Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ekosistem Mangrove

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menelaah karakteristik habitat mangrove Pulau Panjang berdasarkan parameter kualitas perairan dan substratnya. 2. Mengkaji produktifitas serasah dan laju dekomposisi serasah daun mangrove Pulau Panjang. 3. Mengetahui kontribusi potensi unsur hara C, N, P dari produksi serasah mangrove Pulau Panjang.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Melengkapi informasi produktifitas dan dekomposisi serasah di kawasan mangrove Pulau Panjang serta sebagai salah satu komponen informasi dasar untuk mempelajari siklus unsur hara pada ekosistem mangrove di lokasi penelitian. 2. Sebagai landasan pengelolaan sumberdaya ekosistem mangrove di Pulau Panjang, mengingat ekosistem mangrove memiliki nilai ekologi, sosial ekonomi, dan sosial-budaya yang sangat tinggi. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ekosistem Mangrove

Ada beberapa definisi tentang mangrove yang disajikan oleh beberapa ahli, diantaranya menurut Bengen 2004 yang mendefinisikan mangrove sebagai komunitas vegetasi pantai tropis dan subtropis, yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur. Hogarth 1999 mendefinisikan mangrove sebagai tumbuhan berkayu maupun semak belukar yang menempati habitat antara darat dan laut yang secara periodik tergenangi air pasang. Karekteristik habitat mangrove secara umum adalah sebagai berikut Bengen, 2004 : - Umumnya tubuh pada daerah intertidal yang jenis tanahnya berlumpur, berlempung atau berpasir. - Daerahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari maupun yang hanya tergenang pada saat pasang purnama. Frekuensi penggenangan menentukan komposisi vegetasi mangrove. - Menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat. - Terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat. Air bersalinitas payau 2 – 22 ‰ hingga asin mencapai 38 ‰. Mangrove memegang peranan penting bagi perikanan pantai, yakni berperan dalam siklus hidup berbagai jenis ikan, udang dan moluska karena lingkungan mangrove menyediakan perlindungan serta berperan sebagai pemasok bahan organik yang masuk ke dalam rantai makanan sehingga dapat menyediakan makanan untuk organisme yang hidup pada perairan sekitarnya Noor dkk., 1999.

2.2. Produktifitas dan Serasah Mangrove

Dokumen yang terkait

Produktifitas serasah mangrove dan potensi kontribusi unsur hara di perairan mangrove Pulau Panjang Banten

5 13 141

Fluks Bentik dan Potensi Aktivitas Bakteri Terkait Siklus Nitrogen di Sedimen Perairan Mangrove Pulau Dua, Banten (Benthic Fluxes and Potency of Bacterial Activity Related to Nitrogen Cycle in Pulau Dua Mangrove Sediments, Banten)

0 3 18

Formulir Hasil Validasi (Fluks Bentik dan Potensi Aktivitas Bakteri Terkait Siklus Nitrogen di Sedimen Perairan Mangrove Pulau Dua, Banten)

0 3 3

Formulir Hasil Validasi (Produksi Serasah Mangrove di Pesisir Tangerang, Banten)

0 6 3

Produktifitas Srasah Mangrove dan Potensi Kontribusi Unsur Hara di Perairan Mangrove Tanjung Api Api Sumatera Selatan

0 2 103

Laju Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora apiculata dan Kontribusi Terhadap Unsur Hara di Perairan Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

2 8 80

Laju Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora apiculata dan Kontribusi Terhadap Unsur Hara di Perairan Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 15

Laju Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora apiculata dan Kontribusi Terhadap Unsur Hara di Perairan Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 16

Laju Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora apiculata dan Kontribusi Terhadap Unsur Hara di Perairan Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 11

Produksi Serasah Mangrove (Abdul Haris, dkk.) 13 PRODUKSI SERASAH MANGROVE DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PERAIRAN PESISIR KABUPATEN SINJAI

0 1 6