Fungsi Vegetasi Perencanaan Tata Hijau Untuk Kenyamanan Klimatologis Pada Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian

menyusun kombinasi tanaman dalam border, memilih tanamanpohon utama dalam perhitungannya dengan bentuk bangunan. Arsitektural bangunan jangan dirusakkan oleh pemilihan jenis tanaman secara gegabah. Karena salah satu tujuan tata lansekap adalah menunjang keindahan bangunan. 3. Fungsi Ekonomi - Pengusahaan lahan-lahan kosong menjadi lahan pertanianperkebunan dan pengembangan sarana wisata hijau perkotaan yang dapat mendatangkan wisatawan. - Sumber produk yang bisa dijual, seperti tanaman bunga, buah, daun, sayur mayur; bisa menjadi bagian dari usaha pertanian, perkebunan, kehutanan dan lain-lain. 4. Fungsi Sosial Berbagai ruang terbuka hijau RTH yang bernilai sejarah bila dilestarikan dapat meningkatkan potensi turisme, selain itu keberadaan RTH dapat memberikan fungsi sebagai ruang interaksi sosial, sarana rekreasi, dan sebagai landmark kota yang berbudaya. Bentuk RTH yang berfungsi sosial-budaya antara lain taman- taman kota, lapangan olah raga, kebun raya, TPU dsb. Secara sosial, tingginya tingkat kriminalitas dan konflik horizontal di antara kelompok masyarakat perkotaan secara tidak langsung juga dapat disebabkan oleh kurangnya ruang-ruang kota yang dapat menyalurkan kebutuhan interaksi sosial untuk pelepas ketegangan yang dialami oleh masyarakat perkotaan. Rendahnya kualitas lingkungan perumahan dan penyediaan ruang terbuka publik, secara psikologis telah menyebabkan kondisi mental dan kualitas sosial masyarakat yang makin buruk dan tertekan Dwiyanto ‎2009. Fungsi lain yaitu : Tempat bermain dan olahraga, tempat bersosialisasi, tempat peralihan dan menunggu, tempat mendapatkan udara segar. sarana penghubung antara satu tempat dengan tempat lainnya, pembatas di antara massa bangunan, sarana penelitian, pendidikan dan penyuluhan masyarakat untuk membentuk kesadaran lingkungan, sarana untuk menciptakan kebersihan, kesehatan, keserasian dan keindahan lingkungan. 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Area Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Serpong Gambar 3 Mulai dari bulan Februari sampai dengan Mei 2013. Waktu pengumpulan data di lapang selama tiga bulan, yaitu pada bulan Februari sampai Mei 2013, pengolahan data dan penyusunan dilakukan selama 2 bulan berikutnya Juni - Agustus 2013. keterangan : garis kuning batas area BBP Mektan sumber: Google 2010 Gambar 3. Peta Area BBP Mektan berdasarkan Citra Google Maps, 2010

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan analisis deskriptif. Penelitian yang dilakukan terdiri atas : 1. Pengaruh Bentuk Tajuk dan Jarak dari pohon; Jarak pohon dari bangunan; dan Penutupan RTH terhadap Suhu dan RH pada Area outdoor BBP Mektan. a. Pengaruh Bentuk dan Ukuran Tajuk Pohon dan Jarak Pohon terhadap Suhu dan RH. b. Pengaruh Jarak Pohon dari Bangunan terhadap Suhu dan RH dalam bangunan. 2. Pengaruh Penutupan Vegetasi terhadap Suhu dan RH 3. Perencanaan Tata Hijau BBP Mektan untuk Menciptakan Kenyamanan Pengumpulan data melalui kuisioner yang diedarkan untuk mengetahui persepsi dan preferensi 100 responden sebagai pengguna kawasan kantor BBP Mektan, dan 47 pengunjung yang melakukan perkunjungan dalam rangka studi banding, magang, dan uji alat mekanisasi pertanian pada kantor BBP Mektan dengan demikian dapat diketahui preferensi mereka pada area kantor BBP Mektan. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap Gambar 4 yaitu persiapan penelitian, pengumpulan data, serta pengolahan data dan analisis : Gambar 4. Alur Proses Penelitian sampai dengan Penyusunan Rekomendasi RTH

3.3 Persiapan Penelitian

3.3.1 Persiapan Adminstrasi dan Pra-Survei

Pada tahap penelitian dilakukan persiapan sebelum turun lapang dan pengambilan data seperti persiapan administrasi dan persiapan survei. Pada persiapan administrasi dilakukan pembuatan surat izin yang ditujukan untuk Kantor BBP Mektan Serpong, untuk mendapatkan izin penelitian dan data sekunder. Persiapan pra-survei meliputi kegiatan persiapan alat-alat yang akan digunakan selama penelitian. Alasan dipilihnya Kantor BBP Mekanisasi Pertanian sebagai lokasi penelitian karena kantor ini merupakan salah satu kantor yang tata hijaunya belum tertata sesuai untuk kenyamanan klimatologis.

3.3.2 Jadwal Penelitian

Pelaksanaan kegiatan penelitian adalah sebagai berikut : 1 Pengumpulan data di lapang dari bulan Maret – Juni 2013, 2 Analisa data dan penyusunan tata hijau pada bulan Juli – Oktober 2013, 3 Penyusunan tesis dan seminar dilaksanakan pada bulan November 2013 - Februari 2014, 4 Jurnal dan Sidang Maret – Agustus 2014. Persiapan Administrasi dan survei Studi literature dan pengumpulan data sekunder Penentuan titik Pengambilan data outdoor dan indoor Analisis desktiptif Analisis data suhu dan kelembaban pada outdoor Rekomendasi RTH Analisis pengaruh vegetasi terhadap suhu dan kelembaban terhadap suhu dan kelembaban di dalam dan luar bangunan Perencanaan tata hijau dalam desain planting plan Peta area dan kontur area Grid pada kontur area Analisis pengaruh penutupan RTH terhadap suhu dan RH pada outdoor

3.3.3 Pengumpulan Data dan Tahap Survei Lapang

Pada tahap ini dilakukan pengambilan, pengumpulan dan pengecekan data lapang yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung, data-data yang diambil dan dikumpulkan meliputi Suhu, kelembaban dan kecepatan angin, kondisi biofisik dan penutupan ruang terbuka hijau RTH di area kantor BBP Mektan termasuk data kontur dengan penggunaan GPS untuk mengetahui kondisi topografi kantor dan berbagai jenis data yang dikumpulkan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jenis Data yang Dikumpulkan No Jenis Data Parameter Sumber data 1. Letak Batas wilayah, Luas wilayah BBP Mektan 2. Fisik Topografi BBP Mektan 3. Iklim Suhu udara, Kelembaban udara, Kecepatan angin Survei, BMKG 4. RTH Nama spesies , Bentuk tajuk, Ukuran, Kepadatan tajuk Survei 5. Tanaman Nama spesies ,Bentuk tajuk Ukuran, kepadatan tajuk Survei 6. Bangunan Indoor Outdoor Suhu, Kelembaban Survei 7. Penyusunan tata hijau - Inventarisasi tapak, Analisa tapak, Sintesa 1. Schematic diagram, 2.Site plan Data suhu dan kelembaban diperoleh melalui pengukuran yang dilakukan terhadap suhu dan kelembaban dengan menggunakan alat thermo-hygro digital dan untuk pengukuran kecetapan angin digunakan Anemometer, untuk melihat :

3.4 Pengaruh Bentuk Tajuk dan Jarak dari Pohon; Letak Pohon; dan

Penutupan RTH terhadap Suhu dan RH pada Area outdoor dan indoor BBP Mektan. 3.4.1 Pengaruh Bentuk dan Ukuran Tajuk Pohon terhadap Suhu dan RH . Untuk menganalisis pengaruh bentuk dan ukuran tajuk terhadap suhu dan RH maka diamati beberapa bentuk tajuk Tabel 2 yaitu : a tajuk kolumnar: Melinjo Gnetum gnemon, Glodogan tiang Polyalthia longifolia, b tajuk payung: Palem Raja Roystonea regia, c tajuk bulat: Sapu Tangan Maniltoa grandiflora, Glodogan bulat Polyalthia fragrans, dan Nangka Artocarpus heterophyllus, d tajuk bulat terbuka: Ketapang Terminalia Catappa, e tajuk kubah: Biola cantik Ficus lyrata. Sebagai kontrol digunakan area terbukatidak bervegetasi. Pengukuran dilakukan pada sisi Timur dengan jarak P0 tepat pada batang pohon, P1 1 x jari-jari tajuk dari batang, P2 2 x jari-jari tajuk dari batang, dan P3 3 x jari-jari tajuk dari batang. Demikian pula pada sisi Barat dengan jarak P0 tepat pada batang pohon, P4 1 x jari-jari tajuk dari batang, P5 2 x jari-jari tajuk dari batang, dan P6 3 x jari-jari tajuk dari batang. Pengamatan dilakukan tiap 30 menit dengan pengukuran 3 ulangan. Selain itu diamati kecepatan angin pada waktu yang sama dengan pengamatan suhu dan RH. Untuk mengetahui pengaruh struktur RTH terhadap unsur iklim mikro dilakukan analisis dengan parameter penilaian. Parameter-parameter tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 untuk pengamatan pengaruh struktur RTH terhadap suhu udara dan kelembaban udara. Tabel 2. Jarak Titik Pengamatan Suhu dan RH di Sekitar Pohon dan Data Fisik Pohon yang Diamati serta Kecepatan Angin pada saat Pengamatan. Tanaman Jarak tegakan pohon Tinggi tana man m Peletakan Tinggi cabang teren dah m Luas proyeksi tajuk m 2 Kecepat an angin mdtk Barat m Timur m P6 P5 P4 P0 P0 P1 P2 P3 1. Glodogan tiang Polyalthia longifolia 3.9 2.6 1.3 0 0 1.2 2.4 3.6 14 Berjejer 1 7.8 0.9 2. Melinjo Gnetum gnemon 7.5 5 2.5 0 0 2 4 6 14 Berjejer 1.5 14.2 1.2 4. Sapu tangan Maniltoa grandiflora 16.5 11 5.5 0 0 7.5 15 22.5 15 Berjejer 3.1 40.8 1.3 4. Glodogan bulat Polyalthia fragrans 22.5 15 7.5 0 0 7 14 21 13.5 Berjejer 2.3 45.5 1.1 5. Nangka Artocarpus heterophyllus 18 12 6 0 0 6 12 18 10 Tunggal 3.2 37.7 1.3 6. Ketapang Terminalia catappa 16.5 11 5.5 0 0 7.5 15 22.5 17 Kelompok 3.4 40.8 1.1 7. Palem Raja Roystonea regia 9 6 3 0 0 3 6 9 24 Lingkaran 18.5 18.8 1.1 8. Biola cantik Ficus lyrata 27 18 9 0 0 7 14 21 14 Berjejer 1.9 50.3 0.7 Letak pohon yang diamati dapat dilihat pada Gambar 5. Letak pohon sapu tangan di sebelah kanan gedung utama, pohon glodogan bulat dan pohon ketapang terletak pada area parkir, pohon palem raja dan melinjo terletak pada bagian utara gedung utama, pohon biola cantik terletak pada bagian selatan gedung Instrumentalia alat, pohon glodogan tiang terletak pada bagian kanan bengkel dan pohon nangka terletak pada bagian selatan gedung bengkel.