Lembaga Pertanian Sehat Sebagai Manufacturer

67

5.5.2 Lembaga Pertanian Sehat Sebagai Manufacturer

Beras yang sudah dihasilkan oleh Petani binaan Lembaga Pertanian akan dicampur di penggilingan yang menjalin kerjasama dengan lembaga. Di penggilingan tersebut semua beras yang dihasilkan oleh petani-petani binaan akan dicampur menjadi satu. Dalam tahapan penggilingan tersebut Lembaga Pertanian Sehat sebagai manufacturer menerapkan standar operasional produksi Beras SAE yang memiliki quality control QC yang ketat. Diharapkan dengan adanya standar operasional yang ketat beras yang dihasilkan merupakan beras yang sesuai dengan keinginan konsumen yaitu beras yang sehat, aman dan enak. Standar Operasional Prosedur Produksi Beras SAE Konsumsi pangan bebas residu pestisida sudah saatnya dikenal oleh masyarakat. Bahaya yang timbul terhadap kesehatan manusia akibat mengkonsumsi produk pangan yang mengandung residu perlu diwaspadai. Untuk mendukung ke arah kebiasaan konsumsi tersebut perlu diciptakan produk makanan bebas residu pestisida, sehingga masyarakat bisa menentukan pilihan. Standar Operasional Prosedur SOP Beras SAE meliputi prosedur pengadaan Gabah Kering Panen GKP bebas pestisida. Beras bebas residu yang dibuat dengan menggunakan teknologi pertanian ramah lingkungan, bukan beras biasa dan bukan beras organik. Beras SAE diproduksi oleh Gapoktan Silih Asih dan berada dibawah pengawasan QC bidang produksi lembaga pertanian sehat. Prosedur-prosedur yang dilakukan antara lain : 1. Pengadaan Gabah Kering Panen GKP Bebas Pestisida  Gabah yang digunakan adalah gabah berkualitas baik warna coklat kekuningan, tidak banyak kotoran, baru dari hasil panen sawah yang menerapkan sistem budidaya yang berteknologi ramah lingkungan, tidak menggunakan pestisida kimia berbahaya.  Gabah yang diproses dari varietas yang diperlukan jenis aromatik dan IR. 2. Penjemuran Gabah  Penjemuran dilakukan di tempat khusus penjemuran.  Ketebalan gundukan gabah saat dijemur harus sama ± 2 cm.  Dilakukan pembalikan secara berkala saat di penjemuran minimal 2 jam sekali 68  Penjemuran dilakukan ± 2 hari dengan interval sekitar 3-4 ja tergantung cuaca  Kadar air mencapai 14-15. 3. Penyimpanan Gabah di LumbungGudang  Gabah harus disimpan dulu di gudang penyimpanan karena tidak bisa langsung digiling untuk menhindari beras pecah.  Dalam penyimpanan, gabah dimasukkan kedalam karung, dan mencantumkan tanggal panen dan tanggal masuk gudang.  Sistem penyimpanan di gudang menggunakan sistem FIFO First In First Out.  Lamanya penyimpanan gabah di gudang tidak lebih dari 3 bulan.  Tempat penyimpanangudang harus bersih, beraerasi baik, keringtidak lembab, streril dari hama pengganggu tikus, kecoa, kutu beras, dan sebagainya. 4. Giling 1 : pecah kulit gabah dan penyaringan gabah pecah kulit.  Merupakan proses pertama dalam kegiatan melepas kulit gabah sehingga terbentuk beras.  Penggunaan penggilingan yang sesuai dengan bentuk dan jumlah gabah yang digiling.  Dalam proses ini akan mengeluarkan waste sekam, dedak, bekatul, dan debudust. 5. Giling 2 : Penyosohan beras  Proses kedua dalam kegiatan penggilingan merupakan proses pemberihan fisik beras dari kotoran sekaligus meningkatkan kualitas warna pada beras dengan menggunakan mesin sosoh polisher.  Untuk Beras SAE tidak dilakukan pemolesan berkali-kali untuk menghindari terkelupasnya kulit ari beras.  Walau warna Beras SAE kelihatan kusam, tetapi pada saat beras dimasak akan menjadi putih dan wangi. 6. Proses pengayakan beras  Memisahkan beras dengan menir dan beras pecah broken dengan menggunakan alat pengayak. 69  Dalam proses ini akan mengeluarkan hasil samping berupa menir. 7. Penyortiran beras kepala  Memisahkan beras kepala kualitas 1 dengan menggunakan kualitas 2 dengan menggunakan alat pengayak.  Dalam proses ini akan mengeluarkan hasil samping berupa beras kualitas 2 8. Pencampuranmixing, timbang dan pengemasan  Setelah beras kualitas 1 sudah terpisah akan dilakukan pencampuran dengan beras kualitas 1 dengan jenis berbeda untuk menghasilkan Beras SAE, komposisi disesuaikan.  Dilakukan penimbangan sesuai jumlah netto kemasan dan pengemasan.  Proses ini akan menghasilkan Beras SAE dengan berbagai kemasan 2,5 kg, 5 kg, 20 kg, 25 kg. 9. Gudang produk jadi dan pengangkutan  Gudang merupakan tempat penyimpanan sementara sebelum Beras SAE didistribusikan.  Gudang harus bersih, beraerasi baik, higienis, keringtidak lembab. Steril dari hama gudang tikus, kecoa, kepinding, kutu beras dan sejenisnya dan aman.  Sistem penyimpanan di gudang menggunakan sistem FIFO.  Pengangkutan atau distribusi merupakan kegiatan penyaluran Beras SAE ke wilayah lain diluar gudang penyimpanan.  Bagian pengangkutan atau distribusi harus mengisi kartu stock Beras SAE di gudang penyimpanan. Standar operasional prosedur ini dibuat oleh bagian produksi diperiksa oleh manajer, disetujui oleh direktur Lembaga Pertanian Sehat. SOP ini juga disetujui oleh produsen Beras SAE Gapoktan Silih Asih. Standar operasional prosedur ini bisa ditinjau kembali dan direvisi apabila diperlukan. SOP ini dibuat dan disusun dalam upaya memberikan panduan baku bagi proses agar bisa berjalan dengan optimal. Alur proses produksi Beras SAE dapat dilihat pada Lampiran 2. Beras yang telah diangkut dari tempat penggilan ke gudang Lembaga Pertanian Sehat langkah selanjutnya adalah pengemasan Beras SAE tersebut. 70 Dalam tahapan pengemasan Lembaga Pertanian Sehat juga menerapkan beberapa standar yang berpedoman standar nasional. Beberapa standar yang ditetapkan Lembaga Pertanian dalam kegiatan pengemasan adalah syarat berat timbangan dan syarat kemasan yang digunakan termasuk juga harga yang ditetapkan Lembaga Pertanian Sehat. Syarat berat timbangan yang digunakan dalam pengukuran standar mutu Beras SAE diantaranya : a. Alat yang dipakai untuk menimbang produk Beras SAE telah dikalibrasi oleh yang berwenang secara berkala. b. Berat hasil timbang Beras SAE harus sesuai dengan berat yang tercantum pada kemasan yang digunakan, yaitu :  Kemasan 2,5 kg, hasil timbang ≥ 2,5 kg  Kemasan 5 kg, hasil timbang ≥ 5 kg  Kemasan 20 kg, hasil timbang ≥ 20 kg  Kemasan 25 kg, hasil timbang ≥ 25 kg  Kemasan 50 kg, hasil timbang ≥ 50 kg Syarat kemasan yang digunakan dalam pengukuran standar mutu Beras SAE diantaranya : a. Kemasan yang digunakan untuk mengemas Beras SAE adalah :  Kemasan 2,5 kg, kantung plastik PE ukuran 24 x 40 cm 2  Kemasan 5 kg, kantung plastik PE ukuran 27 x 50 cm 2  Kemasan 20 kg, karung plastik transparan ukuran 40 x 70 cm 2  Kemasan 25 kg, karung plastik transparan ukuran 45 x 90 cm 2  Kemasan 50 kg, karung plastik transparan ukuran 50 x 90 cm 2 71 b. Desain label pada setiap kemasan adalah : c. Kualitas tinta cetak harus bersih tidak buram dan tidak luntur. d. Bahan kemasan tidak mudah rusak atau robek. Untuk lebih detail mengenai harga Beras SAE mulai dari tingkat agen sampai ke tingak eceran terakhir dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini : Tabel 8 . Daftar Harga Beras SAE No Ukuran Harga Agen HR1 HET 1 2,5 Kg Rp 20.000 Rp 22.000 Rp 25.000 2 5 Kg Rp 39.000 Rp 45.000 Rp 50.000 3 20 Kg Rp 150.000 Rp 173.000 Rp 180.000 4 25 Kg Rp 180.000 Rp 250.000 Rp 210.000 Ket : Harga berlaku untuk wilayah JABODETABEKPUNCUR, wilayah lain akan dikenakan beban angkut pengiriman. HR1 : Harga Reseller Pertama HET : Harga Eceran Tertinggi

5.5.3 Lembaga Pertanian Sehat Sebagai Distributor