Manfaat Penelitian Perencanaan Tata Hijau Untuk Kenyamanan Klimatologis Pada Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian

Manfaat RTH, antara lain : 1. Meningkatkan kualitas kehidupan ruang kota melalui penciptaan lingkungan yang aman, nyaman, sehat, menarik dan berwawasan ekologis. 2. Mendorong terciptanya kegiatan publik sehingga tercipta integrasi ruang sosial antar penggunanya. 3. Menciptakan estetika, karakter dan orientasi visual dari suatu lingkungan 4. Menciptakan iklim mikro lingkungan yang berorientasi pada kepentingan pejalan kaki. 5. Mewujudkan lingkungan yang nyaman, manusiawi dan berkelanjutan.

2.2 Iklim Mikro

Iklim mikro merupakan iklim di lapisan udara dekat permukaan bumi tinggi ± 2 m Frick dan Suskiyanto 2007. Kondisi iklim mikro bergantung pada beberapa faktor seperti suhu, kelembaban udara, angin, penguapan. Tipe tanah yang ada juga mempengaruhi iklim mikro. Karakteristik permukaan tanah juga penting, tanah dengan warna yang lebih terang lebih memantulkan dan kurang merespon terhadap pemanasan harian. Hal lain yang berpengaruh terhadap iklim mikro adalah kemampuan tanah untuk menyerap atau mempertahankan uap air, yang bergantung pada komposisi tanah dan penggunaannya. Keberadaan vegetasi juga berperan penting untuk mengontrol penguapan air ke udara melalui proses transpirasi. Vegetasi atau tumbuhan bisa juga menutupi tanah di bawahnya dan mempengaruhi perbedaan suhu Anonim 2010. Tanaman atau vegetasi secara langsung memberikan pengaruh kepada kondisi iklim mikro yang ada melalui modifikasi radiasi matahari dan suhu tanah. Keberadaan tanaman juga mempengaruhi tingkat evapotranspirasi Villegas et al., 2010. Memodifikasi iklim mikro di sekitar tanaman terutama tanaman hortikultura merupakan suatu usaha yang telah banyak dilakukan agar tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kelembaban udara dan tanah, suhu udara dan tanah merupakan komponen iklim mikro yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dan masing-masing berkaitan mewujudkan keadaan lingkungan optimal bagi tanaman Noorhadi, et al., 2003. Anasir iklim yang juga mengendalikan iklim mikro adalah kelembaban udara. Kelembaban udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. Uap air ini merupakan komponen udara yang sangat penting jika ditinjau dari segi cuaca dan iklim. Sebagian gas-gas yang menyusun atmosfer yang dekat dengan permukaan laut relatif konstan dari satu tempat ke tempat yang lain, sedangkan uap air merupakan bagian yang tidak konstan, bervariasi antara 0 sampai 5. Adanya variabilitas kandungan uap air ini dalam udara baik berdasarkan tempat maupun waktu penting karena Wisnubroto et al 1983: 1. Besarnya jumlah uap air dalam udara merupakan indikator kapasitas potensial atmosfer tentang terjadinya presipitasi, 2. Uap air mempunyai sifat menyerap radiasi bumi sehingga ia akan menentukan cepatnya kehilangan panas dari bumi dan dengan sendirinya juga akan mengatur temperatur, dan 3. Makin besar jumlah air dalam udara makin besar jumlah energi potensial yang laten tersedia dalam atmosfer dan merupakan sumber terjadinya hujan angin storm, sehingga dapat menentukan apakah udara itu kekal atau tidak.

2.3 Kenyamanan Thermal

Menurut Sugiyatmo dalam Yuuwono 2011, Usaha untuk mendapatkan kenyamanan thermal terutama adalah mengurangi perolehan panas, memberikan aliran udara yang cukup dan membawa panas keluar bangunan serta mencegah radiasi panas, baik radiasi langsung matahari maupun dari permukaan dalam yang panas. Perolehan panas dapat dikurangi dengan menggunakan bahan atau material yang mempunyai tahan panas yang besar, sehingga laju aliran panas yang menembus bahan tersebut akan terhambat. Permukaan yang paling besar menerima panas adalah atap. Sedangkan bahan atap umumnya mempunyai tahanan panas dan kapasitas panas yang lebih kecil dari dinding. Untuk mempercepat kapasitas panas dari bagian atas agak sulit karena akan memperberat atap. Tahan panas dari bagian atas bangunan dapat diperbesar dengan beberapa cara, misalnya rongga langit-langit, penggunaan pemantul panas reflektif juga akan memperbesar tahan panas. Cara lain untuk memperkecil panas yang masuk antara lain yaitu : 1. Memperkecil luas permukaan yang menghadap ke timur dan barat. 2. Melindungi dinding dengan alat peneduh. Perolehan panas dapat juga dikurangi dengan memperkecil penyerapan panas dari permukaan, terutama untuk permukaan atap. Warna terang mempunyai penyerapan radiasi matahari yang kecil sedang warna gelap adalah sebaliknya. Penyerapan panas yang besar akan menyebabkan temperatur permukaan naik. Sehingga akan jauh lebih besar dari temperatur udara luar. Hal ini menyebabkan perbedaan temperatur yang besar antara kedua permukaan bahan, yang akan menyebabkan aliran panas yang besar. Menurut Darmawan 2003 Kenyamanan klimatologis dapat diciptakan dengan adanya : 1 Area terbuka hijau yang luas dan lapangan terbuka yang mendapatkan sinar matahari di waktu pagi hingga siang hari dengan bayangan sepanjang pinggirannya, 2 Ruang terbuka dengan permukaan keras yang berfungsi untuk tempat bermain anak-anak dengan sedikit bayangan di waktu pagi siang tengah hari, 3 Penahan angin terutama di tempat bermain anak-anak, meja kursi di area permainan tersebut, area untuk nonton di dekat lapangan dan 4 Terdapat tempat berteduh dengan obyek pemandangan yang baik Menurut Maidita et al. 2009, kenyamanan thermal didefinisikan sebagai suatu kondisi pikiran yang mengekspresikan kepuasan terhadap lingkungan thermal. Kenyamanan thermal outdoor timbul dari pengaruh konfigurasi massa bangunan terhadap pengaruh temperatur dalam sebuah kawasan, akhirnya didapat kenyamanan thermal lingkungan kondisi fisik masing-masing ruang luar akan memberikan dampak kenyamanan thermal yang berbeda. Sistem pembayangan, suhu, kelembaban dan temperatur sebagai faktor-faktor pendukung kenyamanan thermal. Kenyamanan suhu terdiri dari dasar fisiologi suatu kenyamanan, efek sampingan dari suatu ketidaknyamanan, daerah temperatur secara fisiologi, rentang temperatur yang nyaman, empat faktor klimatik dan kenyamanan. Ketidaknyamanan merupakan suatu proses biologi yang sederhana untuk semua jenis makhluk yang berdarah panas untuk menstimulasi agar melakukan suatu langkah utama untuk meretorasi kembali suatu proses pertukaran panas yang benar. Ketidaknyamanan akan mengakibatkan perubahan fungsional pada organ yang bersesuaian pada tubuh manusia. Jika seseorang ditempatkan pada suatu ruangan dan diberikan temperatur yang berbeda maka akan terjadi rentang pertukaran panas yang menyatakan kondisi tubuh dalam keadaan setimbang karena dalam rentang ini pertukaran panas akan dapat dijaga dengan mengalirnya darah ke seluruh organ tubuh. Rentang temperatur dimana manusia merasakan kenyamanan adalah sangat bervariasi bergantung dari jenis pakaian yang dipakai dan aktivitas fisik yang telah dilakukan Kenyamanan termal sangat dibutuhkan tubuh agar manusia dapat beraktivitas dengan baik di rumah, sekolah ataupun di kantortempat bekerja. Szokolay dalam “Manuf Tropical Housing and Building” menyebutkan kenyamanan tergantung pada variabel iklim matahariradiasinya, suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin dan beberapa faktor individualsubjektif seperti pakaian, aklimatisi, usia dan jenis kelamin, tingkat kegemukan, tingkat kesehatan, jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta warna kulit Talarosa 2005 Indonesia mempunyai iklim tropis dengan karakteristik kelembaban udara yang tinggi dapat mencapai angka 80, suhu udara yang tinggi dapat mencapai hingga 35 o C, serta radiasi matahari yang menyengat serta mengganggu. Persoalannya adalah bagaimana menciptakan kenyamanan termal dalam bangunan dalam kondisi iklim tropis panas lembab Talarosa 2005.

2.4 Elemen Lanskap

Disamping elemen arsitektur, elemen lanskap seperti pohon dan vegetasi juga dapat digunakan untuk mengurangi radiasi matahari. Keberadaan pohon secara langsung atau tidak langsung akan menurunkan suhu udara disekitarnya, karena radiasi matahari akan diserap oleh daun untuk proses fotosintesis dan penguapan. Efek bayangan oleh vegetasi akan menghalangi pemanasan permukaan bangunan dan tanah dibawahnya. Menurut Silitonga 2011, pohon di suatu rumah dapat memberikan manfaat dalam penghematan pemakaian listrik untuk AC rumah tangga. Selanjutnya oleh Silitonga, penghematan ini dapat dilakukan oleh pohon dengan menjadi peneduh bagi sekitar rumah. Faktor penting agar pohon itu dapat memberi nilai penghematan yaitu kondisi bangunan dan kondisi pohon yang mendukung. Faktor yang mempengaruhi berdasarkan kondisi pohon yaitu jarak penanaman pohon terhadap bangunan, jenis pohon dan karakter pohon sebagai peneduh. Lippsmeir dalam Talarosa 2005 memperlihatkan suatu hasil penelitian di Afrika Selatan, pada ketinggian 1 m diatas permukaan perkerasan beton menunjukkan suhu yang lebih tinggi sekitar 4°C dibandingkan suhu pada ketinggian yang sama di atas permukaan rumput. Perbedaan ini menjadi sekitar 5°C apabila rumput tersebut terlindung dari radiasi matahari. Efektifitas pemanfaatan pohon sebagai pelindung matahari juga dapat digambarkan dengan angka shading coefficient yaitu : Elemen Lanskap Pohon Tua dengan efek