Rantai Pasokan Agroindustri Analisa Rantai Pasokan Agroindustri Tepung Ubi Jalar

yang dilakoni oleh setiap tahapan rantai pasok. Perancangan desain rantai pasokan hendaknya dilakukan untuk meningkatkan profit atau surplus rantai papsok secara keseluruhan. Menurut Simchi-Levi et al. 2003, ketika data telah dikumpulkan, ditabulasikan, dan diverifikasi, tahapan berikutnya yang perlu dilakukan adalah optimasi konfigurasi jaringan rantai pasok. Secara umum, terdapat dua teknik optimasi jaringan: 1. Optimasi matematis, meliputi: a. Algoritma eksak yang menjamin penemuan solusi optimal, yaitu solusi dengan biaya terendah b. Algoritma heuristik, yang menemukan solusi yang baik, namun belum tentu yang optimal 2. Simulasi model, menyajikan mekanisme untuk mengevaluasi alternatif rancang bangun spesifik yang dibuat oleh perancang.

2.3 Teknik Simulasi

Jika hubungan yang membentuk sebuah model cukup sederhana, maka dapat digunakan metode matematika diantaranya adalah aljabar dan kalkulus untuk mendapatkan informasi atau penyelesaian dari model tersebut. Cara seperti ini biasa disebut dengan penyelesaian secara analitik. Namun, banyak sistem dalam dunia nyata yang terlalu kompleks sehingga tidak memungkinkan dievaluasi dengan metode analitik saja. Model-model tersebut dapat dipelajari dengan menggunakan metode simulasi. Dalam simulasi, komputer digunakan untuk mengevaluasi sebuah model secara numerk, dan data digabungkan untuk memperkirakan karakteristik nyata dari model tersebut Law Kelton 2000. Chopra dan Meindl 2007 mengungkapkan bahwa simulasi adalah sebuah model komputer yang mereplikasimeniru situasi kehidupan nyata real life situation, yang memperkenankan penggunanya untuk mengestimasi keluaran potensial apa saja yang akan muncul dari masing-masing set tindakan yang telah dibuat. Simulasi merupakan sebuah alat yang dapat membantu mengevaluasi pengaruh dari sebuah keputusan terhadap performa pada lingkungan yang tidak pasti. Pada beberapa kasus tertentu, skenario masa depan dapat dimodelkan secara matematis tanpa simulasi dan formula dapat diperoleh dari pengaruh atas penerapan beberapa keputusan. Pada kasus lain, seringkali formula tersebut terlalu sulit atau bahkan tidak mungkin didapatkan dan karenanya harus digunakan simulasi. Simulasi dikatakan kuat karena dapat mengakomodasi berbagai komplikasi. Masalah-masalah yang tidak dapat diatasi secara analitis seringkali dapat diatasi dengan mudah dengan menggunakan simulasi. Simulasi yang baik adalah sebuah cara yang tidak mahal untuk menguji berbagai tindakan dan mengidentifikasi keputusan yang paling efektif untuk masa depan yang tidak pasti. Menurut Stefanofic et al. 2009, simulasi komputer dan model simulasi dapat digunakan untuk memodelkan jaringan pasokan yang rumit semirip sistem aslinya, menjalankan model-model tersebut dan mengobservasi perilaku sistem. Simulasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses perancangan model abstrak dari sebuah sistem real atau subsistem dan melakukan percobaan dengan model tersebut dalam rangka baik memahami perilaku sistem maupun mengevaluasi berbagai strategi dalam batasan serangkaian kriteria. Beberapa keuntungan dari simulasi komputer jaringan rantai pasok adalah sebagai berikut Stefanovic et al. 2009: 1. Simulasinya jelas dan fleksibel 2. Dapat menganalisis sistem real yang kompleks seperti jaringan rantai pasokan 3. Dengan simulasi, pengaruh yang terdapat pada dunia nyata real-world influences dapat dipertimbangkan, sebagai contoh faktor ketidakpastian pada permintaan demand atau lead time. 4. Mempersingkat waktu. 5. Simulasi dapat melakukan analisi “what-if”. Pengguna dapat menguji hasil simulasi berdasarkan keputusan yang berbeda-beda. 6. Dengan menggunakan simulasi, efek dari kompenen, parameter dan variabel dapat dipelajari pada level global. 7. Simulasi tidak mengganggu sistem nyata. Sebagai contoh, uji coba konfigurasi rantai pasokan dapat dilakukan tanpa gangguan dan investasi yang signifikan. Adapun kelemahan simulasi komputer adalah sebagai berikut Stefanovic et al. 2009: 1. Kualitas model simulasi bisa jadi mahal dan menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkan dan memvalidasinya. 2. Simulasi merupakan pendekatan “modifikasi-mencoba” modify-try, sehingga tidak menghasilkan solusi yang optimum. 3. Biasanya dibutuhkan pemodelan dan pendefinisian semua data yang relevan agar dapat diperoleh hasil yang valid. Hal ini dapat menjadi sangat sulit pada pengembangan skenario jaringan rantai pasokan yang kompleks. Model simulasi dapat diklasifikasikan atas tiga dimensi yang berbeda Law Kelton 2000: 1. Model Simulasi Statis dan Dinamis Model simulasi statis adalah model yang merepresentasikan sistem pada waktu tertentu, atau yang dapat digunakan untuk merepresentasikan sebuah sistem di mana waktu tidak berpengaruh. Model simulasi dinamis merepresentasikan sebuah sistem yang berubah sesuai dengan waktu. 2. Model Simulasi Deterministik dan Stokastik Jika sebuah model simulasi tidak mengandung komponen probabilistik, maka model tersebut disebut dengan model deterministik. Sebaliknya, bila sistem yang dimodelkan mengandung beberapa komponen acak, maka model tersebut termasuk model probabilistik. 3. Model Simulasi Kontinyu dan Diskrit Model simulasi diskrit merupakan pemodelan suatu sistem yang berubah sesuai waktu di mana peubahnya berubah secara instan pada titik waktu yang berbeda. Model simulasi kontinyu merupakan pemodelan di mana peubahnya berubah secara kontinyu sesuai dengan perubahan waktu. Bahasa Pemrograman Stella® Stella® merupakan perangkat lunak untuk pemodelan berbasis “flow-chart” yang dikembangkan oleh isee systems inc. Stella® termasuk bahasa pemrograman interpreter dengen pendekatan lingkungan multi-level hirarkis, baik untuk menyusun model maupun untuk berinteraksi dengan model. Dalam program Stella® terdapat tiga jenjang layering yang saling terkait untuk mempermudah pengelolaan model, terutama untuk model yang sangat kompleks. Hal ini sangat bermanfaat untuk pembuat program model maupun untuk pengguna model tersebut. Ketiga jenjang tersebut adalah: 1. High-Level Mapping Layer, yaitu jenjang antar-muka bagi pengguna user interface. Pada jenjang ini pengguna model dapat bekerja, seperti mengisi parameter model dan melihat tampilan keluaran. 2. Model Construction Layer. Jenjang ini adalah tempat model berbasis “flow- chart”. Apabila pengguna model ingin memodifikasi struktur model, dapat dilakukan dengan jenjang ini. 3. Equation Layer. Pada jenjang ini dapat dilihat persamaan-persamaan matematika yang digunakan dalam model. Stella® merupakan bahasa pemrograman jenis interpreter berbasis grafis. Pemakai Stella® dapat dengan mudah menyusun model dengan merangkaikan bentuk-bentuk geometris seperti bujursangkar, lingkaran dan panah yang dikenal dengan building blocks. Alat bantu lain di Stella® yang diperlukan dalam menyusun model di antaranya adalah menu, control, toolbars, dan objects. Banyak diantara alat bantu tersebut mirip dengan alat bantu yang digunakan dalam Windows, akan tetapi banyak pula alat bantu yang tidak sama yang merupakan ciri khas Stella®.

2.4 Ubi Jalar

Ubi jalar merupakan umbi dari tanaman ubi jalar Ipomoea batatas L dalam keadaan utuh, segar, bersih dan aman dikonsumsi serta bebas dari organisme pengganggu tumbuhan. Syarat mutu umum ubi jalar adalah BSN 1998: 1. Ubi jalar tidak boleh mempunyai bau asing 2. Ubi jalar harus bebas dari bahan kimia seperti insektisida dan fungisida 3. Ubi jalar harus memiliki keseragaman warna, bentuk maupun ukuran umbinya 4. Ubi jalar harus sudah mencapai masak fisiologis optimal 5. Ubi jalar harus dalam kondisi bersih Ubi jalar memiliki sifat fisik, seperti bentuk, warna kulit dan daging, serta tekstur yang bervariasi menurut varietasnya Gambar 5. Gambar 5 Ubi jalar Ipomoea batatas sumber : www.cuniculture.info, www.usm.maine.edu Botani ubi jalar adalah Onwueme 1978: Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicothyledone Ordo : Solanaceae Famili : Convolvuceae Genus : Ipomoea L Nama botani : Ipomoea batatas L Bentuk dan ukuran ubi merupakan salah satu kriteria mutu yang langsung mempengaruhi harga Damardjati Widowati 1994. Bentuk ubi yang mendekati bulat-lonjong dan tidak banyak bengkokan akan mempermudah tahap pengupasan dan umumnya rendemen ubi kupasnya tinggi. Ukuran ubi yang sedang, dengan berat 200-250 g dan seragam membutuhkan waktu pengupasan relatif cepat dibanding ubi yang kecil atau besar. Bentuk dan ukuran ideal tersebut akan menguntungkan bagi produsen maupun bagi tenaga kerja, karena umumnya tahapan proses pengupasan ubi-ubi dibayar dengan upah borongan Damardjati et al. 1991. Syarat khusus mutu ubi jalar adalah Tabel 1: