Gambar 4. Transek garis dengan plot dari pinggir perairan kearah darat untuk pengamatan vegetasi mangrove.
Untuk setiap transek garis ditentukan tiga petak contoh, di mana pada setiap petak contoh dilakukan penghitungan jumlah individu setiap jenis dan
pengukuran diameter batang pohon. Pengukuran diameter batang dilakukan setinggi dada DBH = Diameter Breast High atau sekitar 1,3 m dari permukaan
tanah English et al, 1994. Untuk semai, pengukuran diameter dilakukan di bawah bagian mulai ditemukannya bakal cabang.
B. Pengambilan Sampel Guguran Serasah Litter-fall
Metode umum yang digunakan untuk menangkap guguran serasah di hutan mangrove dalam waktu tertentu liner-fall adalah dengan litter-trap jaring
penangkap serasah Brown, 1984. Litter-trap berupa jaring penampung berukuran 1 x 1 meter persegi, yang terbuat dari nylon dengan ukuran mata jaring
mesh size sekitar 1 mm dan bagian bawahnya diberi pemberat Gambar 5.
100 m
100 m
Plot 1 Plot 2
Plot 3 Transek 1
Transek 2 Transek 3
Plot 1 Plot 2
Plot 3 Plot 1
Plot 2 Plot 3
P ul
au P
an jan
g
P erai
ran
Gambar 5. Jaring serasah Litter-trap untuk menangkap serasah mangrove Litter-trap
diletakkan diantara vegetasi mangrove terdekat dengan ketinggian di atas garis pasang tertinggi. Litter-trap dipasang pada setiap plot
pengamatan di masing-masing stasiun pengamatan. Serasah pertama yang diperoleh pada penempatan Litter-trap sekitar 3
hari setelah dipasang khususnya organ daun disimpan untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan penelitian laju dekomposisi serasah.
Pengukuran produktifltas serasah dilaksanakan berbarengan dengan mulai dilakukannya penelitian laju dekomposisi selama 2 bulan dengan selang waktu
pengambilan selama 14 hari. Serasah yang sudah dikumpulkan dipisahkan berdasarkan setiap bagiannya
antara daun, ranting, dan bungabuah. Serasah tersebut ditimbang beratnya lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diberi label, untuk selanjutnya dibawa
ke laboratorium. Di laboratorium dilakukan pengukuran berat kering serasah dengan mengeringkan sampel ke dalam oven pada suhu 105°C hingga beratnya
konstan Ashton et al, 1999. Serasah yang sudah dikeringkan ini selanjutnya akan dilakukan
pengukuran bendungan unsur haranya Total C, N dan P.
C. Pengukuran Laju Dekomposisi Serasah Daun
Pengukuran laju dekomposisi serasah dilakukan secara eksperimental di lapangan, yakni dengan meletakkan serasah daun yang telah dikeringkan
sebanyak 10 g ke dalam kantong serasah liner-bag berukuran 30 x 30 cm
2
Litter-bag diikatkan pada akar atau batang mangrove agar tidak terbawa
air pasang. Litter-bag diambil dari masing-masing lokasi pengamatan setelah 14, 28, 42 dan 56 hari Ashton et al, 1 999 Gambar 6.
yang terbuat dari nilon dengan mesh size 1 mm Pribadi, 1998; Ashton et al, 1999.
Gambar 6. Litter-bag yang diikatkan pada akar daun mangrove kantong serasah yang digunakan untuk pengamatan laju dekomposisi serasah daun
mangrove, pengambilan foto dilakukan pada saat surut.
Setiap selesai waktu pengambilan, serasah dari litter-bag dikeluarkan dan ditiriskan, untuk selanjutnya diukur beratnya. Di laboratorium, serasah tersebut
selanjutnya dikeringkan pada suhu 105°C hingga beratnya konstan Ashton et al, 1999, lalu diukur berat keringnya. Laju dekomposisi serasah dihitung dari
penyusutan bobot serasah yang didekomposisikan dalam satu satuan waktu.
D. Pengambilan Sampel Air