Studi Empiris Mengenai Beras

18 terima kurang dari 300 rupiah, dan petani dengan jumlah TM lebih dari 150 pohon. Berdasarkan analisis regresi logistik diketahui bahwa ada variabel bebas yang mempengaruhi tingkat kesediaan petani untuk berpartisipasi dalam SCM yaitu jumlah TM yang diusahakan X 1 , harga yang diterima X 2 , keanggotaan koperasi X 3 , pendidikan terakhir X 4 , dan jumlah tanggungan dalam keluarga X 5 . Pada taraf nyata α sebesar lima persen, diketahui bahwa variabel yang mempengaruhi kesediaan petani untuk berpartisipasi dalam SCM adalah variabel keanggotaan koperasi dan jumlah tanggungan dalam keluarga. Variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap kesediaan petani dalam menerapkan SCM adalah variabel harga tertinggi yang diterima, dan pendididkan terakhir. Dari peneltian didapatkan nilai p p-value lebih besar dari nilai taraf nyata α. Nilai log likelihood sebesar -14,096 artinya model yang diperoleh sudah baik. Nilai p pada Hosmer-Lemeshow adalah 0,285 artinya tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diduga dengan klasifikasi yang diamati. Nilai uji G sebesar 18,435 dengan nilai p = 0,002 menunjukkan bahwa ada sekurang- kurangnya satu variabel yang berpengaruh nyata terhadap kesediaan petani untuk berpartisipasi dalam SCM. Persentase kebenaran model sebesar 89 persen, artinya sebesar 89 persen kesediaan petani untuk berpartisipasi dalam SCM dapat dijelaskan oleh variabel harga yang diterima petani, keanggotaan koperasi, jumlah TM yang diusahakan, jumlah tanggungan dalam keluarga dan pendidikan terakhir. Sisanya sebesar sebelas persen dijelaskan oleh komponen error. Dari keempat skripsi didapat persamaan bahwa topik yang diangkat sama, yakni sama-sama membahas tentang Supply Chain Management. Sedangkan perbedaan dari ketiga tersebut adalah dari alat analisis yang digunakan dan produk yang akan di teliti. Pada penelitian ini menggunakan alat analisis yang sama dengan Noviyanty yaitu AHP, karena permasalahan yang dihadapi hampir sama dengan yang di Lembaga Pertanian Sehat.

2.2.2. Studi Empiris Mengenai Beras

Penelitian Dudigunoviani 2009 dengan judul Analisis Strategi Pengembangan Usahatani Beras Organik Kelompok Tani Cibeureum Jempol Studi kasus: Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor 19 bertujuan : 1 Mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal Kelompok Tani Cibeureum Jempol Mulyaharja; serta 2 Menganalisis strategi terbaik yang dapat diterapkan dalam rangka pengembangan usaha beras organik pada Kelompok Tani Cibeureum Jempol Mulyaharja. Penelitian di Kelompok Tani Cibeureum Jempol Mulyaharja ini dilakukan secara sengaja purposive. Data analisis melalui perumusan strategi yang terdiri tahap masukan, tahap pemaduan dan tahap pemilihan strategi. Alat analisis yang digunakan adalah matriks EFE Eksternal Factor Evaluation, matriks IFE Internal Factor Evaluation, matriks SWOT Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats, matriks I-E Internal-Eksternal dan matriks QSP Quantitative Strategic Planning. Pada faktor eksternal peluang yang paling utama dapat dimanfaatkan adalah adanya program pemerintah “Go Organic” dengan nilai skor sebesar 0,396 dan nilai rating sebesar 4,000, sedangkan untuk ancaman terbesar yang harus diwaspadai Kelompok Tani Cibeureum Jempol Mulyaharja adalah tingkat daya beli masyarakat yang masih rendah dengan nilai skor sebesar 0,337 dan nilai rating sebesar 3,333. Dari faktor EFE dan IFE dihasilkan nilai rata-rata EFE sebesar 3,300 dan IFE sebesar 2,506 sehingga menempatkan Kelompok Tani Cibeureum Jempol Mulyaharja pada sel 2. Posisi ini menggambarkan bahwa Kelompok Tani Cibeureum Jempol Mulyaharja berada dalam kondisi tumbuh dan harus lebih dibina lagi. Penelitian Astuti 2008 yang berjudul Analisis Preferensi dan Kepuasan Konsumen Terhadap Beras di Kecamatan MulyoRejo, Surabaya, Jawa Timur mempunyai tujuan diantaranya : 1 Mengkaji karakteristik konsumen beras, 2 Menganalisis proses pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen dalam pembelian beras, 3 Menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut-atribut beras, 4 Menganalisis kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut beras, dan 5 Menyusun rekomendasi bauran pemasaran yang sesuai berdasarkan perilaku konsumen. Hasil dari analisis karakteristik responden adalah sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, telah menikah, pekerjaan ibu rumah tangga, bersuku Jawa dan berada dalam usia matang sebagai pengambil keputusan 20 terkait dengan konsumsi beras. Beberapa perbedaan karakteristik responden berdasarkan kelas sosial terkait tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga per bulan. Semakin tinggi kelas sosial, tingkat pendidikan dan rata-rata pendapatan per bulan keluarganya akan semakin tinggi hal ini mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengkonsumsi beras. Motivasi utama mengkonsumsi beras adalah kebiasaan, responden mendapatkan informasi sebagian besar dari penjual, namun informasi yang paling dipercaya adalah informasi dari diri sendiri ingatan. Pertimbangan awal yang utama bagi kelas bawah dalam membeli beras adalah harga beras, sedangkan bagi kelas menengah dan kelas atas adalah penampakan fisik. Beras yang dikonsumsi adalah beras domestik dan pembelian direncanakan. Kelas bawah melakukan pembelian hampir setiap hari dan tempat pembelian terbanyak adalah warung. Kelas menengah melakukan pembelian sebulan sekali dan tempat pembelian terbanyak adalah supermarketmall. Sebagian besar responden berniat pembelian berulang. Semakin tinggi kelas sosial, rata-rata harga beras yang dikonsumsi semakin tinggi. Penelitian Murdani 2008 dengan judul Analisis Usahatani dan Pemasaran Beras Varietas Pandan Wangi dan Varietas Unggul Baru Kasus Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat bertujuan untuk mengkaji keragaan usahatani dan menganalisis pendapatan usahatani padi Varietas Pandan Wangi dan Varietas Unggul Baru, menganalisis saluran pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran dan efisiensi pemasaran pada masing-masing lembaga pemasaran beras Varietas Pandan Wangi dan Varietas Unggul Baru di Kecamatan Warungkondang. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang usahatani dan pemasaran beras Varietas Pandan Wangi dan Varietas Unggul Baru di Kecamatan Warungkondang. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis pendapatan, analisis RC ratio, analisis marjin, farmer’s share dan rasio keuntungan terhadap biaya pemasaran. Hasil analisis usahatani per musim diketahui pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total per hektar usahatani Pandan Wangi pada setiap musim lebih besar daripada Varietas Unggul Baru. Hasil analisis usahatani per 21 tahun diketahui pendapatan atas biaya tunai per hektar usahatani Pandan Wangi lebih kecil daripada Varietas Unggul Baru. Hal ini dikarenakan selisih antara penerimaan usahatani padi Varietas Unggul Baru dengan padi Pandan Wangi lebih besar daripada selisih antara total biaya tunai padi Varietas Unggul Baru dengan padi Pandan Wangi. Pendapatan atas biaya total per hektar per tahun padi Pandan Wangi lebih besar daripada padi Varietas Unggul Baru. Hal ini dikarenakan selisih antara penerimaan usahatani padi Varietas Unggul Baru dengan padi Pandan Wangi lebih kecil daripada selisih antara biaya total padi Varietas Unggul Baru dengan padi Pandan Wangi. Saluran pemasaran beras Pandan Wangi dan beras Varietas Unggul Baru di daerah penelitian berbeda. Pemasaran beras Pandan Wangi terdiri dari dua saluran yaitu 1 petani - pedagang di Pasar Tani Deptan - konsumen dan 2 petani - Gapoktan Citra Sawargi - CV. Quasindo - retail - konsumen. Pemasaran beras Varietas Unggul Baru terdiri dari tiga saluran yaitu 1 petani - pedagang pengumpul - konsumen ; 2 petani - pedagang pengumpul - pedagang besar grosir - konsumen dan 3 petani - pedagang pengumpul - pedagang pengecer - konsumen. Lembaga-lembaga pemasaran tersebut melakukan fungsi-fungsi pemasaran seperti fungsi pertukaran, fisik dan fasilitas. Dari ketiga skripsi yang diatas, produk yang diteliti adalah beras. Ketiga skripsi diatas memiliki tujuan yang berbeda mengenai produk yang mereka teliti. Penulis mengambil kedua skripsi ini sebagai contoh dikarenakan dari kedua skripsi ini berkaitan dengan rantai Supply Chain Management dalam hal rantai pemasaran produk beras yang dihasilkan dari tiap-tiap penelitian yang dilakukan, mulai dari petani sampai ke konsumen akhir yaitu konsumen rumah tangga. Secara ringkas studi terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2. 22 Tabel 2 . Studi Terdahulu yang Berkaitan dengan Penelitian Nama Penulis Tahun Judul Metode Analisis Mona Noviyanti 2005 Analisis Efisiensi Supply Chain Produk Benih Padi Pada PT. Sang Hyang Seri Persero SCOR, AHP Harris Sofyan Arisandi 2006 Analisis Sistem Pasokan Buah- Buahan Ke Ritel Modern Supply Chain Management Kasus PT. Moena Putra Nusantara, Pondok Melati, Bekasi Margin Tataniaga. Nova Juita 2007 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesediaan Petani Untuk Berpartisipasi dalam Supply Chain Management SCM Manggis Kasus Kampung Cengal, Karacak, Leuwiliang, Kabupaten Bogor Regresi Logistik logit Agus Usman 2007 Analisis Kinerja Supply Chain Management Susu Cair Ultra High Temparature Full Cream Studi Kasus di PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading, Kabupaten Bandung Deskriptif Analitik, Tabulasi. Dian Murdani 2008 Analisis Usahatani dan Pemasaran Beras Varietas Pandan Wangi dan Varietas Unggul Baru Kasus Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Analisis Pendapatan, RC ratio, Analisis Marjin, F armer’s share dan Rasio keuntungan terhadap biaya pemasaran Endang Puji Astuti 2008 Analisis Preferensi dan Kepuasaan Konsumen Terhadap Beras di Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur. IPA, CSI Yenni Dudiagunoviani 2009 Analisis Strategi Pengembangan Usahatani Beras Organik Kelompok Tani Cibeureum Jempol studi Kasus : Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor Matriks EFE, IFE, SWOT, I-E, QSP.

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1