Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

a. Peta Topografi Data topografi digunakan sebagai peta dasar dan membuat peta pendahuluan preliminary map. Peta topografi berfungsi untuk menentukan batas DAS atau sub DAS, deliniasi kemiringan lahan pada tapak yang berguna untuk menentukan pemanfaatan lahan sesuai dengan tingkat bahaya kepekaan erosi dan kelas kemiringannya slope terutama untuk agroforestri komoditas manggis. b. Tanah dan Geologi Data tanah dan geologi tanah berguna untuk merencanakan pemanfaatan lahan agroforestri komoditas manggis yang sesuai berdasarkan jenis tanah dan jenis batuan c. Iklim Data iklim digunakan untuk menginterpretasikan kondisi curah hujan yang dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan berdasarkan suhu dan kelembaban serta menentukan habitat agroforestri manggis yang sesuai. d. Citra Satelit Klasifikasi penutupan lahan dilakukan melalui mengintepratasi visual terhadap citra satelit Quickbird yang di peroleh dari situs Wikimapia http:wikimapia.orglat=6.593759lon=106.635323z=18l=0m=bsear ch=barengkok. Citra Quickbird dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan potongan-potongan citra yang kemudian digabungkan menjadi satu mosaik citra daerah penelitian yang utuh sehingga dapat dilakukan klasifikasi penggunaan lahannya. Penutupan lahan dikelaskan menjadi sawah, bangunan, tambak, sungai, kebun campuran dan kebun manggis. Deliniasi peta penutupan lahan berguna dalam mengidentifikasi nilai intrinsik pada masing- masing unit tempat. e. Hidrologi Data hidrologi sungai yang dibutuhkan adalah data DAS Jawa Barat, bentuk sungai, kondisi sungai, dan pemanfaatan sungai. Peta DAS akan digunakan dalam penyusunan peta bioregion. Data kondisi sungai dan pemanfaatan sungai berguna dalam merencanakan pemanfaatan sungai serta upaya perbaikan sungai yang perlu dilakukan agar sungai tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dengan tetap mempertahankan fungsi ekologisnya. f. Demografi Data demografi berguna untuk pengambilan data sosial. Data Demografi sangat dibutuhkan agar dapat mengetahui jumlah penduduk, umur dan jenis kelamin, pekerjaan, penyebaran penduduk, pertumbuhan dan perkembangan penduduk, sehingga dapat membantu dalam menentukan pembentukan nilai intrinsik. g. Data Budaya Data budaya sangat berguna. Penyusunan data budaya dilakukan berdasarkan etnik, adat-istiadat, dan kebiasaan di daerah tersebut, kemudian data tersebut dikompilaksikan dengan peta biofisik seperti peta topografi, vegetasi, hidrologi, dan iklim untuk kemudian digunakan dalam penyusunan unit bioregion berdasarkan klasifikasi Jones, et.al , 1998. 3. 3 Metode Penelitian Dalam penelitian ini terdapat tiga tahapan sebagaimana disajikan dalam Gambar 3. Pada diagram rencana kegiatan digambarkan beberapa tahapan, yaitu inventarisasi, analisis dan sintesis. Pada tahap inventarisasi dilakukan pengumpulan data berupa profil, fisik dan budaya yang terdapat pada Desa Barengkok. Data Profil berasal dari Balai Desa Barengkok yang terdiri dari data letak geografis, administrasi, sistem fasilitas dan aksesbilitas. Data aspek fisik berupa data topografi dan kemiringan, iklim dan curah hujan, geologi dan tanah, hidrologi, pola pemanfaatan ruang, dan penutupan lahan. Selanjutnya data aspek sosial budaya berupa demografi, kemasyarakatan dan pola kehidupan masyarakat, struktur organisasi masyarakat, serta potensi komoditas. Pada tahap analisis kedua karakteristik ini akan di analisis untuk mengidentifikasi nilai intrinsik di daerah tersebut serta membentuk unit ruang bioregion, unit lanskap, dan unit tempat. Selanjutnya pada tahap analisis dilakukan penentuan kriteria kesesuaian lahan manggis dan penentuan karakteristik agroforestri. Berdasarkan keduanya akan terbentuk kesesuaian terhadap agroforestri manggis dan beberapa tipe agroforestri manggis. Pada tahap sintesis dilakukan penyepadanan matching kriteria penggunaan lahan