – 45 32 49,2 46 – 55 12 18,5 Jumlah 65 100,0 2 Jenis Kelamin Laki-laki 24 36,9 Perempuan 41 63,1 Jumlah 65 100,0 3 Status Kepegawaian PNS 58 89,2 Honorer 7 10,8 Jumlah 65 100,0 4 Latar Belakang Pendidikan Analis Kesehatan 53 81,5 Non Analisis Kesehatan 12 18,5 Jumlah 65 100,0 5 Lama Kerja tahun 1- 5 18 27,7 6 - 10 30 46,2 10 17 26,2 Jumlah 65 100,0 6 Pelatihan Pernah 41 63,1 Belum pernah 24 36,9 Jumlah 65 100,0

4.3 Pengetahuan Petugas Laboratorium Puskesmas Kota Medan

Pengetahuan responden tentang pemeriksaan laboratorium dalam penelitian ini meliputi: syarat dahak yang baik untuk pemeriksaan sebanyak 39 orang 60,0 yang menjawab benar, cara pengumpulan dahak sebanyak 41 orang 63,1 yang Universitas Sumatera Utara menjawab benar, cara pembuatan sediaan hapus dengan ose sengkelit sebanyak 37 orang 56,9 yang menjawab benar sebagian besar, bahan-bahan yang diperlukan untuk pewarnaan sediaan sebanyak 39 orang 60 yang menjawab benar, cara pewarnaan dengan metode Ziehl Neelsen sebanyak 36 orang 55,4 yang menjawab benar sebagian besar, cara pembacaan sediaan dahak sebanyak 36 orang 55,4 yang menjawab benar, cara pembacaan hasil pemeriksaan sediaan sebanyak 31 orang 47,7 yang menjawab benar, pemeliharaan mikroskop yang baik dan keamanan kerja dilaboratorium sebanyak 37 orang 56,9 yang menjawab benar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan petugas laboratorium tentang pemeriksaan dahak secara mikroskopis paling dominan dijawab benar adalah cara pengumpulan dahak. Sedangkan yang dominan dijawab salah adalah keamanan kerja dilaboratorium, seperti pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas Kota Medan No Pengetahuan Jumlah Persentase 1 Syarat Dahak a. Berwarna kuning kehijau-hijauan 39 60,0 b. Kental 21 32,3 c. Volume 3-5 ml 4 6,2 d. Disimpan dalam plastik 1 1,5 Jumlah 65 100,0 2 Cara Pengumpulan Dahak a. Beri label pada dinding pot yang memuat nomor identitas sediaan dahak 41 63,1 b. Buka pot dahak, pegang tutupnya dan berikan pot kepada suspek 16 24,6 c. Berdiri dibelakang suspek, minta dia memegang pot itu dekat ke bibirnya dan membatukkan dahak kedalam pot 8 12,3 d. Tutup pot dengan plastik 0,0 Jumlah 65 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Lanjutan No Pengetahuan Jumlah Persentase 3 Cara Pembuatan Sediaan Hapus dengan Ose a. Panaskan ose diatas nyala api spiritus sampai merah dan biarkan sampai dingin 19 29,2 b. Ambil sedikit dahak dari bagian yang kental dan kuning kehijau-hijauan menggunakan ose yang telah disterilkan diatas 37 57,0 c. Oleskan dahak secara merata pada permukaan kaca sediaan dengan ukuran 2 x 3 cm 8 12,3 d. Masukkan ose kedalam botol yang berisi pasir dan air 1 1,5 Jumlah 65 100,0 4 Bahan-bahan yang diperlukan untuk pewarnaan sediaan dengan metode Ziehl Neelsen a. Botol gelas berwarna coklat berisi larutan Carbol Fuchsin 0,3 38 58,5 b. Pipet 16 24,6 c. Pinset 11 16,9 d. Senter 0,0 Jumlah 65 100,0 5 Cara Pewarnaan dengan Metode Ziehl Neelsen a. Letakkan sediaan dahak yang telah difiksasi pada rak dengan hapusan dahak menghadap keatas 24 36,9 b. Teteskan larutan Carbol Fuchsin 0,3 pada hapusan dahak sampai menutupi seluruh permukaan sediaan 26 40,0 c. Panaskan dengan nyala api spiritus sampai keluar uap selama 3-5 menit 10 15,4 d. Teteskan sediaan dengan air sampai warna merah fuchsin hilang 5 7,7 Jumlah 65 100,0 6 Cara Pembacaan Sediaan Dahak a. Teteskan satu tetes minyak emersi diatas hapusan 36 55,4 b. Periksa dengan menggunakan lensa okuler 10 x dan objektif 100 x 19 29,2 c. Carilah Basil Tahan Asam BTA yang berbentuk batang berwarna merah 9 13,8 d. Sediaan dahak yang telah diperiksa kemudian direndam dalam air selama 15-30 menit 1 1,5 Jumlah 65 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Lanjutan No Jumlah Pengetahuan Persentase 7 Cara Pembacaan Sediaan Dahak a. Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang. disebut + atau 1+ 31 47,7 b. Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang. disebut ++ atau 2+. minimal dibaca 50 lapang pandang 27 41,5 c. Ditemukan 10 BTA dalam 1 lapang pandang. disebut +++ atau 3+. minimal dibaca 20 lapang pandang 7 10,8 d. Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negatif 0,0 Jumlah 65 100,0 8 Pemeliharaan Mikroskop yang Baik a. Letakkan dan simpan mikroskop pada tempat yang kering, bebas debu dan bebas getaran 37 56,9 b. Simpan mikroskop pada tempat yang kering, bebas debu dan bebas getaran 13 20,0 c. Jagalah supaya mikroskop dan lensanya tetap bersih 10 15,4 d. Mikroskop dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air bersih 5 7,7 Jumlah 65 100,0 9 Keamanan Kerja Dilaboratorium a. Memakai jas laboratorium saat berada dalam ruang pemeriksaan atau dirung laboratorium 28 43,1 b. Semua spesimen dahak harus dianggap infeksius sumber penular, oleh karena itu harus ditangani dengan sangat hati-hati 29 44,6 c. Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan sangat hati-hati 5 7,7 d. Bersihkan semua peralatan bekas pakai dengan air setiap kali selesai bekerja 3 4,6 Jumlah 65 100,0 Hasil pengukuran pengetahuan responden tentang pemeriksaan laboratorium kemudian dikategorikan, maka ditemukan 67,7 responden dalam kategori baik seperti pada Tabel 4.3 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan tentang Pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Kota Medan Kategori Pengetahuan Jumlah Persen a. Baik 44 67,7 b. Kurang baik 21 32,3 Jumlah 65 100,0

4.4 Keterampilan Petugas tentang Pemeriksaan Laboratorium