18
2.3.3 Komponen Minor Lainnya
Komponen minor lainnya yang terkandung dalam minyak sawit mentah selain karotenoid, tokoferol dan tokotrienol adalah sterol, squalene, lutein, likopen,
ubikuinon dan berbagai komponen hidrokarbon. Menurut Gapor et al.1995, kandungan skualen yang terdapat dalam minyak sawit mentah sekitar 537-659
ppmyang dapat berperan terhadap kesehatan kulit. Kandungan ubikuinon pada MSMn sebesar 10 – 80 ppm memberikan kontribusi terhadap proses transpor elektron
dalam proses sintesis ATP, dan sebagai antioksidan Hamid et al.1999. Kandungan sterol pada MSMn sebesar 210 – 620 ppm mampu menurunkan kadar kolesterol
berbahaya dalam darah Bonnie and Choo 2000. Berbagai kandungan MSMn dan manfaatnya dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10Jenis dan manfaat komponen minor dalam minyak sawit mentah
No Kandungan Kadar ppm
Manfaat 1.
Vitamin E 600 - 1000
antioksidan efek anti kanker
efek anti angiogenesis anti penuaan dini
anti arterosklerosis menghambat sintesis kolesterol
efek perlindungan terhadap jantung membantu cegah diabetes
2. Karotenoid 500
- 700
aktivitas pro vitamin A efek perlindungan terhadap jantung
efek anti kanker
3. Fitosterol 300
- 620
menurunkan sintesis kolesterol
4.
Squalene 250 -
540 efek anti kanker
menghambat sintesis kolesterol efek perlindungan terhadap jantung
5. Fosfolipid
20 - 100 perkembangan otak
meningkatkan energi memudahkan pencernaan dan penyerapan zat gizi
6. Co-enzim Q-10
10 - 80 ppm meingkatkan produksi energi seluler
mekanisme antioksidatif efek anti kanker
efek perlindungan terhadap jantung
7. Polifenol
40 - 70 ppm penghambatan sintesis kolesterol
mencegah berbagai masalah peredaran darah efek anti kanker
Sumber : Loganathan et al.2011.
19
Nagendran et al. 2000 menjelaskan bahwa ubikuinon-10atau koenzim Q-10 yang ada pada MSMn sekitar 10 – 80 ppm dan menjadi semakin rendah pada produk
turunan MSMn, misalnya minyak goreng yaitu sekitar 10 – 20 ppm. Boonie and Choo 2000, melaporkan bahwa kandungan ubikuinon-10 pada minyak goreng
sebesar 18 – 25 ppm. Ubikuinon sangat penting untuk meningkatkan kerja sistem imun, mengurangi kejang jantung, menurunkan resiko kerusakan hati dan
menurunkan tekanan darah. Komponen kuinol yang ada pada ubikuinon-10 merupakan komponen antioksidan yang potensial dan sepuluh kali lebih efektif
dibandingkan dengan vitamin E. Kandungan sterol pada MSMn dan produk turunannya sangat efektif untuk menurunkan kadar kolesterol plasma. Kadar sterol
MSMn lebih tinggi dibandingkan dengan kadar sterol produk turunannya. Berbagai macam sterol yang terkandung dalam MSMn dan produk turunannya dapat dilihat
pada Tabel 11. Tabel 11Jenis sterol dalam minyak sawit mentah dan produk turunannya
No Jenis Sterol
Jenis Minyak Sawit ppm
MSMn MSM Minyak Goreng
1
Kolesterol 2.7 - 13
6.6 -11.5 2.1 - 2.4
2 Kampesterol
46.4 - 150 76 - 83
25.6 - 30.4
3 Stigmasterol
26.3 - 65.7 59 - 64
12.4 - 23.3
4
Sitosterol 120 - 369.5
187 - 218 67.6 - 114
5 Lain-lain
21-Feb 6 0 - 1.2
Total ppm 210 - 620
109 - 170 325 - 365
Sumber : Nagendran et al. 2000.
2.4 Konsumsi Minyak Sawit Mentah
2.4.1 Keamanan Konsumsi
Keamanan pangan merupakan faktor penting dalam menjamin konsumsi pangan manusia. Berdasarkan Undang Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan,
keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat menggangu,
merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Tanaman sawit telah dikenal sebagai penghasil minyak sawit mentah, minyak
alami yang telah dikonsumsi manusia sejak lama. Catatan arkeologi yang ditemukan
20
di Abydos, Mesir, memberikan gambaran bahwa minyak sawit mentah telah digunakan sejak sekitar 5.000 tahun yang lalu. Pemakaian di negeri asalnya sendiri,
diperkirakan bisa lebih lama dari itu. Sejarah penggunaan minyak sawit mentah yang sedemikian panjang dan menyebar ke berbagai negara itu, menunjukkan bahwa
minyak sawit dikenal dan dipercaya masyarakat sebagai minyak yang aman. Minyak sawit mentah memiliki banyak keunggulan dan manfaat dalam berbagai aplikasi
pangan, memiliki komposisi asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang serta tidak mengandung asam lemak trans Hariyadi 2010.
Pemanfaatan minyak sawit mentah dalam berbagai aplikasi produk pangan, suplementasi dan fortifikasi pangan serta berbagai macam studi kasus dalam upaya
penggunaan komponen minor minyak sawit mentah mampu membuktikan bahwa minyak sawit mentah adalah bahan pangan yang aman. Pemanfaatan MSMn ini sudah
dilakukan di berbagai negara untuk mencegah terjadinya penyakit kekurangan vitamin A. Penelitian yang dilakukan di Burkina Faso oleh Zagre et al. 2002
dengan cara memberikan MSMn pada Ibu dan anak selama satu tahun dapat menurunkan pravelensi kekurangan vitamin A sebesar 40. Di Afrika Selatan,
konsumsi biskuit yang diperkaya dengan MSMn pada 400 anak usia 5 – 11 tahun memberikan respon yang efektif dan signifikan terhadap peningkatan status vitamin
A dibanding beta karoten sintetik Van-stuijvenberg et al. 2001. Di India, berbagai penelitian menggunakan MSMn sebagai campuran bahan
pangan telah dilakukan. Manorama et al. 1997, melaporkan bahwa konsumsi MSMn dapat meningkatkan konsentrasi serum antioksidan dan meningkatkan
penyerapan zat besi serta mampu memperbaiki profil lipid remaja peremuan yang menderita anemia. Solomon 1998 menambahkan bahwa beta karoten dalam MSMn
sama efektifnya dengan dosis tinggi retinil palmitat sebagai suplemen. Penelitian yang dilakukan oleh Sivan et al. 2001, berhasil membuktikan bahwa konsumsi
MSMn sebanyak 5 ml per hari dapat meningkatkan serum beta karoten dibandingkan minyak kacang tanah yang diperkaya dengan beta karoten.
Minyak sawit mentah memiliki banyak kandungan karotenoid yang berfungsi ganda, baik sebagai antioksidan maupun pro vitamin A dengan bioavailabilitas yang
mencapai 80 - 98 dan paling tinggi dibandingkan dengan tanaman yang lain karena
21
terlarut dalam lemakminyak Narasingha2000. Minyak sawit mentah juga merupakan sumber vitamin E alami karena kandungan vitamin E sebesar 600 – 1000
ppm dengan komponen utama 46 -tokotrienol, 22 α-tokoferol, 20 α-
tokotrienol dan 12 δ-tokotrienol Loganathan et al. 2011. Dengan berbagai
karakteristik unik yang dimilikinya, maka berbagai penelitian telah banyak yang menunjukan manfaat kesehatan dari penggunaan minyak sawit mentah. Penggunaan
MSMn telah terbukti efektif meningkatkan status vitamin A pada anak-anak dan ibu- ibu. Dalam aplikasinya sebagai bahan pangan, menunjukkan bahwa minyak sawit
mentah merupakan pilihan lebih sehat daripada minyak yang mengalami hidrogenasi sebagian partiallyhydrogenated.
Dalam MSMn terdapat senyawa gum dan produk turunannya. Senyawa gum atau getah yang merupakan senyawa karbohidrat kompleks dan secara alamiah
terdapat dalam buah kelapa sawit. Ketika kelapa sawit diekstraksi menjadi minyak sawit mentah, gum atau getah tidak dihilangkan. Namun, pada saat minyak sawit
mentah diolah menjadi produk turunannya maka gum atau getah ini sengaja dihilangkan. Menurut Haryono et al. 2012, gum merupakan senyawa organik yang
berupa fosfoolipid atau fosfatida, maka kadar gum diukur berdasarkan kadar fosfornya. Berdasarkan hasil analisis, telah terjadi penurunan kadar fosfor di dalam
MSMn, dari sebelum degumming sebesar 42,1 ppm, sedangkan setelah degumming sebesar 33,1 ppm.
Degumming adalah proses pemisahan gum, yaitu prosespemisahan getah atau lendir yang terdiri darifosfolipid, protein, residu, karbohidrat, airdan resin.Gum
tersebut harus diikat dari minyak sawit mentah yang akan diolah lebih lanjut agar rasa getir yang tidak disukai pada fraksi olein dapat diperkecil dan dihilangkan Lin et al.
1998.Proses penghilangan gum merupakan langkah awal dalam penghilangan senyawa fosfatida atau logam peroksida. Namun penghilangan gum tidak hanya
menghilangkan senyawa gum dan turunannya, tetapi akan mengurangi kandungan komponen minor yang dibutuhkan dalam minyak sawit mentah.