pengakuisisi menjadi pembelinya. Maka dalam hal
ini, setelah
pembayaran sejumlah tertentu, kemudian perusahaan pengakuisisi mendrop dana ke perusahaan target lewat pembelian bonds. Tahap
selanjutnya dibayar harga saham dengan jalan menukar bonds tersebut dengan equity, jika kinerja perusahaan target semakin baik. Dengan
demikian, hak opsi ada pada pemilik convertible bonds, yang dalam hal ini merupakan perusahaan pengakuisisi.
54
B. Kelebihan dan Kelemahan Melakukan Akuisisi
1. Kelebihan melakukan akuisisi
Akuisisi sebagai salah satu bentuk strategi penting dalam pengembangan bisnis dinilai sangat efektif dan efisien jika dibandingkan dengan melakukan
merger atau konsolidasi.
55
Ada beberapa alasan, dilakukannya akuisisi perusahaan dikarenakan memiliki manfaat lebih atau keunggulan , baik dari segi internal maupun eksternal, yakni:
56
a. Perkembangan ekonomi bisnis yang semakin pesat sejalan dengan
globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang untuk menangkap kesempatan pasar yang semakin besar dan luas
54
Ibid.,
55
Susanti Adi Nugroho, Op.Cit., hlm. 452
56
Sere Magdalena Marnala Siahaan, “Tinjauan Yuridis Atas Akuisisi Perusahaan Setelah
Berlakunya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, ” Tesis, Ilmu
Hukum, Pasca Sarjana, USU, 201, hlm. 93.
b. Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan bisnis, terjadi
persaingan yang semakin tajam yang membutuhkan peningkatan efisiensi agar mampu bersaing.
c. Mempertahankan posisi yang telah dimiliki atau dicapai di pasar.
d. Meningkatkan tambahan modal kerja dan perluasan pinjaman
e. Meningkatkan market share sejalan dengan rencana pengembangan usaha
yang selalu menjadi cita-cita dan idaman setiap pelaku usaha. f.
Mendapatkan cashflow dengan cepat karena produk dan pasar yang sudah jelas
g. Meningkatkan efisiensi dan mengurangi kompetisi
h. Mendapatkan pelanggan yang telah mapan tanpa harus merintis dari awal,
dan hal ini mengurangi resiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari konsumen atau pelanggan yang baru.
i. Memperoleh karyawan yang telah berpengalaman.
j. Memperoleh sistem operasional dan adminitrasi yang mapan.
k. Memperoleh infrastuktur untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat.
Setiap perusahaan yang memiliki keuangan yang kuat akan dengan mudah mengambil alih saham pada berbagai perusahaan, tidak perlu bersusah payah
untuk mendirikan perusahaan baru, cukup dengan mengambilalih saham perusahaan sehingga dapat mengembangkan usahanya kemana-mana. Selain itu
dengan melakukan akuisisi akan berdampak pada peningkatan pendapatan, pengurangan biaya, penurunan atau pengecualian pengenaan pajak, dan
pengurangan biaya modal kerja. Dengan kata lain, akuisisi yang efektif dapat berguna sebagai platform pertumbuhan perusahaan, memberi pondasi yang
diperlukan untuk menciptakan dan mendapatkan keuntungan-keuntungan dari penghematan skala atau economics of scale. Oleh karena itu, akuisisi menjadi
pilihan yang lebih menjanjikan dibandingkan dengan pola yang lain.
57
2. Kelemahan melakukan akuisisi
akuisisi dapat memberikan kontribusi positif, bahkan dapat menjadi jalan keluar berbagai permasalahan yang dihadapi perusahaan, karena akuisisi dapat
meningkatkan uilasi kapasitas perusahaan, menekan biaya transportasi, mengganti manajer yang berkinerja buruk, dengan manajer yang lebih baik. Perusahaan
dapat meningkatkan inovasi dan teknologi. Bagi perusahaan menengah kebawah, dapat memberikan banyak keuntungan kerena memungkinkan bersaing dengan
perusahaan besar.
58
Namun demikian untuk mencapai manfaat dan keunggulan tersebut, tidak menutup kemungkinan sering terjadinya kendala-kendala ataupun hambatan-
hambatan di dalam pelaksanaan akuisisi, seperti misalnya:
59
a. Adanya perbedaan sistem keuangan dan pengawasan.
b. Pengakuisisi tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk mengelola
bisnis yang tidak ada hubungannya.
57
Susanti Adi Nugroho, Op.Cit., hlm. 452.
58
Ibid., hlm. 453.
59
Ibid., hlm. 94.
c. Adanya beda kepentingan antara direksi perusahaan dengan pemegang
saham, sehingga sering terjadi penolakan dilakukannya akuisisi d.
Lamanya waktu pengambilan keputusan dalam hal akuisisi e.
Birokrasi yang berbelit-belit. f.
Terdapat perbedaan budaya organisasi. g.
Sulitnya mencapai proses integrasi. h.
Kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat. i.
Perusahaan target memiliki kesesuaian strategi yang rendah. j.
Perusahaan pengambilalih tidak mengkomunikasikan perencanaan dan pengharapan mereka terhadap karyawan perusahaan target sehingga terjadi
kegelisahan diantara karyawan. Akuisisi apabila tidak dikontrol dapat menimbulkan dampak negatif baik
terhadap persaingan maupun terhadap konsumen. Hal ini terjadi ketika transaksi akuisisi dilakukan untuk melahirkan atau menambah kekuatan perusahaan di pasar
market power. Dengan kekuatan tersebut, perusahaan dapat menaikkan harga di atas harga kompetisi danatau menurunkan jumlah dan kualitas produknya. Hal ini
sangat merugikan konsumen. Selain itu, kekuatan atau penguasaannya dalam pasar bersangkutan menjadikan perusahaan tidak lagi mempunyai insentif untuk
meningkatkan kualitas teknologi dan menambahi inovasinya. Dengan kekutan dan penguasaannya, perusahaan hasil akuisisi dapat menciptakan atau meningkatkan
hambatan masuk bagi pendatang baru untuk masuk ke pasar. Oleh karena itu,
analisis aspek persaingan terhadap trnsaksi akuisisi harus dilakukan untuk menghindari dampak negatif sebagaimana diuraikan.
60
Akuisisi aset sendiri, selain dapat memberikan keuntungan, namun terdapat pula kelemahan. Proses melakukan akuisisi aset umumnya lebih sulit
berhubung pengalihan aset tersebut umumnya harus dilakukan satu persatu dan masing-masing objek yang dialihkan memerlukan prosedur yang berbeda-beda
sehingga dapat memakan waktu yang lebih lama. Selain itu, akuisisi aset juga akan memakan biaya lebih bayak. Hal ini disebabkan karena penjualan beberapa
jenis aset memerlukan pajak penjualan yang tinggi. Berbeda dengan akuisisi saham dimana kelanjutan bisnis, jaringan bisnis, hak milik intelektual, dan
berbagai good will perusahaan lainnya dapat dilanjutkan oleh pihak yang mengakuisisi, tetapi dengan akuisisi aset, faktor-faktor tersebut tidak ikut
dialihkan kepada pihak yang melakukan akuisisi, sehingga bagi perusahaan yang telah mampu mempunyai good will dan bisnis besar, akuisisi aset tentu kurang
menguntungkan. Dilihat dari kelemahan akuisisi, memunculkan pandangan bahwa
keputusan untuk melakukan akuisisi merupakan suatu keputusan yang kontroversial karena memiliki dampak yang sangat dramatis dan kompleks.
Banyak pihak yang dirugikan, sekaligus diuntungkan, dari peristiwa akuisisi. Dampak yang merugikan lainnya dapat dilihat dari sisi karyawan karena kebijakan
ini sering disertai dengan pemutusan hubungan kerja PHK yang jumlahnya
60
Susanti adi Nugroho, Loc. Cit.,
barangkali sangat fantastik. Hal demikian terjadi juga pada pemegang saham. Jika diukur dari sudut pandang moneter pemegang saham perusahaan yang di akuisisi
sering kali diuntungkan karena harga saham mereka dihargai diatas harga pasar. Sebaliknya, pemegang saham perusahaan yang mengakuisisi belum tentu
diuntungkan karena masih tergantung dari sukses tidaknya akuisisi ini. Sukses akuisisi diantaranya diukur dari tercapainya peningkatan nilai perusahaan pasca
akuisisi. Jika nilai perusahaan pasca akusisi tidak meningkat berarti pemegang saham telah kehilangan premium yang dibayarkan ditambah biaya-biaya lain
dalam rangka transaksi akuisisi.
61
C. Syarat Melakukan Akuisisi