Spesimen Sarana Laboratorium Bagi Petugas Laboratorium TB Paru Puskesmas, sebagai bahan masukan dalam

a. Spesimen

1 Dahak Sputum. Dahak harus dikumpulkan secara benar, sehingga dapat diperoleh spesimen berkualitas baik dan dalam jumlah yang cukup. Hal ini untuk menghindari pengamatan yang tidak tepat, sehingga mengakibatkan kesimpulan yang salah Misnadiarly, 2006. Dahak yang diambil harus berasal dari trakea dan broncus, jangan menggunakan dahak yang mengandung darah atau hanya air liur. Dahak yang baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-hijauan mukopurulen, kental dengan volume 3-5ml Gerdunas TB, 2001. 2 Wadah atau Pot Dahak. Wadah untuk pengumpulan dahak sebaiknya dapat dibuang sesudah dipakai disposable dan harus selalu bersih dan steril, tidak mudah pecah, tidak bocor dan mempunyai mulut besar Misnadiarly, 2006. 3 Pengumpulan Dahak. Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan 3 spesimen dahak Sewaktu Pagi Sewaktu SPS. Spesimen dahak sebaiknya dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan. Sewaktu: dahak dikumpulkan pada saat tersangka datang berkunjung pertama kali. Pada saat pulang suspek TB membawa sebuah pot dahak untuk mengumpulkan dahak hari kedua. Pagi: dahak dikumpulkan dirumah pada pagi hari kedua, segera setelah bangun tidur. Pot dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas. Sewaktu: Dahak dikumpulkan di UPK pada hari kedua, saat menyerahkan dahak pagi Depkes RI, 2002. Universitas Sumatera Utara

b. Sarana Laboratorium

1 Mikroskop. Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari gabungan lensa-lensa yang membuat obyek kecil yang tidak terlihat dengan mata biasa menjadi besar. Program penanggulangan tuberkulosis di Indonesia, menggunakan pemeriksaan dahak secara mikroskopis untuk menegakkan diagnosis. Untuk mendapatkan pemeriksaan yang benar, petugas mikroskopis harus memahami dengan jelas dasar-dasar pengenalan, penggunaan dan pemeliharaan mikroskop. Untuk pemeriksaan dahak pada program pemberantasan TB Paru digunakan mikroskop medan terang tipe binokuler Gerdunas TB, 2001. 2 Ruangan Tempat Pemeriksaan PeneranganPencahayaan. Penerangan ditempat kerja adalah salah satu sumber cahaya yang menerangi benda-benda ditempat kerja Gerdunas TB, 2001. Hal ini penting untuk menghindari kecelakaan dan kesalahan yang mungkin terjadi Suma’mur, 1996 Penerangan yang baik mendukung memungkinkan tenaga kerja bekerja dengan lebih nyaman dan dapat melihat obyek yang dikerjakan dengan jelas dan cepat Budiono, 2003. Penerangan yang cukup sangat dibutuhkan untuk pemeriksaan secara mikroskopis. Laboratorium harus menyediakan sistem pencahayaan yang dapat memenuhi persyaratan dalam metode pengujian. Pencahayaan dapat bersifat alami dengan memanfaatkan cahaya matahari atau menggunakan sistem penerangan listrik Hadi, 2000. Karena laboratorium memerlukan ketelitian maka penerangan yang dibutuhkan minimal 300-500 Lux atau tersedia lampu standar yang dianjurkan untuk laboratorium adalah lampu minimal 40 watt. Universitas Sumatera Utara 3 Ziehl Neelsen. Larutan pewarna atau reagen Ziehl Neelsen yang dipergunakan harus diuji kualitasnya dengan cara: a buat sediaan apus dari dahak yang mengandung BTA dan yang tidak mengandung BTA, b lakukan pewarnaan dengan menggunakan larutan Ziehl Neelsen yang akan diuji pada kedua sediaan ini, c bila kualitas larutan pewarna Ziehl Neelsen baik maka, pada sediaan yang mengandung BTA akan terlihat kuman BTA dengan ciri–ciri kuman berbentuk batang, berwarna merahmerah jambu dengan latar belakang berwarna biru sedangkan pada sediaan yang tidak mengandung BTA tidak tampak ciri–ciri tersebut diatas Gerdunas TB, 2001.

2.9 Landasan Teori