Profil Desa Barengkok KONDISI UMUM

Kepala Desa : H. Asep Kombara Sekertaris Desa : Sukria Ka. Urs. Pemerintahan : Ujang Sutrisna Ka. Urs. Kesra : H. Umar Ismail Ka. Urs. Eks. Bang. : Jajat Sudrajat Ka. Urs. Umum : Hermansyah Selain dari kelembagaan Desa Barengkok dalam pemerintahan, kelembagaan di dalam desa terdapat juga antara lain: BPD, LPM, RW, RT, PKK, BKMT, Posyandu, Pengajian, Mesjid, Majelis Ta’lim, Linmas, Kelompok Olahraga, Partai Politik, dan Ormas.

4.1.1 Letak Geografis dan Administrasi

Desa Barengkok secara geogafis terletak di 682500°-679500° UTM dan 92696500°-9272000° UTM. Berdasarkan pada Gambar 10, secara administratif Desa Barengkok termasuk dalam Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Batas-batas administratif Desa barengkok adalah: Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Leuwi Mekar Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Situ Hilir Kali Cianten Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Karacak Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Cibeber II Desa Barengkok secara administrasi memiliki luas 450 ha, terbagi atas 16 Kampung Kampung Barengkok 1, Kampung Barengkok 2, Kampung Dahu, Kampung Warung Salak, Kampung Cibatak, Kampung Citeureup1, Kampung Citeureup 2, Kampung Kandang Sapi, Kampung Bukit Sakinah, Kampung Geledug, Kampung Jadir, Kampung Geleduh Munara, Kampung Sawah Baru, Kampung Saninten, Kampung Cikopeah dan Kampung Bantar Endah. Desa Barengkok memiliki jumlah Rukun Warga RW sejumlah 12 dan Rukun Tetangga RT yaitu 41. Desa Barengkok juga terdiri dari lima Dusun yaitu Dusun 1 yang dijabat oleh Bapak Kumir, Dusun 2 dijabat oleh Bapak H. Jaja, Dusun 3 yang dijabat oleh Bapak Maryadi, Dusun 4 yang dijabat oleh Bapak Oib Iskandar dan Dusun 5 yang dijabat oleh Bapak D. Aria. 36 10 10 5

4.1.2. Aksesbilitas

Aksebilitas Desa Barengkok tergolong mudah. Hal ini terlihat dari akses Desa Barengkok dapat dituju dengan menggunakan angkutan umum dengan waktu tempuh + 2 jam dari Terminal Baranangsiang. Jarak dari Ibu Kota Kecamatan ke Desa Barengkok adalah + 2,5 km yang ditempuh selama 0,25 jam, dengan kondisi jalan yang dilewati adalah jalan aspal konstruksi beton yang keadaanya cukup baik, sehingga dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun dengan angkutan umum. Namun, kondisi jalan di dalam Desa Barengkok sendiri yang merupakan penghubung antar kampung belum mengalami pembetonan. Kondisi jalan tersebut, membuat aksesbilitas antar kampung di Desa Barengkok tergolong susah. Waktu tempuh dari Desa Barengkok ke pusat fasilitas terdekat Pasar, Kesehatan, dan Pemerintahan adalah 0,25 jam. Adapun jarak Desa Barengkok terhadap desa-desa lain yang terdapat di Kecamatan Leuwiliang dan alternatif kendaraan serta waktu tempuh dapat dilihat pada Tabel 9 dan Tabel 10. Tabel 9 Jarak km Desa Barengkok Terhadap Desa-Desa di Kecamatan Leuwiliang Tahun 2008 DESA DESA BARENGKOK 1. Purasari 8,8 2. Puraseda 4,5 3. Karyasari 6,8 4. Parangbon 7 5. Karacak 3,7 6. Barengkok - 7. Cibeber II 7 8. Cibeber I 3,8 9. Leuwiwekar 1,5 10. Leuwiliang 2,5 11. Karenkel 5,5 Sumber: Kecamatan Leuwiliang 2008 Tabel 10 Alternatif Kendaraan dan Waktu Tempuh Jenis Angkutan Tujuan Ongkos Rp. JarakWaktu Angkutan Desa Leuwiliang Rp. 2.500,00 3,5 km 20 menit Ojeg Leuwiliang Rp. 5.000,00 3,5 km 15 menit Ojeg Jl. Kabupaten Rp. 3.000,00 600-1,5 km Sumber: PNPM Mandiri 2010

4.2 Sejarah Desa Barengkok

Sejarah terbentuknya Desa Barengkok pada awalnya tidak ada ketentuan atau penjelasan yang pasti dan tidak adanya ahli sejarah di Desa Barengkok. Namun, ada yang mengatakan bahwa nama Desa Barengkok berasal dari dua kata yaitu Bareng yang berarti Bersana-sama dan kata Mangkok yang berarti Bejana atau Wadah atau Tempat. Jadi Barengkok adalah Tempat Untuk Bersama- sama. Artian ini bukanlah angan-angan, namun sampai saat ini selalu terbukti bahwa bila di Desa Barengkok ada suatu kejanggalan atau perguncingan, cukup diselesaikan secara bersama-sama sehingga permasalahan tersebut kadang-kadang hanyut terbawa arus. Desa Barengkok sendiri pertama kali dipimpin oleh seorang Mandor. Mandor yang pertama yaitu Bapak H. Sidik, kedua Mandor Umar dan ketiga adalah Mandor Aming. Setelah sekian lama, nama mandor berganti menjadi Kepala Desa, dan mengalami kekosongan pada dua periode. Pada saat kekosongan, Desa Barengkok kemudian mengadakan pemilihan Kepala Desa dan terpilih Bapak Ujang Junaedi pada periode berikutnya yang kemudian dijabat oleh Bapak M. Asnan, dan kembali digantikan oleh Bapak Ujang Junaedi. Kepala Desa yang terakhir, dipimpin oleh Bapak H. Asep Kombara, yang memulai kepemerintahannya pada 11 April 2007.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakter Desa Barengkok

Penyusunan perencanaan lanskap suatu kawasan dibutuhkan pengetahuan karakter dari kawasan tersebut. Pengetahuan ini berguna untuk mengetahui perencanaan yang sesuai dan berkelanjutan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan identifikasi karakter perdesaan yang mencakup, karakter dari aspek fisik dan karakter dari aspek sosial, ekonomi dan budaya. 5.1.1 Aspek Fisik 5.1.1.1 Topografi dan Kemiringan Topografi Desa Barengkok secara umum termasuk datar, landai sampai berbukit dengan ketinggian 200 sampai 400 meter di atas permukaan laut Gambar 6. Desa Barengkok mempunyai titik tertinggi pada Gunung Suling yang merupakan suatu bukit yang memiliki puncak mencapai 418 meter di atas permukaan laut. Gambar 7 merupakan potongan melintang dari barat-timur AA’ dan potongan membujur dari utara-selatan BB’ dan memperlihatkan Desa Barengkok mempunyai topografi berbukit, semakin ke barat daya menuju Gunung Suling memiliki kontur yang semakin tinggi. Berdasarkan peta topografi, maka dibuatlah peta kemiringan. Pada Tabel 11 dan Gambar 8 merupakan peta dan kelas kemiringan lereng. Kelas lereng curam dengan kemiringan 25 sebesar 1,43 dari total area, yang banyak terdapat pada Kampung Geledug, Dahu, Cibadak, dan Citeureup. Penentuan kelas-kelas kemiringan lereng dibagi menjadi 4 yaitu 0-8 , 8-15 , 15-25 , dan 25. Tabel 11 Luas Kelas Lereng Desa Barengkok Kelas Lereng Luas Ha Persentasi Luas 0-8 datar 304,875 67,75 8-15 landai 115,065 25,57 15-25 agak curam 23.58 5,24 25 curam 6,435 1,43 Total 450 100 Presentasi luas dari tertinggi sampai dengan terendah berdasarkan Tabel 11 adalah kelas lereng 0-8 yang merupakan kelas datar dengan presentasi luasan 67,75