Pengetahuan Bagi Petugas Laboratorium TB Paru Puskesmas, sebagai bahan masukan dalam

pelatihan, status kepegawaian, masa kerja, beban kerja pengetahuan serta keterampilan tentang pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung, Dari seluruh faktor karakteristik petugas laboratorium, faktor pengetahuan dan keterampilan merupakan yang penting diperhatikan. Menurut Depkes RI 2002, pengetahuan dan keterampilan petugas pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung sangat berguna bagi petugas laboratorium dalam menjalankan pekerjaannya untuk memperoleh kualitas pemerikasaan yang baik.

2.5 Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo 2003, pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang : 1 faktor Internal : faktor dari dalam diri sendiri, misalnya intelegensia, minat, kondisi fisik, 2 faktor eksternal : faktor dari luar diri, misalnya keluarga, masyarakat, sarana., dan 3 faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar, misalnya strategi dan metode dalam pembelajaran Notoatmodjo, 2003. Ada enam tingkatan domain pengetahuan yaitu : Universitas Sumatera Utara 1 Tahu Know. Tahu diartikan sebagai mengingat kembali recall terhadap suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. 2 Memahami Comprehension. Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3 Aplikasi. Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. 4 Analisis, adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi dan ada kaitannya dengan yang lain. 5 Sintesa. Sintesa menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan baru. 6 Evaluasi. Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Notoatmodjo, 2003. Konsep DOTS mendasarkan diagnosis TB.Paru menggunakan pemeriksaan mikroskopis, sehingga diagnosis bisa dilakukan tanpa peralatan rontgen yang relatif lebih mahal. Hal ini berarti kualitas petugas mikroskopis mempunyai peran yang sangat menentukan, karena di tangannyalah diagnosis itu dikerjakan. Dalam kaitan ini, masalah yang berkaitan dengan kualitas tenaga mikrokopis menjadi penting, seperti banyak tenaga laboratorium yang belum mendapat pelatihan yang memadai sehingga kemampuan diagnosis kurang terpelihara. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian Junaidi 2005 tentang hubungan antara jenis pendidikan, dan pelatihan dengan tingkat kesalahan petugas mikroskopis, menyimpulkan bahwa Tenaga mikroskopis yang mendapat latihan mempunyai nilai tingkat kesalahan 5 relatif lebih besar dibandingkan tenaga mikroskopis yang tidak mendapat pelatihan. Jadi kelihatannya latihan lebih penting dari pada pendidikan, hal ini tentunya berkaitan dengan penyegaran, karena pendidikan bisa saja didapat sudah lama, sedang pelatihan adalah dalam 2 tahun terakhir sehingga pengetahuannya tentang pemeriksaan secara mikroskopis lebih baik. Studi Basri 2008 tentang gambaran faktor- faktor pada petugas laboratorium yang berhubungan dengan kesalahan pemeriksaan slide slide error rate Studi pada Puskesmas dengan Error rate Tinggi dan Rendah di Kabupaten Ketapang, menemukan bahwa masih banyak petugas laboratorium pada Puskesmas error rate tinggi melakukan kesalahan mulai dari pengambilan sampel dahak sampai pembacaan hasil dibawah mikroskop. Untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan dahak oleh petugas laboratorium Puskesmas perlu dilakukan, pelatihan petugas, supervisi dan bimbingan intensif, melengkapi kebutuhan laboratorium, uji kalibrasi miskroskop. Studi Zahara 2006 tentang analisa kompetensi petugas laboratorium dalam menegakkan diagnosa TB Paru strategi DOTS di Kabupaten Tobasa Tahun 2006, menyimpulkan ada pengaruh dari pengetahuan, ketrampilan dan beban tugas terhadap ketepatan menegakkan diagnosa, dan beban tugas lebih dominan mempengaruhi ketepatan menegakkan diagnosa. Universitas Sumatera Utara

2.6 Keterampilan