Tipe Penderita Komplikasi Pada Penderita Tuberkulosis

Negatif Rotgen Positif dibagi berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya, yaitu berat dan ringan. 2 Tuberkulosis Ekstra Paru Tuberkulosis ektra paru adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung, kelenjar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan lain-lain. Tuberkulosis ekstra paru dibagi lagi pada tingkat keparahan penyakitnya, yaitu tuberkulosis ekstra paru ringan dan tuberkulosis ekstra paru berat Depkes RI, 2002.

b. Tipe Penderita

Tipe penderita ditentukan berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya. Menurut Depkes RI 2002. Tipe penderita dibagi dalam : 1 Kasus Baru adalah penderita yang tidak mendapat Obat Anti Tuberkulosis OAT lebih dari satu bulan. 2 Kasus Kambuh relaps adalah penderita yang pernah dinyatakan sembuh dari tuberkulosis tetapi kemudian timbul lagi tuberkulosis aktifnya. 3 Gagal adalah penderita BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif pada akhir bulan ke-5 satu bulan sebelum akhir pengobatan atau lebih. Gagal adalah penderita dengan hasil BTA negatif Rontgen positif menjadi BTA positif pada akhir bulan ke-2 pengobatan. 4 Kasus Kronik adalah penderita yang BTA-nya tetap positif setelah mendapat pengobatan ulang lengkap yang disupervisi dengan baik. Universitas Sumatera Utara Menurut Depkes RI 2002, tipe penderita dibagi ke dalam beberapa tipe, yaitu kasus baru; kambuh relaps; pindahan transfer in; putus minum obat drop- out; gagal dan kasus kronik.

c. Komplikasi Pada Penderita Tuberkulosis

1 Pnemutoraks spontan terjadi bila udara memasuki rongga pleura sesudah terjadi robekan pada kavitas tuberkulosis. 2 Kor pulmunale adalah gagal jantung kongestif karena tekanan balik akibat kerusakan paru, dapat terjadi bila terdapat destruksi paru yang amat luas. 3 Aspergilomata dimana kavitas tuberkulosis yang sudah diobati dengan baik dan sudah sembuh kadang-kadang tinggal terbuka dan dapat terinfeksi dengan jamur Aspergillus fumigatus Muherman, 2002. 4 Hemoptis berat perdarahan dari saluran nafas bawah yang dapat mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan nafas. 5 Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkhial. 6 Bronkiektasis pelebaran bronkus setempat dan fibrosis pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan pada paru. 7 Insufisiensi Kardio Pulmoner. 8 Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal dan sebagainya Depkes RI, 2002. Universitas Sumatera Utara

2.2 Manajemen Laboratorium Tuberkulosis