Metode Pengumpulan Data Jenis dan Sumber Data

53

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di BMT Tadbiirul Ummah yang beralamat di Jalan Raya Darmaga Bogor 16620 Jawa Barat. Pemilihan BMT ini dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa BMT Tadbiirul Ummah memiliki nasabah untuk pembiayaan syariah untuk sektor agribisnis yaitu petani. Selain itu, alasan memilih lokasi BMT Tadbiirul Ummah di Kabupaten Bogor karena BMT Tadbiirul Ummah menerapkan sistem pembiayaan syariah untuk sektor agribisnis yang murni sesuai dengan prinsip syariah yaitu berbisnis sesuai dengan keadilan dan kepercayaan serta menerapkan prinsip bagi untung dan bagi rugi profit and loss sharing dalam usaha untuk membantu petani, sehingga dalam hal ini dapat dilihat peran dari lembaga keuangan mikro syariah untuk pembangunan pertanian. Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini selama tiga bulan April-Juni 2009. Namun, secara menyeluruh dalam pembuatan skripsi ini membutuhkan waktu enam bulan.

4.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode pengamatan observasi, penelusuran literatur, penggunaan kuisioner angket, dan wawancara interview. Dalam hal ini, informasi atau keterangan diperoleh melalui data primer langsung dari responden dan pihak KBMT Tadbiirul Ummah dengan cara tatap muka atau bercakap-cakap dan alat yang digunakan berupa kuisioner dan data-data sekunder yang didapatkan dari berbagai macam sumber terkait baik dari KBMT Tadbiirul Ummah maupun dari berbagai macam literatur.

4.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif yang berkaitan dengan penelitian ini. Data primer didapatkan dari hasil penyebaran kuisioner kepada para nasabah responden dan hasil wawancara langsung dengan pihak pengelola BMT. Sedangkan data sekunder akan didapatkan dari berbagai arsip dan administrasi 54 BMT, Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Departemen Pertanian, Masyarakat Ekonomi Syariah, Pusat Ekonomi Syariah serta literatur terkait yang diperlukan untuk menunjang pembuatan laporan penelitian ini. Data yang diperoleh melalui BMT merupakan data pada tahun 2004-2008, data tersebut digunakan untuk menunjukan trend perkembangan pembiayaan yang terjadi. Sedangakan, data yang diperoleh dari responden merupakan data yang berasal pada tahun 2008 saja. Data tersebut digunakan untuk menunjukan permintaan pembiayaan yang menjadi trend saat ini. Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 . Jenis data yang dibutuhkan dalam Penelitian di BMT Tadbiirul Ummah Tahun 2004-2008 JENIS DATA SATUAN 1. Data Kuantatif a. Jumlah pengambilan pembiayaan b. Bagi hasil c. Pendapatan usaha keluarga d. Pengalaman usaha e. Frekuensi pinjaman f. Besar tunggakan g. Jangka waktu angsuran h. Jumlah tanggungan keluarga i. Alamat nasabah pembiayaan pertanian. 2. Data Kualitatif a. Tahap pengajuan pembiayaan b. Produk-produk pembiayaan BMT c. Tahap penyaluran pembiayaan d. Tahap pengelolaan pembiayaan e. Tahap pengembalian pembiayaan. f. Dampak pembiayaan terhadap nasabah. g. Tingkat pendidikan. Rupiah Persentase Rupiah perbulan Tahun Kali X dari pinjaman Bulan Orang 4.4. Metode Pengambilan Sampel Contoh sampel yang diambil adalah nasabah pembiayaan syariah untuk sektor agribisnis. Alasan fokus penelitian hanya pada pembiayaan syariah untuk sektor agribisnis yaitu karena jenis pembiayaan tersebut termasuk pembiayaan modal kerja dan investasi sehingga semua nasabah peminjam pembiayaannya merupakan nasabah yang mempunyai kegiatan usaha produktif dalam bidang 55 pertanian. Selain itu, pada dasarnya secara operasional pada jenis pembiayaan inilah yang benar-benar menawarkan prinsip bagi untung dan bagi rugi profit and loss sharing dalam usaha untuk membantu petani. Pengambilan contoh dilakukan secara Sampel Acak Sederhana Simple Random Sampling dengan metode berimbang proporsional. Dalam hal ini nasabah yang menjadi anggota KBMT Tadbiirul Ummah memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel khususnya untuk nasabah yang memiliki unit usaha pertanian atau agribisnis. Hal tersebut digunakan untuk mempermudah dalam melihat karakteristik yang terjadi pada pola pembiayaan syariah untuk sektor agribisnis. Berdasarkan data yang didapat maka jumlah yang sampel yang diambil sebanyak 22 orang. Jumlah tersebut diambil secara proposional sebanyak 50 persen dari jumlah seluruh populasi yang layak untuk diwawancarai yaitu sebanyak 44 orang. Responden yang berjumlah 22 orang distratifikasi berdasarkan sektor usaha yaitu sektor usaha berbasis on-farm dan off-farm. Selanjutnya distratifikasi berdasarkan jumlah plafon pembiayaan yang didapatkan yaitu jumlah plafon yang memiliki rentang Y Rp 1.000.000, Rp 1.000.000 Y Rp 3.000.000 dan Y Rp 3.000.000. Stratifikasi yang dibuat dilakukan untuk memenuhi keterwakilan jumlah responden pembiayaan syariah untuk sektor agribisnis.

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data