Tugas Pokok Analis Kesehatan Peran Analis Kesehatan Kewajiban Analis Kesehatan Perilaku Analisis Kesehatan

pemeriksaan, mampu menilai validitas kesahihan suatu hasil pemeriksaan atau rangkaian hasil pemeriksaan 6. Kemampuan untuk melakukan koreksi atau penyesaian terhadap masalah teknis operasional yang muncul. 7. Kemampuan menjaga keselamatan kerja dan lingkungan kerja 8. Kemampuan administrasi

c. Tugas Pokok Analis Kesehatan

Analis Kesehatan bertugas melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan, melakukan pengujiananalisis terhadap bahan yang tujuannya adalah menentukan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang berpengaruh pada kesehatan perorangan atau masyarakat

d. Peran Analis Kesehatan

Analisis kesehatan berperan dalamp elaksanaan teknis dalam pelayanan laboratorium kesehatan, penyelia teknis operasional laboratorium kesehatan, peneliti dalam bidang laboratorium kesehatan.

e. Kewajiban Analis Kesehatan

Analis kesehatan wajib : 1 mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen, 2 melaksanakan uji analitik terhadap reagen maupun terhadap spesimen, 3 mengoperasikan dan memelihara peralatan laboratorium, mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang berkaitan dengan data hasil uji, 4 mengevaluasi teknik, instrumen dan prosedur baru Universitas Sumatera Utara untuk menentukan manfaat kepraktisannya, 5 membantu klinisi dalam pemanfaatan yang benar dari data laboratorium untuk memastikan seleksi yang efektif dan efisien terhadap uji laboratorium dalam menginterpretasi hasil uji, 6 merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium, 7 membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik kelaboratoriuman, serta 8 merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan.

f. Perilaku Analisis Kesehatan

Pekerjaan sebagai tenaga analisis kesehatan yang melakukan pemeriksaan secara mikroskopis tidak terlepas dari perilaku petugas dalam melakukan pemeriksaan di laboratorium. Perilaku menurut Skinner dalam Notoatmodjo 2005 adalah hasil hubungan antara rangsangan stimulus dan tanggapan respon. Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan sebagainya. Bahkan kegiatan internal internal activity seperti berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia. Untuk kepentingan kerangka analisis dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh petugas laboratorium di puskesmas Kota Medan, baik dapat diamati secara langsung atau secara tidak langsung. Universitas Sumatera Utara Prosedur pembentukan perilaku dalam operant conditioning menurut Skinner dalam Notoatmodjo 2005 adalah sebagai berikut : a. Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan penguat atau reinforcer berupa hadiah-hadiah atau rewards bagi perilaku yang akan dibentuk. b. Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen kecil yang membentuk perilaku yang dikehendaki. Kemudian komponen-komponen tersebut disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada terbentuknya perilaku yang dimaksud. c. Dengan menggunakan secara urut komponen-komponen itu sebagai tujuan- tujuan sementara, mengidentifikasi reinforcer atau penguat untuk masing-masing komponen tersebut. d. Melakukan pembentukan perilaku dengan menggunakan urutan komponen yang telah tersusun itu. Apabila komponen pertama telah dilakukan maka penguatnya diberikan. Hal ini akan mengakibatkan komponen atau perilaku tindakan tersebut cenderung akan sering dilakukan. Kalau perilaku ini sudah terbentuk kemudian dilakukan komponen perilaku yang kedua, diberi penguat komponen pertama tidak memerlukan penguat lagi, demikian berulang-ulang sampai komponen kedua terbentuk. Setelah itu dilanjutkan dengan komponen ketiga, keempat, dan selanjutnya sampai seluruh perilaku yang diharapkan terbentuk. Ada dua jenis respons, yaitu: perilaku pasif dan aktif. Bentuk pasif adalah respons internal yaitu yang terjadi didalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya berpikir, tanggapan atau sikap batin dan Universitas Sumatera Utara pengetahuan. Sedangkan perilaku atau respons aktif yang secara langsung dapat diamati, misalnya: petugas laboratorium yang melakukan pemeriksaan sputum dahak untuk memastikan seseorang menderita TB Paru atau tidak dapat diamati dari urutan kegiatan pemeriksaan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan.

2.7 Pencegahan TB Paru