Metode Pengumpulan Dahak Metode Pemeriksaan Specimen Secara Mikroskopis

Tabel 3.1 Metode Pengukuran Variabel Bebas Variabel Indikator Alternatif Jawaban dan Bobot Nilai Total Nilai Kategori Range Skala Ukur a. Pengetahuan 9 a.Jawaban salah =0 b.Jawaban benar sebagian kecil =1 c. Jawaban sebagian besar benar =2 d.Jawaban benar =3 27 Kurang baik Baik 0 - 20 21 - 27 Ordinal b. Keterampilan 27 a.Sering =2 b Kadang-kadang =1 c Jarang =0 54 Kurang baik Baik 0 - 40 41 - 54 Ordinal Tabel 3.2 Metode Pengukuran Variabel Terikat Variabel Indiaktor Alternatif Jawaban dan Bobot Nilai Total Nilai Kategori Range Skala Ukur Error rate dalam penegakan diagnosa 1 Salah = 1 Benar = 0 2 ≤ 5 5 1 Ordinal Kelengkapan peralatan di Puskesmas Kota Medan sebanyak 39 unit puskemas yang melakukan pemeriksaan secara mikroskopis juga menentukan ketepatan penegakan tuberkulosis paru maka perlu diketahui melalui pengamatan observasi tentang kelengkapan, kemudian dikategorikan : a. lengkap dan b. tidak lengkap.

3.6.1 Metode Pengumpulan Dahak

a. Beri label pada dinding pot yang memuat nomor identitas sediaan dahak b. Buka pot dahak, pegang tutupnya dan berikan pot itu kepada suspek Universitas Sumatera Utara c. Berdiri dibelakang suspek, minta dia memegang pot itu dekat ke bibirnya dan membatukkan dahak kedalam pot d. Tutup pot dengan erat e. Cuci tangan dengan sabun dan air

3.6.2 Metode Pemeriksaan Specimen Secara Mikroskopis

a. Cara pembuatan sediaan hapus dengan ose sengkelit: 1 Panaskan ose diatas nyala api spiritus sampai merah dan biarkan sampai dingin 2 Ambil sedikit dahak dari bagian yang kental dan kuning kehijau-hijauan menggunakan ose yang telah disterilkan diatas 3 Oleskan dahak secara merata pada permukaan kaca sediaan dengan ukuran 2 x 3 cm 4 Masukkan ose kedalam botol yang berisi pasir dan alkohol 70, kemudian digoyang-goyangkan untuk melepaskan partikel yang melekat pada ose 5 Setelah itu dekatkan ose tersebut pada api spiritus sampai kering kemudian dibakar pada api spiritus tersebut sampai membara 6 Keringkan sediaan diudara terbuka, jangan terkena sinar matahari langsung atau diatas api, biasanya memerlukan waktu sekitar 15-30 menit, sebelum sediaan hapus tersebut difiksasi 7 Gunakan pinset untuk mengambil sediaan yang sudah kering pada sisi yang berlabel dengan hapusan dahak menghadap keatas 8 Lewatkan diatas lampu spiritus sebanyak 3 kali 3-5 detik untuk difiksasi Universitas Sumatera Utara b. Cara pewarnaan dengan metode Ziehl Neelsen: 1 Letakkan sediaan dahak yang telah difiksasi pada rak dengan hapusan dahak menghadap ke atas 2 Teteskan larutan Carbol Fuchsin 0,3 pada hapusan dahak sampai menutupi seluruh permukaan sediaan dahak 3 Panaskan dengan nyala api spiritus sampai keluar uap selama 3-5 menit. Zat warna tidak boleh mendidih atau kering. Apabila mendidih atau kering maka carbol fuchsin akan terbentuk kristal partikel kecil yang dapat terlihat seperti kuman TBC 4 Singkirkan api spiritus, diamkan sediaan selama 5 menit 5 Bilas sediaan dengan air menaglir pelan sampai zat warna yang bebas terbuang 6 Teteskan sediaan dengan asam alcohol HCL Alkohol 3 sampai warna merah fuchsin hilang 7 Bilas dengan air mengalir pelan 8 Teteskan larutan Methylen Blue 0,3 pada sediaan sampai menutupi seluruh permukaan, kemudian diamkan 10-20 detik 10 Bilas dengan air mengalir pelan 11 Keringkan sediaan diatas rak pengering di udara terbuka jangan dibawah sinar matahari langsung c. Cara pembacaan sediaan dahak : 1 Cari lebih dahulu lapang pandang dengan objektif 10 x 2 Teteskan satu tetes minyak emersi diatas hapusan dahak 3 Periksa dengan menggunakan lensa okuler 10 x dan objektif 100 x Universitas Sumatera Utara 4 Carilah Basil Tahan Asam BTA yang berbentuk batang berwarna merah 5 Periksa paling sedikit 100 lapang pandang atau dalam waktu kurang lebih 10 menit, dengan cara menggeserkan sediaan menurut arah 6 Sediaan dahak yang telah diperiksa kemudian direndam dalam xylol selam 15- 30 menit, lalu disimpan dalam kotak sediaan. Bila menggunakan anisol, sediaan dahak tidak perlu direndam dalam xylol Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak dengan skala IUATLD : a Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negatif b Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang ditemukan c Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang, disebut + atau 1+ d Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ atau 2+, minimal dibaca 50 lapang pandang e Ditemukan 10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ atau 3+, minimal dibaca 20 lapang pandang.

3.6.3 Bahan-bahan pada Pemeriksaan Specimen Secara Mikroskopis