Penelitian Terdahulu Analisa Rantai Pasokan Agroindustri Tepung Ubi Jalar
4. Perbaikan rantai pasokan mencakup bagaimana menstrukturisasi rantai pasokan selama beberapa tahun ke depan, bagaimana konfigurasi rantai
pasokannya, bagaimana memperoleh bahan baku dan pengalokasiannya, serta proses apa saja yang ada pada setiap tahapannya.
Ketiga tahap yang dilakukan sebelumnya sangat mempengaruhi rancang bangun rantai pasokan tapung ubi jalar ini. Rancang bangun rantai pasokan
yang dibuat harus mendukung strategi rantai pasokan dan strategi kompetitif agar dapat memaksimalkan surplus rantai pasokannya. Pada tahap ini
dilakukan perancangan rantai pasokan tepung ubi jalar. Rancang bangun rantai pasokan yang akan dibuat harus mendukung strategi rantai pasokan dan
strategi kompetitif agar dapat memaksimalkan surplus rantai pasokannya. a. Pemodelan lokasi fasilitas
Lokasi fasilitas dalam hal ini adalah agroindustri tepung ubi jalar ditentukan melalui dua metode. Metode pertama adalah untuk memilih
beberapa alternatif lokasi kota dari sekian banyak alternatif yang akan dipertimbangkan sebagai lokasi agroindustri tepung ubi jalar yang ideal
dengan menggunakan metode teknik perbandingan indeks kinerja CPIComparative Performance Index. Hasil dari metode CPI berupa lima
kota alternatif pendirian agroindustri akan menjadi masukan pada metode kedua, yaitu metode model gravitasi untuk menentukan satu lokasi
agroindustri yang paling efisien.
- Teknik Perbandingan Indeks Kinerja Comparative Performance Index, CPI
Teknik Perbandingan Indeks KinerjaComparative Performance Index, CPI merupakan indeks gabungan Composite Index yang dapat
digunakan untuk menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai alternatif i berdasarkan beberapa kriteria j. Formula yang digunakan
dalam teknik CPI adalah sebagai berikut: A
ij
= X
ij
min x 100 X
ij
min A
i+1 j
= X
I+1 j
X
ij
min x 100 I
ij
= A
ij
x P
j
I
i
= ∑ I
ij
Keterangan: A
ij
= nilai alternatif ke-i pada kriteria ke-j X
ij
min = nilai alternatif ke-i pada kriteria awal minimum ke-j A
i+1 j
= nilai alternatif ke-i + 1 pada kriteria ke-j X
I+1 j
= nilai alternatif ke-i + 1 pada kriteria awal ke-j P
j
= bobot kepentingan kriteria ke-j I
ij
= indeks alternatif ke-I i
= 1, 2, 3,...., n j
= 1, 2, 3,...., m Marimin 2005
- Model Gravitasi Gravity Location Models
Model gravitasi merupakan salah satu metode optimasi non linier. Model ini digunakan untuk menentukan lokasi yang dapat meminimumkan biaya
transportasi bahan baku dari supplier dan transportasi produk akhir ke pasarkonsumen yang dituju. Pada tahap awal, ditentukan letak geografis
dari lokasi-lokasi fasilitas potensial. Model ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi geografis yang cocok untuk mendirikan
fasilitasindustri dalam suatu daerah. Pada model gravitasi, baik pasar maupun sumber pasokan diasumsikan
dapat ditempatkan sebagai titik-titik pada jaringan suatu bidang peta. Model ini juga mengasumsikan biaya transportasi meningkat secara linier
sesuai dengan jumlah produk yang ditransportasikan. Input dasar untuk model gravitasi adalah:
x
n
, y
n
: koordinat lokasi pasar atau sumber pasokan
n
F
n
: biaya angkut per unit per satu satuan jarak antara industri dengan sumber pasokan n atau pasarkonsumen.
Dn : banyaknya unit yang diangkut antara industri dengan sumber pasokan n atau pasarkonsumen.
Jika x,y adalah lokasi yang terpilih untuk pendirian industri, maka jarak d
n
antara industri pada berbagai lokasi x
n
,y
n
dengan sumber pasokan n atau pasarkonsumen adalah sebagai berikut:
d
n
= [x
n
- x
2
+ y
n
- y
2
] maka biaya transportasi total TC adalah:
TC = ∑ d
n
D
n
F
n
Lokasi optimal untuk pendirian industri adalah koordinat x,y yang meminimukan TC.
Penyelesaian terhadap fungsi tujuan biaya transportasi total TC diperoleh dengan menggunakan nonlinier programming, yaitu dengan menggunakan
bantuan Solver pada Excel. b. Pembangunan model simulasi dilakukan berdasarkan strategi rantai
pasokan yang telah disusun pada tahapan sebelumnya. Model simulasi rantai pasokan agroindustri tepung ubi jalar dirancang dengan
menggunakan pemrograman Stella®. Bahasa Pemrograman Stella®
Perangkat lunak Stella® dapat digunakan untuk merancang model dan simulasi dari berbagai macam disiplin. Beberapa alat penyusun model
yang sering digunakan dalam Stella® adalah sebagai berikut: “Stock” merupakan hasil suatu akumulasi. Fungsinya
untuk menyimpan informasi berupa nilai suatu parameter yang masuk ke dalamnya.
FlowPompa di
sebelah kiri
stockreservoar merepresentasikan tingkat perubahan
jumlah dalam
reservoar. Fungsi dari sebuah flow seperti aliran,
yakni menambah atau mengurangi stock. Arah anak panah menunjukkan arah
aliran tersebut. Aliran bisa satu arah maupun dua arah
Connectors, berfungsi menghubungkan elemen-elemen dalam satu model
Converter, mempunyai fungsi yang luas, dapat
digunakan untuk
menyimpan knstanta, input bagi suatu persamaan,
melakukan kalkulasi dari berbagai input lainnya atau menyimpan data dalam
bentul grafis tabulasi x dan y. Secara umum fungsinya adalah untuk mengubah
suatu input menjadi output.
Persyaratan sistem Stella® untuk Sistem Operasi Windows adalah
sebagai berikut:
233 MHz
Pentium, Microsoft Windows™
2000XPVista7, 128 MB RAM, 90 MB disk space, QuickTime 7.6.5 atau versi sebelumnya.