f. Corong dengan kertas filter g. Pipet
h. Pinset i. Pengukur waktu timer
j. Lampu spiritus k. Air yang mengalir berupa air ledeng atau botol berpipet berisi air
l. Beberapa rak cadangan
3.7 Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dengan mendeskripsikan setiap variabel penelitian dalam distribusi
frekuensi. Selanjutnya dilakukan uji bivariat untuk menganalisis hubungan masing- masing variabel bebas dengan variabel terikat.
Analisis multivariat untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan uji regresi logistik berganda pada tingkat kemaknaan
95 nilai p = 0,05. Adapun persamaan regresi logistik berganda adalah : 1
p = 1 + e
– β0+β1X1+β2X2+ e
Dimana: p
= Peluang terjadinya kesalahan pemeriksaan error rate b
X = Konstanta
1
X = Pengetahuan
2
b = Keterampilan
1 -
b
2
e = exponen
= Koefisien regresi
e
= error of term
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Kota Medan
Medan merupakan ibukota propinsi Sumatera Utara. Letak geografis kota Medan berada antara 2º27 - 2º47 Lintang Utara dan 98º.35 - 98º.44 Bujur Timur.
Kota Medan berada di bagian Utara propinsi Sumatera Utara. Kota Medan berada 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut dan memiliki luas wilayah 265,10 km². secara
administratif terdiri dari 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan, dengan batas-batas sebagai berikut : Batas Utara dengan Kabupaten Deli Serdang dan Selat Malaka,
Batas Selatan, Timur dan Barat dengan Kabupaten Deli Serdang
4.1.2 Fasilitas Kesehatan Kota Medan
Sebagai kota metropolitan, fasilitas kesehatan di Kota Medan cukup memadai dan relatif tersebar sehingga memudahkan masyarakat untuk mencapainya.
Fasilitas kesehatan tersebut meliputi Puskesmas, Balai Pengobatan, Rumah Bersalin dan Rumah Sakit. Secara struktural puskesmas kota medan berada di bawah Dinas
Kesehatan Kota Medan, seperti pada struktur organisasi di bahwa ini.
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah Kota Medan mengambil kebijakan untuk memperluas jangkauan pelayan kesehatan masyarakat. Saat ini, sudah ada 39 puskesmas, 40 puskesmas
pembantu dan 27 puskesmas keliling yang beroperasi di kota medan. Pada setiap puskesmas dilengkapi dengan laboratorium untuk pemeriksaan kesehatan, termasuk
pemeriksaan sputumdahak dalam penegakan diagnosa tuberkulosis paru.
4.2 Identitas Responden
Responden dalam penelitian ini berjumlah 65 orang petugas laboratorium puskesmas di Kota Medan. Identitas responden dalam penelitian ini meliputi umur,
jenis kelamin, status kepegawaian, latar belakang pendidikan, lama kerja dan pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berumur terendah
adalah 25 tahun dan tertinggi 52 tahun, dengan usia terbanyak antara 35- 45, yaitu sebanyak 32 orang 49,2. Jenis kelamin responden paling banyak adalah
perempuan yaitu sebanyak 41 orang 63,1, status kepegawaian paling banyak adalah PNS yaitu 58 orang 89,2, latar belakang pendidikan analis kesehatan
sebanyak 53 orang 81,5, lama kerja petugas laboratorium selama 6 – 10 tahun yaitu 30 orang 46,2 dan responden yang pernah mendapat pelatihan sebanyak
41 orang 63,1. Uraian identitas responden dapat dilihat pada Tabel 4.1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Distribusi Identitas Responden Puskesmas Kota Medan No
Identitas Jumlah
Persentase
1. Umur tahun
25 – 35 21
32,3 36 – 45
32 49,2
46 – 55 12
18,5
Jumlah 65
100,0
2 Jenis Kelamin
Laki-laki 24
36,9 Perempuan
41 63,1
Jumlah 65
100,0
3 Status Kepegawaian
PNS 58
89,2 Honorer
7 10,8
Jumlah 65
100,0
4 Latar Belakang Pendidikan
Analis Kesehatan 53
81,5 Non Analisis Kesehatan
12 18,5
Jumlah 65
100,0
5
Lama Kerja tahun
1- 5 18
27,7 6 - 10
30 46,2
10 17
26,2
Jumlah 65
100,0
6
Pelatihan
Pernah 41
63,1 Belum pernah
24 36,9
Jumlah 65
100,0
4.3 Pengetahuan Petugas Laboratorium Puskesmas Kota Medan