VII. SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan 1.
Berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan, Desa Barengkok termasuk unit bioregion dari DAS Cisadane. Unit ini dapat dibagi menjadi 295 unit
tempat berdasarkan nilai intrinsik fisik kemiringan lahan, jenis tanah, dan sub DAS dan nilai intrinsik sosial, yaitu landcover yang menggambarkan
suatu aktivitas budaya pada Desa Barengkok. 2.
Berdasarkan kategori bioregion dan tipe agroforestri yang diusulkan, dapat disusunkan agroforestri manggis Desa Barengkok, yang terbagi atas lima
tipe agroforestri manggis yaitu, kebun campuran, kebun, talun, pekarangan, dan sawah.
3. Berdasarkan rencana lanskap agroforestri manggis berbasis bioregion pada
Desa Barengkok, dengan produktifitas eksisting 2,5 tonha, adanya perluasan areal pertanaman dalam rencana lanskap tersebut dari 68,04 ha
pada tahun 2006 menjadi 135,83 ha, diproyeksikan akan terjadi peningkatan produksi manggis sebesar 50,1 yaitu dari 170100 kg
menjadi 339575 kg.
7.2 Saran
1. Perencanaan Desa Barengkok sebaiknya memperhatikan potensi alam
yang dimiliki serta kebudayaan yang telah dibentuk pada Desa Barengkok. 2.
Perlu kerjasama antar kawasan agropolitan manggis di kecamatan Leuwiliang.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Edisi kedua. IPB Press. Bogor A.S. Mustofa, T. Djogo, H.S. Arifin, dan N. Wijayanto. 2003. Klasifikasi dan
Pola Kombinasi Komponen Agroforfestri. Bogor: ICRAF Balai Informasi Kecamatan Leuwiliang.2008.
[BAPPEDA] Badan Pembangunan Daerah. 2005. Masterplan Agropolitan
Kabupaten Bogor. Berg, P. 1991. What is bioregionalism. Trumpeter 8:1
______.2002.Bioregionalism. [terhubung
berkala].http:www.columbiana.orgfeature42002.htmBioregionalism. [10 Februari 2010]
[BMKG] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.2008. Capra F. 2003. What is an ecovillage. www.ecovillagefindhorn.combuilding. [4
Februari 2010] Combe, J. dan Budowski, G. 1979. Classification of Agroforestry Techniques.
Workshop Agroforestry Systems in Latin America, March 1979. CATIE, Turrialba, Costa Rica. 220 hal.
Larastini, D. 2010. Perencanaan Lanskap Kota Tepi Sungai Wilayah Banjarmasin Bagian Utara Berbasis Bioregion [Skripsi]. Departemen Arsitektur
Lanskap. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor Direktorat Jendral Bina Produksi Hortikultura. 2003. Standar Prosedur Operasi
[Deptan] Departemen Pertanian 2009. Kawasan percontohan, laboratorium
manggis. [terhubung berkala].http:www.hortikultura.deptan.go.idindex.php?option=com_cont
enttask=viewid=180ltemid=1 [27 Maret 2010]
Djaenudin, D., H. Marwan, H. Subagjo dan A. Hidayat., 2003. Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Balai Penelitian Tanah. Pusat Penelitian
dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.
[GEN]. 2010. [terhubung berkala]. http:gen.ecovillage.org. [4 Februari 2010] Hakim, D.B, I.R Johan. 2009. Konsep Perencanaan Wilayah Dalam
Pengembangan Ecovillage. Di dalam: Sunarti E, editor. Naskah Akademis
Pengembangan Model Ecovillage: Pengembangan Kawasan Perdesaan serta Peningkatan Sumbangan Pertanian bagi Peningkatan Kualitas
Hidup Penduduk Pedesaan. Bogor: LPPM IPB. Hal.29-40
Jones, G., I. Jones, S. Durrant, S.K. Lee, A.K. Hardy, M.S. Atkinson, dan K.G Kim, 1998. Paju Ecopolis : Ecosystem Management Strategy for
Environmentally Sound and Sustainable Development in Northern Kyunggi Province. Korea : UNDP.
Kada,R.,1990.EnvironmentalConservationandSustainableAgriculture.Ie-no- hikari,Tokyo,262pp inJapanese
Laurie, M. 1990. Pengantar Kepala Arsitektur Pertamanan terjemahan. Intermedia. Bandung. 124 hal.
Lewis, P.H. 1996. Tomorrow by design: A regional design process for sustainability. New york : John willey sons.
Mansur, Irdika. 2009. Konsep Ecovillage dari Aspek Kehutanan: Intensifikasi Pemanfaatan Lahan dengan Hutan rakyat Agroforestri. Di dalam: Sunarti E,
editor. Naskah Akademis Pengembangan Model Ecovillage:
Pengembangan Kawasan Perdesaan serta Peningkatan Sumbangan Pertanian bagi Peningkatan Kualitas Hidup Penduduk Pedesaan. Bogor:
LPPM IPB. Hal.121-140
Miller, K. R. 1996. Balancing The Scales: Guidlines for Increasing Biodiversity’s Chances Through Bioregional Mangement. World Resources Institute,
New York. Nair PKR. 1985. Classification of agroforestry systems. Agroforestry Systems
3:97-128. ________. 1993. An Introduction to Agroforestry. Kluwer Academic Publisher.
Nasrullah N. 2009. Pengembangan Ecovillage dalam Rangka Perencanaan dan
Pengembangan Wilayah. Di dalam: Sunarti E, editor. Naskah Akademis Pengembangan Model Ecovillage: Pengembangan Kawasan Perdesaan
serta Peningkatan Sumbangan Pertanian bagi Peningkatan Kualitas Hidup Penduduk Pedesaan. Bogor: LPPM IPB. Hal.21-28
[PKBT-IPB] Pusat kajian Buah Tropika Institut Pertanian Bogor.2004. Progam Peningkatan Produksi dan Kualitas Kebun Manggis Rakyat
Leuwiliang[terhubung berkala]. http:pkbt.ipb.ac.idpagesbookdownload.php?f=buku_manggis_lwliang.
pdf. [21 Juli 2010]
[PNPM] Progam Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. 2007.