V. GAMBARAN UMUM LEMBAGA PERTANIAN SEHAT 5.1.
Sejarah Lembaga Pertanian Sehat Dompet Dhuafa Republika
Pada awalnya Lembaga Pertanian Sehat Dompet Dhuafa Republika LPS- DDR berbentuk Laboratorium Pengendalian Biologi DD-Republika yang
beroperasi mulai bulan Juni 1999 di Desa Cibanteng, Darmaga Kab.Bogor. Laboratorium ini bertugas untuk mengembangkan dan memproduksi biopestisida
NPV nuclear polyhedrosis virus yang ramah lingkungan. Produk biopestisida yang berbahan aktif virus patogen serangga hama tersebut, merupakan yang
pertama kali diproduksi di Indonesia dengan nama : VIR-L, VIR-X dan VIR-H. Selain itu dari perluasan program tahun 2000, juga telah dikembangkan dan dibuat
pupuk organik OFER dan pestisida nabati PASTI berbahan aktif akar tuba. Pada tahun 2002 Laboratorium Pengendalian Biologi berubah nama
menjadi Usaha Pertanian Sehat UPS, hal ini berkaitan erat dengan upaya pengembangan pemasaran produk-produk yang dihasilkan laboratorium
sebelumnya. Pusat kegiatan UPS berada di Desa Pasir Buncir, Caringin Bogor,
satu komplek dengan Ternak Domba Sehat TDS Dompet Dhuafa Republika. Pemisahan laboratorium dan usaha dilakukan pada awal tahun 2003 menjadi LPS
yang berada di Jejaring Aset Sehat JAS, dan UPS yang berada di jejaring aset reform, kemudian awal tahun 2004 Laboratorium Pertanian Sehat dan Usaha
Pertanian Sehat disatukan kembali menjadi Lembaga Pertanian Sehat di bawah koordinasi Jejaring Aset Reform JAR Dompet Dhuafa.
5.2. Aktivitas Lembaga
Latar belakang aktivitas LPS adalah pertama, untuk mencapai pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan yaitu merubah pola tanam dan perilaku
petani dari konvensional ke sistem bertani sehat dengan melakukan pembinaan secara bertahap dan berkesinambungan ke arah pertanian yang minimal berbasis
bertani bebas pestisida. Perubahan-perubahan secara bertahap dapat dilakukan dengan membimbing dan mengenalkan kepada petani untuk menggunakan sarana
produksi yang aman, bijak, berbahan lokal dan harga terjangkau dengan proses bio-teknologi maupun rendah bahan kimia melalui pola pertanian yang terpadu
yang berwawasan ramah lingkungan.
59
Kedua, petani kecil sebagai kaum dhuafamustahik mayoritas di Indonesia memiliki masalah yang multikomplek di lapangan antara lain: lahan yang terbatas,
kesuburan lahan menurun, harga saprotan yang tinggi, permodalan terbatas, SDM dan skill yang rendah, serta harga panen yang fluktuatif, disamping itu indeks
nilai tukar petani return of trade terhadap barang industri dan jasa semakin menurun yang mengindikasikan kehidupan petani semakin tidak sejahtera. Hal itu
memerlukan penanganan yang lebih lanjut melalui program-program yang bersifat pemberdayaan dan berkelanjutan.
LPS-DDR menetapkan beberapa misinya untuk mewujudkan program dan fungsi-fungsinya, yaitu pertama, meneliti, mengembangkan dan merakit
teknologi-teknologi sarana produksi pertanian yang menggunakan bahan baku lokal, murah, sehat dan ramah lingkungan. Kedua, merakit teknologi sistem
pertanian terpadu dan berkelanjutan yang berbasis pada potensi sumberdaya alam lokal dan kompetensi petani mustahikpenerima manfaat secara langsung. Ketiga,
menjadi pusat pelatihan, pengkaderan dan percontohan sistem pertanian sehat terpadu, yang digunakan sebagai sarana pelatihan, pengkaderan dan studi wisata
pertanian alami bagi petani dan masyarakat secara luas. Keeempat, melatih dan membina kader pertanian sehat melalui: program
pelatihan petanikelompok tani KT terpadu, penelitian mahasiswa magang dan konsultasi pelaku agribisnis. Kelima, membina kemandirian dan menjalin
kemitraan usaha dengan para petani dalam bidang kegiatan produksi dan pemasaran sarana produksi pertanian sehat berskala home industri dan produk-
produk pangansayuran organik yang menguntungkan dan memberikan dampak ekonomi dan kesehatan secara langsung bagi petani maupun masyarakat secara
umum. Keenam, mensosialisasikan dan melakukan kegiatan agribisnis bidang saprotan dan produk-produk pertanian sehat dan turunannya yang memiliki nilai
tambah, kompetitif, halal dan thoyib. Berdasarkan misi yang telah ditetapkan, maka LPS memiliki enam bidang pokok kegiatan yang secara garis besar dibagi
menjadi beberapa sub-kegiatan sebagai mana Tabel 5.
60
Tabel 5 . Enam Bidang Kegiatan Pokok Lembaga Pertanian Sehat
No Bidang Pokok
Garis Besar Kegiatan
1. Penelitian dan
Pengembangan Sarana Produksi
Pertanian Sehat Penelitian dan perakitan sarana produksi pertanian sehat
yang tepat guna. Pelaksanaan uji coba efektifitas produk melalui
demonstrasi plot demplot. Uji
laboratorium dan
standarisasi saprotan
sehatorganik. Membantu proses standarisasi dan sertifikasi produk
pertanian sehat bagi petani binaan dan umum. 2
Pelayanan Informasi
Teknologi Sistem Pertanian Sehat
Terpadu Pelayanan studi pustaka tentang pertanian organik
secara terpadu dan berkelanjutan. Kerjasama kegiatan pertanian sehat dengan dinas-
dinaspihak swasta terkait baik tingkat daerah maupun nasional pelatihan, seminar, workshop.
Penyusunan buku panduan, modul pelatihan dan brosur- brosur tentang pertanian organik dan pertanian terpadu.
3. Pembangunan
Pusat Pelatihan Pertanian Sehat
Terpadu Membangun sarana fisik dan wisata pertanian terpadu
kantor, laboratorium, ruang dan mess pelatihan, ruang produksi, workshop.
Budidaya tanaman secara organik : padi, sayuran, buah- buahan, tanaman obat dan tanaman pengendali hama.
Peternakan terpadu skala usaha, meliputi : sapi pedaging, domba garut, ayam kampung dengan
pengolahan kompos dan biogas serta perikanan darat. Budidaya jamur shimejitiram organik skala usaha.
4.
Pelatihan dan Bina Kader
Pertanian Sehat Kegiatan magang bagi petani dhuafa dan masyarakat
secara umum Bimbingan penelitian dan konsultasi teknologi pertanian
segat bagi mahasiswa S1, S2, S3 dan pelaku agribisnis Pembentukan dan pembinaan kelompok tani sehat
KTS Pelatihan manajemen dan budidaya pertanian sehat
Pengkaderan petani inovator untuk pertanian sehat 5.
Produksi dan Pemasaran
Sarana dan Hasil Pertanian Sehat
Kerjasama dengan berbagai lembaga pemerintah atau swasta dalam upaya sosialisasi saprotan dan teknologi.
Produksi sarana pertanian dan sayuran organikpadi bebas pestisida bekerjasama dengan KTpetani.
Melakukan kegiatan bisnis saprotan sehat dan membentuk jaringan pemasaran hasil pertanian sehat
yan gkuat dan tangguh. 6.
Program Pemberdayaan
Petani
Sehat P3S
Penyediaan lahan garapan beserta subsidi sarana produksi dalam jangka waktu tertentu.
Pendampingan kegiatan usaha pertanian sehat. Transfer teknologi produk-produk pertanian sehat
kepada KT untuk diproduksi secara mandiri
Sumber : Profil LPS, 2005
61
5.3. Struktur Organisasi