Lembaga Pertanian Sehat Sebagai Supplier

64 diantaranya adalah supplier, manufacturer dan distributor. Di setiap rantainya Lembaga Pertanian Sehat memiliki proses dan kegiatan yang berbeda.

5.5.1 Lembaga Pertanian Sehat Sebagai Supplier

Rantai supplier merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, dimana rantai penyaluran barang akan dimulai. Bahan pertama ini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah dan bahan penolong. Lembaga Pertanian Sehat memberikan bahan mentah Beras SAE berupa bibit yang merupakan hasil penelitian dari lembaga, memberikan bantuan bahan baku berupa alat-alat pertanian seperti cangkul, arit dan lain sebagainya kepada petani binaan yang dianggap petani mustahik atau kurang mampu. Lembaga Pertanian Sehat juga memberikan bahan penolong berupa pestisida ramah lingkungan dan penyuluhan- penyuluhan agar produksi beras yang dihasilkan dapat maksimal, selain itu juga Lembaga Pertanian Sehat di rantai supplier menetapkan standar mutu Beras SAE berdasarkan pedoman Standar Nasional Indonesia SNI. Standar Mutu Beras SAE Standar mutu merupakan suatu dasar penilaian baik bagi produsen maupun konsumen. Standar mutu Beras SAE sangat diperlukan karena dengan adanya standar mutu tersebut baik LPS, produsen maupun konsumen mendapatkan kejelasan mengenai mutu beras yang diharapkan. Bagi LPS, standar mutu Beras SAE ini memberikan kejelasan kualitas yang bagaimana yang diinginkan, begitu juga bagi produsen mendapatkan kejelasan beras yang bagaimana yang harus mereka hasilkan, sedangkan bagi konsumen mereka akan mendapatkan beras sesuai mutu yang diinginkan. Dengan demikian, dengan standar mutu ini diharapkan akan tercipta nilai kepuasan transaksi maupun konsumsi. Selain itu, standar mutu Beras SAE ini bisa digunakan untuk pembinaan petani-petani calon penghasil Beras SAE. Penyusunan konsep standar mutu Beras SAE ini dilakukan dengan mengacu kepada Standar Nasional Indonesia tentang beras giling dan hasil pengukuran kemurnian rata-rata beras yang dihasilkan oleh penggilingan yang menjadi mitra LPS. Istilah-istilah yang digunakan dalam penentuan standar mutu Beras SAE ini diantaranya : 65 1 Bekatul adalah lapisan terluar dari beras pecah kulit yang terdiri dari pericarp, testa, aleuron. 2 Derajat sosoh adalah tingkat terlepasnya lapisan bekatul dan lembaga dari butir beras. 3 Derajat sosoh 100 adalah tingkat terlepasnya seluruh lapisan bekatul dari lembaga. 4 Derajat sosoh 90 adalah tingkat terlepasnya sebagian besar lapisan bekatul dan lembaga dari butir beras sehingga sisa yang belum terlepas sebesar 10 . 5 Kadar air adalah jumlah kandungan air di dalam butir beras yang dinyatakan dalam satuan persen dari berat basah wet basis. 6 Butir kepala adalah butir beras baik sehat maupun cacat yang mempunyai ukuran lebih besar atau sama dengan 0,50 bagian dari panjang rata-rata butir beras utuh. 7 Butir utuh adalah beras baik sehat maupun cacat yang utuh, tidak ada yang patah sama sama sekali. 8 Butir patah adalah butir beras baik sehat maupun cacat yang mempunyai ukuran lebih kecil dari 0,60 bagian tetapi lebih besar dari 0,25 bagian panjang rata-rata butir beras utuh. 9 Menir adalah butir beras patah, baik sehat maupun cacat yang mempunyai ukuran lebih kecil atau sama dengan 0,25 bagian butir beras utuh. 10 Butir merah adalah butir beras utuh, kepala, patah, maupun menir yang berwarna merah akibat faktor genetis. 11 Butir kuning adalah butir beras utuh, kepala, patah, maupun menir yang berwarna merah akibat proses fisis atau aktifitas mikroorganisme. 12 Butir mengapur adalah butir beras yang separuh bagian atau lebih berwarna putih seperti kapur dan bertekstur lunak disebabkan oleh faktor fisiologis. 13 Butir rusak adalah butir beras utuh, kepala, patah, maupun menir yang berwarna putihbening, putih mengapur, kuning dan berwarna merah yang mempunyai lebih dari satu bintik yang merupakan noktah. Beras yang 66 berbintik kecil tunggal yang tidak potensial kemungkinan tidak menjadi rusak, tidak termasuk butir rusak. 14 Benda asing adalah benda-benda yang tidak tergolong beras, misalnya butir tanah, pasir, kerikil, jerami, malai, biji-bijian lain dan bangkai serangga 15 Butir gabah adalah butir beras yang sekamnya belum terkelupas atau hanya terkelupas sebagian. 16 Komposisi campuran adalah perbandingan takaran antara beras bernasi pulen denan beras beraroma. Syarat umum yang digunakan dalam pengukuran standar mutu Beras SAE diantaranya : a Bebas dari bahan dan penyakit b Bebas dari bau apek, asam, atau bau-bau tidak sedap lainnya. c Beraroma wangi pandan wangi d Bebas dari campuran bekatul e Bebas dari residu bahan kimia yang membahayakan Syarat khusus yang digunakan dalam pengukuran standar mutu Beras SAE dapat dilihat pada Tabel 7 dibawah berikut : Tabel 7 . Spesifikasi Persyaratan Mutu Beras SAE No Komponen Mutu Satuan Spesifikasi 1 Derajat Sosoh 90 2 Kadar air maks 14 3 Beras kepala min 90 4 Butir utuh min 60 5 Butir patah maks 8 6 Butir menir maks 2 7 Butir merah maks 8 Butir kuning maks 9 Butir mengapur maks 1 10 Benda asing maks 11 Butir gabah maks butir100 gr 12 Komposisi campuran pulen:wangi : 60 : 40 67

5.5.2 Lembaga Pertanian Sehat Sebagai Manufacturer