Keterkaitan antar Parameter Produktifitas serasah mangrove dan potensi kontribusi unsur hara di perairan mangrove Pulau Panjang Banten

4.9 Keterkaitan antar Parameter

Produksifitas serasah dan laju dekomposisi serasah daun mangrove serta produksi potensial unsur hara C,N dan P di perairan pulau panjang selain dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti angin, hujan, pemangsaan serasah oleh organisme laut disekitar mangrove juga sangat dipegaruhi oleh karakteristik lingkungan dalam hal ini kondisi fisika kimia perairan dan juga adanya faktor biologi dari mangrove itu sendiri seperti jenis, kerapatan, kelimpahan, penutupan dan indeks nilai pentingnya. Untuk melihat keterkaitan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 13. Keterkaitan produksi dan laju dekomposisi serasah dengan karakteristik fisika kimia perairan dan biologi mangrove. Parameter Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Fisika-Kimia - Suhu - Salinitas C 00 - DO mgl - pH - DHL µScm - TSS mgl - TOM mgl 30.0 – 32.1 27.0 – 31.0 0.41 – 0.45 5 – 8 55300 – 62550 4 – 2956 47.4 – 328.7 30.3 – 32.4 28.0 – 32.0 5.11 – 5.22 5 – 8 54600 – 58600 16 – 330 41.1 – 227.5 31.9 – 34.3 29.0 – 32.0 0.43 – 0.49 7 – 8 55200 – 64150 35 – 620 94.8 – 237.0 Biologi - Jumlah jenis - Kerapatan relatif - Frekuensi relatif - Penutupan relatif - Indeks nilai penting 4 R. apiculata 78.57 S. alba 3.90 R. apiculata 61.54 S. alba, B. gymnorhiza 7.69 R. apiculata 90.46 S. alba 0.98 R. apiculata 230.57 S. alba 12.57 2 R. apiculata 70.30 R. stylosa 29.70 R. apiculata 58.72 R. stylosa 41.28 R. apiculata 76.50 R. stylosa 23.40 R. apiculata 205.52 R. stylosa 94.48 7 R. apiculata 61.46 S. alba, A. alba, L.racemosa 1.95 R. apiculata 37.50 A. alba, L.racemosa 4.17 R. apiculata 63.42 A. alba 1.85 R. apiculata 162.38 A. alba 7.96 Produksi serasah gm 2 Laju dekomposisi ghari hari Bobot kering sisa gram Unsur hara C,N,P - Karbon C - Nitrat N - Posfor P 0.338 0.168 0.56 0.503 0.003 0.0008 0.375 0.168 0.57 0.576 0.004 0.0007 0.325 0.167 0.64 0.506 0.003 0.0007 Berdasarkan Tabel 13 di atas menunjukkan bahwa pada Stasiun 2 diperoleh produktifitas serasah tertinggi yaitu sebesar 0.375 gm 2 hari, dimana produksi juga memberikan konstribusi yang besar terhadap produksi potensial unsur hara C,N dan P pada stasiun tersebut, diperoleh produksi potensial unsur hara tertinggi juga pada stasiun 2. Kondisi pada stasiun tersebut mempelihatkan jenis mangrove yang ditemukan lebih sedikit yaitu hanya 2 jenis mangrove antara lain R. apiculata dan R. stylosa , hal tersebut yang diduga menyebabkan tingginya tingkat produktifitas serasah pada stasiun ini. Sehingga nilai kisaran dari kerapatan, frekuensi, penutupan relatif dan indeks nilai penting dari kedua jenis mangrove yang ditemukan pada Stasiun 2 ini memiliki kisaran yang sempit. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa magrove pada Stasiun 2 lebih seragam dan lebih didominasi oleh jenis R. apiculata. Kemudian kondisi stasiun ini juga memiliki karakteristik perairan dengan nilai DO yang lebih tinggi dibandingkan dengan stasiun lainnya, namun diperoleh nilai TSS dan TOM yang lebih kecil. Laju dekomposisi serasah daun mangrove terendah diperoleh pada Stasiun 3 yaitu sebesar 0.167 gramhari, indikator lain yang dapat digunakan untuk melihat laju dekomposisi adalah bobot kering sisa daun mangrove, dimana pada Stasiun 3 diperoleh bobot kering sisa yang paling banyak yaitu seberat 0,64 gram. Kondisi tersebut diduga karena pada Stasiun 3 ini ditemukan jenis mangrove yang paling banyak yaitu terdapat 7 jenis mangrove, sehingga tingkat keragaman yang tinggi menyebabkan proses dekomposisi menjadi lebih lambat. Dimana diketahui bahwa masing-masing jenis mangrove memiliki laju dekomposisi serasah yang berbeda. Kemudian kondisi stasiun ini juga memiliki karakteristik perairan dengan nilai salinitas dan pH yang lebih tinggi dibandingkan dengan stasiun lainnya. Hasil penelitian yang dilakukan Wijiyono 2009 menemukan bahwa terdapat perbedaan dalam proses laju dekomposisi pada tingkat salinitas yang berbeda, dimana ditemukan jenis dan jumlah bakteri yang berbeda pada tingkat salinitas berbeda. 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Produktifitas serasah mangrove dan potensi kontribusi unsur hara di perairan mangrove Pulau Panjang Banten

5 13 141

Fluks Bentik dan Potensi Aktivitas Bakteri Terkait Siklus Nitrogen di Sedimen Perairan Mangrove Pulau Dua, Banten (Benthic Fluxes and Potency of Bacterial Activity Related to Nitrogen Cycle in Pulau Dua Mangrove Sediments, Banten)

0 3 18

Formulir Hasil Validasi (Fluks Bentik dan Potensi Aktivitas Bakteri Terkait Siklus Nitrogen di Sedimen Perairan Mangrove Pulau Dua, Banten)

0 3 3

Formulir Hasil Validasi (Produksi Serasah Mangrove di Pesisir Tangerang, Banten)

0 6 3

Produktifitas Srasah Mangrove dan Potensi Kontribusi Unsur Hara di Perairan Mangrove Tanjung Api Api Sumatera Selatan

0 2 103

Laju Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora apiculata dan Kontribusi Terhadap Unsur Hara di Perairan Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

2 8 80

Laju Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora apiculata dan Kontribusi Terhadap Unsur Hara di Perairan Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 15

Laju Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora apiculata dan Kontribusi Terhadap Unsur Hara di Perairan Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 16

Laju Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora apiculata dan Kontribusi Terhadap Unsur Hara di Perairan Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 11

Produksi Serasah Mangrove (Abdul Haris, dkk.) 13 PRODUKSI SERASAH MANGROVE DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PERAIRAN PESISIR KABUPATEN SINJAI

0 1 6