Stasiun penelitian dikelompokkan dalam tiga kelompok, dengan masing- masing stasiun terdiri atas 3 sub stasiun. Dimana stasiun 1 terdiri atas sub stasiun
1.1, 1.2, dan 1.3 yang terletak disisi sebelah barat pulau, lokasi stasiun ini dekat dengan pemukiman dan dermaga. Kemudian stasiun 2 terdiri atas sub stasiun 2.1,
2.2 dan 2.3 merupakan stasiun yang berada di sebelah timur pulau, stasiun ini berada pada daerah yang berkarang. Sedangkan untuk stasiun 3 terdiri atas sub
stasiun 3.1, 3.2 dan 3.3 merupakan stasiun yang berada tepat disebelah utara pulau, dimana stasiun berhadapan langsung dengan Laut Jawa.
Data lengkap nilai akar ciri, persentase ragam, korelasi antar variabel, korelasi antara variabel terhadap sumbu utama serta grafik PCA secara lengkap
disajikan di Lampiran 3 - 6.
4.3 Gambaran Umum Kondisi Ekosistem Mangrove
Data mengenai jenis vegetasi mangrove yang tumbuh di lokasi penelitian diperoleh dari pengamatan langsung dengan pemasangan transetplot. Komposisi
kekayaan jenis dan jumlah tegakan masing-masing vegatasi mangrove disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Jumlah tegakan tumbuhan mangrove dalam luasan 10 m x 10 m
Stasiun Jenis Mangrove
Jumlah Tegakan Pohon
Anakan Semai
Stasiun 1 Sonneratia alba
6 2
3 Rhizophora apiculata
121 70
37 Rhizophora stylosa
9 2
1 Bruguiera gymnorhiza
18 5
4
Total Tegakan 154
79 45
Stasiun 2 Rhizophora apiculata
116 36
26 Rhizophora stylosa
49 21
8
Total Tegakan 165
57 34
Stasiun 3 Sonneratia alba
4 2
2 Rhizophora apiculata
126 30
26 Rhizophora stylosa
51 21
5 Bruguiera gymnorhiza
6 6
1 Avicennia alba
4 1
- Lumnitzera racemosa
4 1
1 Aegiceras floridum
10 4
-
Total Tegakan 205
65 35
Jenis mangrove yang paling banyak ditemukan di pulau Panjang adalah Rhizophora apiculata
, hal ini terlihat melalui jumlah tegakan vegetasi mangrove.
Jumlah tegakan Rhizophora apiculata pada tingkat pohon yang ditemukan di Stasiun 1 adalah sebanyak 121 tegakan, yang paling sedikit adalah Sonneratia
alba dengan 6 tegakan. Dari 165 total tegakan pohon mangrove yang terdapat di
Stasiun 2, 116 tegakan diantarnya adalah jenis Rhizophora apiculata dan sisanya 49 tegakan adalah jenis Rhizophora stylosa. Stasiun 3 merupakan lokasi yang
paling tinggi jumlah tegakan vegetasi pohon mangrove, yaitu sebanyak 205 tegakan. 165 diantaranya berasal dari jenis Rhizophora apiculata.
4.4 Analisa Vegetasi Mangrove
Kondisi mangrove di pulau Panjang digambarkan oleh beberapa indeks vegetasi mangrove, antara lain kerapatan jenis, kerapatan relatif, frekuensi jenis,
frekuensi relatif, penutupan jenis, penutupan relatif dan indeks nilai penting. Masing-masing indeks tersebut memiliki peranan yang berbeda untuk
menggambarkan kondisi vegetasi mangrove. Nilai indeks vegetasi mangrove di pulau Panjang disajikan dalam Tabel
5a. Indeks nilai penting IVi merupakan akumulasi dari kerapatan relative jenis RDi, frekuensi relative jenis RFi dan penutupan relative jenis RCi. Indeks
nilai penting berkisar antara 0-300. Indeks nilai penting memberikan gambaran mengenai pengaruh jenis atau peranan suatu jenis mangrove dalam suatu
komunitas. Berdasarkan analisis data, indeks nilai penting pada 3 lokasi penelitian berkisar antara 7.96-230. Hasil perhitungan IVi menunjukkan bahwa genera
Rhizophora memiliki nilai IVi tertinggi di tiap stasiun, khususnya jenis
Rhizophora apiculata dan Rhizophora stylosa.
Jenis Rhizophora apiculata dan Rhizophora stylosa memiliki peranan penting dan paling mempengaruhi ekosistem mangrove di pulau Panjang, Banten.
Hal ini terlihat dari nilai kerapatan jenisnya yang jauh lebih tinggi dibanding jenis lainnya. Jenis Rhizophora apiculata dan Rhizophora stylosa tumbuh subur dan
memiliki penyebaran yang luas. Kualitas perairan dan substrat pesisir pulau Panjang sangat cocok untuk tumbuh dan berkembangnya jenis Rhizophora
apiculata dan Rhizophora stylosa.
Tabel 5a.
Nilai indeks vegetasi mangrove pada tingkat pohon
Stasiun Spesies
RDi RFi
RCi IVi
Stasiun 1 Sonneratia alba
3.90 7.69
0.98 12.57
Rhizophora apiculata 78.57
61.54 90.46
230.57 Rhizophora stylosa
5.84 23.08
2.43 31.35
Bruguira gymnorhiza 11.69
7.69 6.13
25.51 Stasiun 2
Rhizophora apiculata 70.30
58.72 76.50
205.52 Rhizophora stylosa
29.70 41.28
23.50 94.48
Stasiun 3 Sonneratia alba
1.95 8.33
2.18 12.46
Rhizophora apiculata 61.46
37.50 63.42
162.38 Rhizophora stylosa
24.88 29.17
24.83 78.87
Bruguira gymnorhiza 2.93
8.33 2.52
13.78 Avicennia alba
1.95 4.17
1.85 7.96
Lumnitzera racemosa 1.95
4.17 1.94
8.05 Aegiceras floridum
4.88 8.33
3.27 16.48
Keterangan:
RDi = Kerapatan Relatif Jenis
RCi = Penutupan Relatif Jenis
RFi = Frekuensi Relatif Jenis
IVi = Nilai Penting
Tabel 5b.
Nilai indeks vegetasi mangrove pada tingkat anakan dan semai
Stasiun Spesies
Anakan Semai
RDi RFi
RDi RFi
Stasiun 1 Sonneratia alba
2.53 9.09
6.67 10.00
Rhizophora apiculata 88.61
72.73 82.22
70.00 Rhizophora stylosa
2.53 9.09
2.22 10.00
Bruguira gymnorhiza 6.33
9.09 8.89
10.00 Stasiun 2
Rhizophora apiculata 63.16
66.67 76.47
70.00 Rhizophora stylosa
36.84 33.33
23.53 30.00
Stasiun 3 Sonneratia alba
3.08 9.52
5.71 6.25
Rhizophora apiculata 46.15
33.33 74.29
50.00 Rhizophora stylosa
32.31 28.57
14.29 31.25
Bruguira gymnorhiza 9.23
9.52 2.86
6.25 Avicennia alba
1.54 4.76
2.86 6.25
Lumnitzera racemosa 1.54
4.76 5.71
6.25 Aegiceras floridum
6.15 9.52
74.29 50.00
Berdasarkan perhitungan tegakan mangrove pada 3 stasiun lokasi penelitian diperoleh hasil bahwa Stasiun 3 merupakan daerah yang memiliki
jumlah tegakan pohon paling banyak, kerapatan total adalah 22.778 individuha. Lokasi yang memiliki kerapatan pohon terendah adalah Stasiun 1 dengan nilai k
sebesar 17.111 individuha. Komposisi nilai kerapatan jenis mangrove pada tingkat pohon berbeda bila dibandingkan dengan tingkat anakan dan semai.
Kerapatan jenis mangrove pada tingkat anakan dan semai paling tinggi terdapat pada Stasiun 1 dan terendah adalah pada Stasiun 2.
Kondisi daerah penelitian yang merupakan wilayah kepulauan sehingga berbatasan langsung dengan lautan mengakibatkan daerah ini sering mendapat
masukan pasang dimana hanya tumbuhan mangrove yang mempunyai toleransi yang tinggi terhadap pasang yang dapat berkembang dengan baik. Bengen 2004
menyatakan bahwa salah satu tipe zonasi mangrove yang umum di Indonesia yakni untuk daerah yang dekat dengan laut sering ditumbuhi oleh Avicennia spp
dan berasosiasi dengan Sonneratia spp.
4.5 Dekomposisi Serasah Daun Mangrove