Ruang Terbuka Hijau RTH

rentang temperatur yang nyaman, empat faktor klimatik dan kenyamanan. Ketidaknyamanan merupakan suatu proses biologi yang sederhana untuk semua jenis makhluk yang berdarah panas untuk menstimulasi agar melakukan suatu langkah utama untuk meretorasi kembali suatu proses pertukaran panas yang benar. Ketidaknyamanan akan mengakibatkan perubahan fungsional pada organ yang bersesuaian pada tubuh manusia. Jika seseorang ditempatkan pada suatu ruangan dan diberikan temperatur yang berbeda maka akan terjadi rentang pertukaran panas yang menyatakan kondisi tubuh dalam keadaan setimbang karena dalam rentang ini pertukaran panas akan dapat dijaga dengan mengalirnya darah ke seluruh organ tubuh. Rentang temperatur dimana manusia merasakan kenyamanan adalah sangat bervariasi bergantung dari jenis pakaian yang dipakai dan aktivitas fisik yang telah dilakukan Kenyamanan termal sangat dibutuhkan tubuh agar manusia dapat beraktivitas dengan baik di rumah, sekolah ataupun di kantortempat bekerja. Szokolay dalam “Manuf Tropical Housing and Building” menyebutkan kenyamanan tergantung pada variabel iklim matahariradiasinya, suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin dan beberapa faktor individualsubjektif seperti pakaian, aklimatisi, usia dan jenis kelamin, tingkat kegemukan, tingkat kesehatan, jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta warna kulit Talarosa 2005 Indonesia mempunyai iklim tropis dengan karakteristik kelembaban udara yang tinggi dapat mencapai angka 80, suhu udara yang tinggi dapat mencapai hingga 35 o C, serta radiasi matahari yang menyengat serta mengganggu. Persoalannya adalah bagaimana menciptakan kenyamanan termal dalam bangunan dalam kondisi iklim tropis panas lembab Talarosa 2005.

2.4 Elemen Lanskap

Disamping elemen arsitektur, elemen lanskap seperti pohon dan vegetasi juga dapat digunakan untuk mengurangi radiasi matahari. Keberadaan pohon secara langsung atau tidak langsung akan menurunkan suhu udara disekitarnya, karena radiasi matahari akan diserap oleh daun untuk proses fotosintesis dan penguapan. Efek bayangan oleh vegetasi akan menghalangi pemanasan permukaan bangunan dan tanah dibawahnya. Menurut Silitonga 2011, pohon di suatu rumah dapat memberikan manfaat dalam penghematan pemakaian listrik untuk AC rumah tangga. Selanjutnya oleh Silitonga, penghematan ini dapat dilakukan oleh pohon dengan menjadi peneduh bagi sekitar rumah. Faktor penting agar pohon itu dapat memberi nilai penghematan yaitu kondisi bangunan dan kondisi pohon yang mendukung. Faktor yang mempengaruhi berdasarkan kondisi pohon yaitu jarak penanaman pohon terhadap bangunan, jenis pohon dan karakter pohon sebagai peneduh. Lippsmeir dalam Talarosa 2005 memperlihatkan suatu hasil penelitian di Afrika Selatan, pada ketinggian 1 m diatas permukaan perkerasan beton menunjukkan suhu yang lebih tinggi sekitar 4°C dibandingkan suhu pada ketinggian yang sama di atas permukaan rumput. Perbedaan ini menjadi sekitar 5°C apabila rumput tersebut terlindung dari radiasi matahari. Efektifitas pemanfaatan pohon sebagai pelindung matahari juga dapat digambarkan dengan angka shading coefficient yaitu : Elemen Lanskap Pohon Tua dengan efek pembayang yang besar 0.20 – 0.25, sedangkan Pohon muda dengan sedikit efek pembayang 0,50 - 0,60. Egan 1975. Pohon dan tanaman dapat dimanfaatkan untuk mengatur aliran udara ke dalam bangunan. Penempatan pohon dan tanaman yang kurang tepat dapat menghilangkan udara sejuk yang diinginkan terutama pada periode puncak panas. Menurut White dalam Concept in Thermal Comfort Egan 1975, kedekatan pohon terhadap bangunan mempengaruhi ventilasi alami dalam bangunan Gambar 2. -------- Sekumpulan pohon juga dapat dimanfaatkan sebagai ‘windbreak’ untuk daerah yang kecepatan anginnya cukup besar. Pohon sebagai ‘windbreak’ dapat mengurangi kecepatan angin lebih dari 35 jika jaraknya dari bangunan sebesar 5 x tinggi pohon. Bangunan harus dirancang dimana kecepatan angin di daerah pedestrian dan bukaan kurang dari 10 mph mil per jam. Untuk bangunan tinggi, pengujian dengan menggunakan model bangunan yang berskala untuk memprediksi kekuatan bangunan terhadap kecepatan angin seringkali harus dilakukan dengan menggunakan terowongan angin wind tunnels.

2.5 Fungsi Vegetasi

Menurut Hakim 2012, tumbuhan hijau vegetasi memiliki berbagai manfaat untuk kawasan perkotaan. Berbagai manfaat tumbuhan hijau dapat dikategorikan dalam 4 fungsi utama, yaitu : 1 fungsi ekologis; 2 fungsi estetis dan arsitektural; 3 fungsi ekonomi; dan 4 fungsi sosial. 1. Fungsi ekologis Fungsi ekologis tumbuhan, meliputi : 1.1. Mereduksi polutan dan memproduksi oksigen - Struktur batang, cabang, ranting, dan daun tumbuhan dapat mereduksi kebisingan, dan debu. - Melalui proses-proses fisiologis, tumbuhan melakukan evapotranspirasi dan fotosintesis. Proses ini dapat menetralisir karbondioksida CO 2 , memproduksi oksigen O 2 , dan meningkatkan kadar uap air yang mendinginkan udara di sekitarnya pada siang hari. Gambar 2. Jarak Pohon terhadap Bangunan dan Pengaruhnya terhadap Ventilasi Alami sumber. White R.F dalam Egan 1975