26 - Dahulu ada pendapat bahwa pengakuan merupakan raja dari segala alat bukti,
dengan alas an siapa yang paling tahu suatu perbuatan pidana terjadi kecuali diri terdakwa sendiri.
C. KEKUATAN PEMBUKTIAN
─ Kekuatan dan penilaian alat bukti terdapat dalam Pasal 185 sampai dengan Pasal 189 KUHAP. Kekuatan alat bukti atau juga dapat disebut sebagai efektivitaksi alat bukti
terhadap suatu kasus sangat tergantung dari beberapa faktor. Sebut saja faktor itu adalah psiko sosial kode etika, kualitas sikap penegak hukum, dan hubungan dengan warga
masyarakat dan partisipasi masyarakat. Salah satu fungsi hukum, baik sebagai kaidah maupun sebagai sikap tindak atau perilaku teratur adalah membimbing perilaku
manusia, sehingga hal itu juga menjadi salah satu ruang lingkup studi terhadap hukum secara ilmiah.
Suatu sikap tindak atau perilaku hukum dianggap efektif, apabila sikap atau perilaku pihak lain menuju ke satu tujuan yang dikehendaki: artinya apabila pihak lain itu
mematuhi hukum. Tetapi kenyataan tidak jarang orang tidak mengacuhkan atau bahkan melanggar dengan terang-terangan, yang berarti orang itu tidak taat pada hukum.
─ Arti kekuatan alat bukti adalah seberapa jauh nilai alat bukti itu masing – masing dalam hukum pembuktian, yang diterangkan oleh:
a. Pasal 185 KUHAP, mengatur penilain keterangan saksi.
b. Pasal 186 KUHAP, mengatur penilain keterangan ahli.
c. Pasal 187 KUHAP, mengatur penilain surat.
d. Pasal 188 KUHAP, mengatur penilain petunjuk.
e. Pasal 189 KUHAP, mengatur penilain keterangan terdakwa.
─ Secara garis besar fakta notoir dibagi menjadi 2 dua golongan: a.
Sesuatu atau peristiwa yang diketahui umum bahwa sesuatu atau peristiwa tersebut memang sudah demikian halnya yang benarnya atau semestinya demikian.
Yang dimaksud sesuatu, misalnya: - harga emas lebih mahal dari perak.
- tanah dikota lebih mahal harganya dari pada tanah didesa. Yang dimaksud dengan peristiwa, misalnya:
- pada tanggal 17 Agustus diadakan peringatan hari kemerdekaan Indonesia. b.
Sesuatu kenyataan atau pengalaman yang selamanya dan selalu mengakibatkan demikian atau selalu merupakan kesimpulan demikian.
Misalnya: - kendaraan yang larinya 100 kmjam, maka kendaraan tersebut akan tidak stabil
dan sulit dihentikan seketika. - arak adalah termasuk minuman keras yang dalam takaran tertentu bias
menyebabkan seseorang mabuk.
27
ALAT BUKTI KETERANGAN SAKSI
1. PEMANGGILAN DAN PEMERIKSAAN SAKSI-SAKSI
2. Pemanggilan Terhadap Saksi
Menurut Pasal 146 ayat 2 dan Pasal 227 KUHAP: -
Pemanggilan terhadap saksi, dilakukan oleh penuntut umum yang harus memuat tanggal, hari serta jam sidang serta perkara apa ia dipanggil.
- Harus sudah diterima saksi, selambat-lambatnya 3 tiga hari sebelum mulai
sidang. -
Pemanggilan dilaksanakan ditempat tinggal mereka atau ditempat kediaman terakhir.
- Petugas yang melaksanakan Pemanggilan tersebut harus bertemu sendiri dan
berbicara langsung dengan yang dipanggil dan membuat catatan bahwa panggilan tersebut telah diterima yang bersangkutan dengan membubuhkan
tanggal serta tanda tangan. Bila yang dipanggil tidak mau menandatangani maka petugas harus mencatat.
BAB
4
28 -
Apabila yang dipanggil tidak terdapat disalah satu tempat sebagaimana dimaksud, surat panggilan disampaikan melalui kepala desa dan bila diluar
negeri melalui perwakilan Republik Indonesia ditempat dimana orang yang dipanggil biasa berdiam. Bila tidak berhasil surat panggilan ditempelkan
ditempat pengumuman kantor pejabat yang mengeluarkan panggilan.
3. Saksi Tidak Mau Hadir di Persidangan
- Menjadi saksi adalah salah satu kewajiban setiap orang. Orang yang menjadi saksi
setelah dipanggil kesuatu sidang pengadilan untuk memberikan keterangan, tetapi dengan menolak kewajiban itu ia dapat dikenakan pidana berdasarkan ketentuan
undang – undang yang berlaku penjelasan Pasal 159 ayat 2 KUHAP.
- Dalam hal saksi tidak hadir meskipun telah dipanggil dengan sah dan hakim ketua
sidang mempunyai cukup alasan untuk menyangka bahwa saksi tidak akan mau hadir maka hakim ketua sidang dapat memerintahkan supaya saksi tersebut
dihadapkan ke persidangan Pasal 159 ayat 2 KUHAP. -
Perintah menghadapkan saksi dipersidangan tersebut bila perlu dengan pengawalan polisi Negara.
- Pasal 224 KUHP : Barang siapa yang dipanggil sebagai saksi, ahli atau juru bahasa
menurut Undang-undang yang harus dipenuhinya diancam pidana: 1.
di dalam perkara pidana maksimum 9 sembilan bulan penjara; 2.
di dalam perkara perdata maksimum 6 enam bulan penjara.
4. Syarat-syarat untuk Menjadi Saksi
a. Pada dasarnya setiap orang yang melihat, mendengar atau mengalami sendiri suatu
peristiwa yang ada sangkut pautnya dengan tindak pidana dapat menjadi saksi Pasal 1 butir 26 KUHAP.
b. Namun demikian agar di dalam persidangan bisa didapatkan keterangan saksi yang
sejauh mungkin objektif dalam arti tidak memihak atau merugikan terdakwa, KUHAP membagi dalam 3 tiga golongan pengecualian:
Golongan A:
Tidak dapat didengar keterangannya dan dapat mengundurkan diri sebagai saksi Pasal 168 KUHAP:
keluarga sedarah atau semenda dalam garis lurus keatas atau kebawah sampai derajat ketiga dari terdakwa atau yang bersama
– sama sebagai terdakwa. saudara dari terdakwa atau yang bersama-sama sebagai terdakwa, saudara ibu atau
saudara bapak, juga mereka yang mempunyai hubungan karena perkawinan dan anak-anak saudara terdakwa sampai derajat ketiga;
29 suami atau istri terdakwa meskipun sudah bercerai atau yang bersama-sama sebagai
terdakwa. Alasan bagi keluarga untuk tidak dapat didengar sebagai saksi antara lain adalah:
- pada umumnya mereka tidak obyektif bila didengar sebagai saksi;
- agar hubungan kekeluargaan mereka tidak retak;
- agar mereka tidak merasa tertekan waktu memberikan keterangan;
- secara moral adalah kurang etis apabila seseorang menerangkan perbuatan yang
kurang baik keluarganya.
Golongan B
Golongan saksi yang dapat meminta dibebaskan dari kewajiban untuk memberikan keterangan Pasal 170 KUHAP:
- mereka yang karena pekerjaannya atau harkat martabatnya atau jabatannya
diwajibkan menyimpan rahasia yaitu tentang hal yang dipercayakan kepadanya dan hal tersebut haruslah diatur oleh peraturan perundang-undangan;
- agar jika tidak ada ketentuan yang mengatur jabatan atau pekerjaannya, maka hakim
yang menentukan sah atau tidaknya alasan yang dikemukakan untuk mendapatkan kebebasan tersebut.
1. Orang yang harus menyimpan rahasia jabatan, misalnya adalah dokter, apoteker,
Notaries atau PPAT. 2.
orang yang terkena harkat dan martabatnya, misalnya adalah pastor. 3.
orang yang terkena jabatannya, misalnya adalah banker terhadap keuangan nasabahnya.
Golongan C
Golongan saksi yang boleh diperiksa tanpa sumpah Pasal 171 KUHAP: -
anak yang umurnya belum 15 lima belas tahun atau belum pernah kawin -
orang yang sakit ingatan atau sakit jiwa meskipun kadang-kadang ingatannya baik kembali.
1. Terhadap orang yang sakit ingatan atau sakit jiwa sangat berbahaya untuk diperiksa
sebagai saksi. Karena menurut KUHP, orang-orang seperti itu tidak bisa dipertanggungjawabkan atas perbuatannya. Oleh karena itu sebaiknya jangan
mengajukan saksi orang yang sakit ingatan atau sakit jiwa. 2.
Keterangan anak adalah keterangan yang diberikan oleh seorang anak tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan
pemeriksaan dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini Pasal 1 butir 29 KUHAP.
3.
A. Karim Nasution membagi menjadi 2 dua golongan pengecualian saksi yaitu: